4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011. Adapun tempat pelaksanaan penelitian yaitu Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Muara Angke.
4.1 Alat
Alat yang digunakan yaitu kuisioner, komputerlaptop, kamera, serta peralatan lainnya yang digunakan dalam membantu pengumpulan data dan
pengolahan data.
4.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus terhadap kinerja tempat pelelangan ikan di PPI Muara Angke. Batasan yang akan
diteliti adalah kinerja pengelolaan aktivitas tempat pelelangan ikan TPI dan kepuasan pengguna jasa TPI, untuk itu maka akan diteliti:
1 Ketersediaan fasilitas pelelangan ikan sarana dan prasarana untuk mendukung berlangsungnya pelelangan;
2 Aktivitas pelelangan ketika ikan di letakkan di TPI, ditimbang, kegiatan jual beli, serta distribusi;
3 Kebersihan tempat pelelangan ikan; 4 Pendapatan dari kegiatan pelelangan untuk mengetahui besarnya keuntungan
yang didapatkan oleh pihak penyelenggara pelelangan yang kemudian berdampak pada anggaran dari pusat ke pihak TPI Muara Angke; dan
5 Kepuasan pengguna jasa pelelangan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan purposive
sampling. Metode sampling ini dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 5 orang secara sengaja yang dapat mewakili populasi sehingga tujuan
yang diinginkan tercapai. Populasi yang diteliti merupakan agen, pedagang, pihak TPI PPI Muara Angke dan anggota koperasi yang menjalankan pelelangan di PPI
Muara Angke.
Tabel 1 dan 2 menjelaskan tentang pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan wawancara.
1 Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan cara melihat kondisi fisik TPI maupun
aktivitas yang terdapat di TPI tersebut. Berikut merupakan Tabel 1 Objek pengamatan:
Tabel 1 Objek pengamatan
No Objek pengamatan
Hal yang diamati 1.
Tempat pelelangan ikan • Kondisi fasilitas yang digunakan dalam proses
penanganan dan pelelangan ikan meliputi kebersihan peralatan dan lantai TPI, penggunaan
air bersih, tersedianya sarana penunjang kegiatan pelelangan speaker, trolly, kursi petugas lelang,
tempat cuci tangan, lampu, timbangan, keranjang trays, tanda dilarang merokok, dan tempat
sampah. 2.
Aktivitas pelelangan ikan • Kegiatan selama pelelangan frekuensi dan waktu
pelelangan, penimbang, pendataan dan distribusi.
2 Wawancara Wawancara dilakukan disertai dengan pengisian daftar pertanyaan
kuesioner terhadap responden. Berikut Tabel 2 wawancara berdasarkan narasumber dan materi wawancara.
Tabel 2 Objek wawancara
No Narasumber
Materi wawancara 1.
Pengelola TPI • Peran pihak TPI dalam proses pelelangan ikan;
• Ketersediaan fasilitas untuk menunjang aktivitas pelelangan;
• Anggaran untuk fasilitas pelelangan dan aktivitas pelelangan dari pemerintah daerah;
• Pemahaman pengelola TPI terhadap ikanhasil tangkapan; • Pemahaman tentang sanitasi di TPI;
• Pemahaman tentang fasilitas yang dibutuhkan untuk
pelelangan ikan;
Tabel 2 Lanjutan
No Narasumber
Materi wawancara 2.
Koperasi • Peran koperasi dalam proses pelelangan ikan;
• Sistem pengelolaan penjualan ikan; • Sistem bagi hasil kepada pihak TPI atau pemerintah
daerah; dan • Kebersihan tempat pelelangan ikan dan biaya operasional
gedung tempat pelelangan ikan. 3
Agen • Jenis dan jumlah ikan yang diperjualbelikan
• Harga ikan per Kg untuk tiap jenisnya • Pemahaman terhadap pelelangan
• Pemahaman terhadap kualitas ikan yang dijual
• Keuntungan-kerugian pelelangan; • Persepsi nelayanagen terhadap aktivitas pelelangan;
• Retribusi yang harus dibayarkan dalam setiap kali proses
lelang; dan • Kepuasan nelayan terhadap kegiatan pelelangan, fasilitas
TPI, dan pelayanan pihak TPI. 4.
Pedagangbakul • Persepsi pedagang terhadap kegiatan pelelangan;
• Persepsi pedagang terhadap fasilitas TPI; • Persepsi pedagang terhadap kebersihan TPI dan kualitas
ikan yang dilelang; • Keuntungan-kerugian pelelangan;
• Kepuasan pedagang terhadap kegiatan pelelangan dan fasilitas TPI; dan
• Retribusi yang harus dibayarkan dalam setiap kali proses lelang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung kondisi TPI, hasil
wawancara dengan pihak pengelola TPI, pihak koperasi yang mengurusi pelelangan, nelayanagen yang melakukan pelelangan, serta pedagang yang
membeli ikan yang dilelang kuesioner oleh responden yang digunakan sebagai sampel. Adapun data sekunder diperoleh dari data hasil pelelangan oleh pihak
TPI dan koperasi PPI Muara Angke serta studi pustaka dan internet. Berikut ini
adalah data utama dan data tambahan yang masing-masing berisi data primer pada Tabel 3 dan data sekunder pada Tabel 4:
1 Data utama Tabel 3 Data utama
Data Primer Data Sekunder
• Kondisi aktivitas tempat pelelangan ikan; • Kondisi kebersihan di TPI ;
• Kondisi fasilitas TPI; • Kinerja pengelolaan TPI dilihat dari segi
ekonomi dan efisiensi; dan • Kepuasan pengguna tempat pelelangan ikan;
• Produksi dan nilai produksi hasil tangkapan yang dilelang;
• Jenis dan jumlah fasilitas yang berada di TPI;
• Data pendapatan yang diterima pihak koperasi dan TPI dari hasil retribusi;
• Data pendapatan Pemda dari hasil retribusi; dan
• Jumlah nelayan, alat tangkap dan kapal bongkar
2 Data tambahan Tabel 4 Data tambahan
Data Primer Data Sekunder
• Gambarfoto-foto proses pelelangan hasil tangkapan ; dan
• Gambarfoto-foto fasilitas TPI; • Kondisi umum PPI Muara Angke;
• Kondisi umum TPI PPI Muara Angke; • Letak geografis dan luas wilayah; dan
• Layout PPI Muara Angke.
4.3 Analisis Data