Ruang Terbuka Hijau TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Proyek Taman Kota Purwokerto ini keberadaan signage berperan sebagai penanda kawasan taman. Adapun Water feature merupakan salah satu atraksi
tambahan berupa permainan air. Pemberian water feature ini dapat memberikan kesan menarik dan menghindarkan dari kesan bosan.
Pembuatan signage gambar L-P1-301 ini berupa tulisan Taman Kota Purwokerto, yang dibuat dengan menggunakan bahan plat alumunium dengan
finishing powder coating putih. Ukuran huruf adalah tinggi 1300 mm dan tebal
75 mm. Untuk menambah nilai estetika pada malam hari, maka diberikan efek cahaya dengan cara menambahkan burried light. Hal ini membuat signage tidak
hanya dapat dinikmati pada siang hari namun juga tampak indah pada malam hari. Susunan material pembentuk signage ini adalah tanah yang dipadatkan setebal
200mm, agregat B setebal 200mm, rabat beton setebal 300mm, kemudian ring balok setebal 200mm. Pada bagian ring balok ini ditanamkan buried light yang
difinishing dengan menggunakan plester dan cat tembok mowilex Pebble BS 00 A 01
. Water fature
yang dibuat berupa semburan air ini memiliki susunan pembentuk yang serupa dengan susunan pembentuk pada main signage. Hanya
saja terdapat beberapa tambahan seperti adanya plastik cor yang diletakkan diantara agregar B dan rabat beton. Peletakan plastik cor ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kebocoran air atau rembesan air. Selain itu juga terdapat pipa yang menghubungan antara nozzle dan drain inlet dengan rumah pompa.
Ketebalan rabat beton yang digunakan juga hanya berukuran 150mm. Agar air mengalir dengan lancar kearah drain inlet maka dibuat kemiringan permukaan
water fature sebesar 2.
2. Typical Rumah Pompa dan Artificial Wall Pumah pompa adalah tempat meletakkan pompa yang mendorong air pada
water feture yang terdapat didepan taman gambar L-P1-302. Rumah pompa ini
di letakkan dibawah level tanah, hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu view pengunjung taman. Bagian atas rumah pompa diberi open stage. Untuk menutupi
pandangan ke arah tangga yang menuju rumah pompa, maka di beri tembok artifisial setinggi 2 m di salah satu sisi open stage.
Artificial wall adalah dinding buatan yang digunakan sebagai hiasan,
Dinding ini memiliki ketebalan 300 mm dengan tinggi 2000mm, pada Proyek Taman Kota Purwokerto dinding ini tidak hanya sebagai hiasan tetapi juga
berfungsi untuk menutupi pandangan pengunjung kearah tangga menuju rumah pompa. Adapun material pembentuk dinding ini adalah slab beton setebal 200 mm
kemudian sloof beton setebal 200mm, dinding terbuat dari pasangan bata yang pada bagian luarnya dilapisi spesi setebal 30mm kemudian untuk finishing
menggunakan plester halus dan cat tembok mowilex pebble BS 00 A 01 gambar gambar L-P2-304.
3. Typical Low Wall Typical Low wall
yang digunakan di Taman Kota Purwokerto ini adalah beton dengan finishing berupa plester halus dan cat tembok. Low wall ini
berukuran lebar 230 mm, dan berfungsi sebagai aksen, tempat duduk serta tempat peletakan lampu jenis TL light. Lokasi Low wall ini dapat dilihat pada gambar L-
P1-303. Low wall
ini menggunakan material pembentuk berupa tanah padat setebal 150 mm yang dilapisi oleh pasir dengan ketebalan 50 mm, kemudian dibuat
pondasi batu kali dengan ketebalan 300 mm. Jarak batas atas pondasi dengan level tanah adalah 100 mm, kemudian digunakan pasangan bata pada low wall setinggi
430 mm. Sebagai penutup bata digunakan beton dengan ketebalan 100 mm dan plaster halus
setebal 20 mm untuk finishing menggunakan cat tembok mowilex Pebble BS 00 A01
. Ukuran beton penutup dibuat lebih lebar dari ukuran low wall hingga tepat dibawah beton dapat diletakkan lampu jenis TL.
4. Typical Bollard Details Bollard
merupakan sebuah system pengamanan untuk area kawasan parkir. Namun pada Taman Kota Purwokerto bollard digunakan sebagai aksen
penghias tapak. Bollard ini berukuran 600x600 mm dengan ketinggian 400 mm dari permukaan tanah. Material pembentuk bollard adalah tanah yang dipadatkan
setebal 150mm, kemudian ditimbun dengan pasir padat setebal 50mm, diatas pasir padat diletakkan fondasi dari bahan batu bata setebal 300mm. Untuk badan
bollard sendiri menggunakan pasangan bata merah. Pasangan bata merah ini
mulai diletakkan pada kedalaman 150mm dari permukaan tanah. Pada bagian bata
yang berbatasan dengan tanah diberi Sealer Joint untuk menjaga bentukan bollard
. Bollard ini kemudian menggunakan finishing berupa plester halus yang di cat eksterior warna hitam gambar L-P1-304
5. Typical Plaza Taman Kota Purwokerto menggunakan plaza sebagai area entertainment
stage . Selain itu plaza juga dipadukan dengan lawn area untuk kegiatan-kegiatan
yang bersifat seremonial. Dalam taman kota purwokerto terdapat beberapa tipe plaza, yaitu: Tipikal plaza oval, tipikal plaza batu purwokerto, tipikal plaza koral
sikat, tipikal plaza pintu 1, tipikal plaza pintu 2, dan jalan service. Beragam jenis plaza ini dikarenakan adanya perbedaan pada penggunaan material pada
permukaan plaza, dan pola perkerasan gambar L-P1-305. Pada tipikal plaza oval, material yang digunakan adalah paving block
berwarna abu-abu muda dengan ukuran 210x105x80mm yang disusun dengan pola hearringbone. Material pembentuknya adalah tanah yang dipadatkan, agregat
A setebal 150mm, agregat B setebal 120mm, dan abu batu setebal 50mm kemudian diletakkan paving block, untuk jarak antar paving block adalah 11mm.
Tipikal plaza batu purwokerto menggunakan bahan dasar berupa batu purwokerto yang disusun sejajar dengan jarak cukup lebar yang kemudian pada
jarak antar batu diberi rumput. Batu purwokerto yang digunakan berukuran 100x100mm, dengan naad 20-25mm. Material penyusun tipikal ini adalah: tanah
yang dipadatkan, geotextile, pasir padat setebal 50mm, kemudian diletakkan batu purwokerto yang disusun dengan jarak antar batu adalah 22mm. Pada jarak antar
batu diberi pasir hingga sejajar dengan batu kemudian ditanami rumput sebagai penyerap air.
Tipikal plaza koral sikat merupakan plaza yang membentang dari gerbang pintu 1 sampai plaza oval. Plaza ini menggunakan gabungan beberapa perkerasan,
namun jenis perkerasan yang digunakan masih menyatu dengan perkerasan yang digunakan plaza lain pada tapak hingga dapat dirasakan kondisi yang unity.
Perkerasan koral sikat pearl gray dengan diameter 3-5mm digunakan pada sisi kiri dan kanan plaza koral sikat selebar 1600mm. Kemudian pada bagian tengah
menggunakan koral sikat panca warna diameter 3-5mm selebar 4800mm. Batu purwokerto diletakkan sepanjang 600mm setiap penggunaan koral sikat sepanjang
3400mm. Ukuran lebar plaza ini adalah 8000mm dengan panjang 61884mm. Pada bagian kiri dan kanan plaza diletakkan tree pit berukuran 1000x1000mm. Antara
koral sikat pearl gray dan koral sikat panca warna terdapat tali air berukuran 10mm. Material penbentuk tipikal plaza ini adalah tanah padat, agregat B setebal
200mm, setelah diletakkan plastik cor diatas agregat B kemudian ditutup dengan rabat beton setebal 80mm dengan M4-150. Kemudian rabat beton dilapisi spesi
setebal 20mm, setelah spesi maka diletakkan koral sikat. Tipikal plaza pintu 1 dan pintu 2 memiliki kesamaan pola bentukan
perkerasan. Pola yang digunakan adalah pola kipas, dengan material penutup permukaan adalah paving block K250 warna merah dengan ukuran 118x128mm,
118x105mm, 118x118mm, 118x58mm, dengan diameter 110mm dan tebal 65mm paving ini adalah paving pembentuk pola kipas, dan paving block K250 warna
abu-abu tua dengan ukuran 105x105x60mm. Paving abu-abu tua digunakan sebagai pembatas antar paving pola kipas, pemerian paving ini sepanjang 200mm
setiap penggunaan pola kipas sepanjang 2000mm. Tipikal plaza service merupakan plaza yang digunakan sebagai jalur
kendaraan service. Jalur ini menghubungkan antara gerbang 2 dengan bangunan service center
. Tipikal plaza ini menggunakan perkerasan berupa paving block dengan 2 pola yaitu pola runningbond dan pola hearringbone. Ukuran jenis
paving yang digunakan adalah sama yaitu 210x105x80mm dengan warna abu-abu
muda. Pada sisi kiri dan kanan plaza diberi kanstin balok penahan permukaan plaza agar tidak bergeser. Untuk ukuran kanstin yang digunakan adalah 200mm,
dengan material pembentuknya adalah lapisan pasir padat setebal 50mm, kemudian base beton setebal 100mm, setelah itu diletakkan kanstin. Plaza ini
memiliki kemiringan 2 ke arah kanstin. 6. Typical Pedestrian dan Track
Perkerasan permukaan yang baku memiliki banyak variasi dan penerapan- penerapannya. Pemilihan bahan akhir ditentukan oleh kegunaan perkerasan,
pemeliharaan yang dibutuhkan serta kualitas visualnya Laurie, 1986. Jalur sirkulasi di dalam taman gambar L-P1-306 dibagi atas pedestrian
pejalan kaki, bicycle track dan jogging track. Pembagian ini berdasarkan kegunaan dan kepentingan pengguna, hal ini dilakukan untuk meningkatkan