skala ruang.Kondisi topografi tapak yang bergelombang dapat dilihat dari Gambar 13.
1 tapak lebih rendah dari sekitarnya, 2 genangan air ditengah tapak , 3 kondisi tapak relative datar
4 Drainase di sisi barat tapak, 2 Drainase di sisi timur tapak , 3 drainase di sisi utara tapak
Gambar 13. Topografi dan Drainase Tapak
4.4 Konsep Desain 4.4.1 Deskripsi Konsep
Konsep perencanaan
Taman Kota
Purwokerto dibuat
dengan mengedepankan fungsi-fungsi konservatif, edukasi dan rekreasi bagi masyarakat.
Fungsi ini, sekaligus menjadi landmark kota yang berjati diri dan terintegrasi dengan lingkungan sekitar. Dari konsep ini akan dihasilkan konsep ruang dan
konsep tata hijau.
4.4.2 Konsep Ruang
Taman Kota Purwokerto dibagi atas 7 tujuh zona yaitu zona penerima, zona pengelola, zona pendidikan, zona rekreasi, zona servis, zona komersial dan
zona penyangga. Penjelaskan tentang keterkaitan antara zona, aktivitas dan
fasilitas dalam tapak Taman Kota Purwokerto dapat dilihat pada tabel yang terdapat pada setiap zona yang ada.
Zona Penerimaan. Zona penerimaan merupakan area penerimaan pengunjung, zona ini juga dilengkapi dengan area parkir untuk kendaraan
pengunjung, dan water feature yang dapat memberikan kesan pertama terhadap kawasan. Taman Kota Purwokerto merupakan kawasan komersil, oleh karena itu
taman kota ini dilengkapi loket tiket, untuk menjaga antrian yang tertib maka diberikan railing antrian. Penggunaan bollard dimaksudkan sebagai penghalang
kendaraan, hingga kendaraan tidak dapat memasuki kawasan yang memang bebas kendaraan. Untuk menjaga keamanan maka diletakkan Pos jaga agar pengunjung
dapat merasa aman Tabel 4. Program Ruang Zona Penerima
NO RUANG
FASILITAS AKTIVITAS
1 Gerbang Utama
Pintu Gerbang kendaraan Pintu Gerbang pedestrian
Pos Jaga Railing antrian
Bollard Plaza
Toilet Welcoming
Tiketing Kontrol pengunjung
2 Gerbang Sekunder
Pintu Gerbang kendaraan pedestrian
Pos Jaga Railing antrian
Bollard Welcoming
Tiketing Kontrol pengunjung
3 Entry Statement
Water feature Main signage
Welcoming Penandaan area
4 Ruang parkir
Lapangan Parkir motor Lapangan Parkir kendaraan
Ticket booth Parkir Kendaraan
Pada kawasan welcome area diberi vegetasi berupa penutup tanah yang bernilai estetik, baik semak maupun aromatic. Penggunaan tanaman ini dimaksudkan
untuk memberikan kesan awal yang menarik bagi pengunjung. Pada area parkir dipergunakan tajuk pohon yang masif atau semi masif. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan keteduhan bagi kendaraan pengunjung. Program ruang zona penerimaan dapat dilihat pada Tabel 4.
Zona Pengelola. Zona pengelolaan meliputi area kantor pengelola, tempat melakukan monitoring, dan pemeliharaan. Pada zona ini terdapat jalur kendaraan
khusus untuk kendaraan pengelola hingga diharapkan dapat membuat pekerjaan pengelolaan dan pemeliharaan menjadi lebih efektif dan efesian. Program ruang
zona pengelolaan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Program Ruang Zona Pengelola
NO RUANG
FASILITAS AKTIVITAS
1 Ruang Pengelola
Kantor Pengelola Jalur kendaraan turfpave
Pengelolaan Pemeliharaan
Monitoring
Zona Pendidikan. Zona pendidikan adalah area yang dijadikan sebagai tempat transfer informasi, tempat koleksi tanaman langka, pembelajaran lingkungan,
pembelajaran lalulintas, repling dan mentoring. Program ruang zona pendidikan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Program Ruang Zona Pendidikan
NO RUANG
FASILITAS AKTIVITAS
1 Ruang display dalam
ruangan Visitor center
Transfer informasi 2
Ruang display luar ruangan
Arboretum Jalur interpretasi
Taman lalu lintas Papan interpretasi
Mengkoleksi tanaman langka dan tanaman
lokal koleksi in situ Pembelajaran
lingkungan Pembelajaran berlalu
lintas Repling
Mentoring
Zona Rekreasi. Zona rekreasi adalah kawasan tempat mekukan kegiatan berekreasi baik secara aktif maupun pasif. Penggolongan kawasan rekreasi ini
berdasarkan usia pengunjung, hingga penggunaan kawasan dapat menjadi lebih efektif. Selain berdasarkan usia pengunjung, terdapat juga kawasan rekreasi yang
diperuntukkan untuk umum semua usia. Pada area ini pengunjung dapat lebih berekspresi terhadapa apa yang ingin mereka lakukan. Program ruang zona
rekreasi dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Program Ruang Zona Rekreasi
NO
RUANG FASILITAS
AKTIVITAS
1 Anak-anak
Children playground Waterplay
Bermain 2
Remaja Flying Fox
Skate Corner Grafitti Wall
Bermain Berkumpul
3 Dewasa
Fitness corner Olahraga
4 Manula
Reflexology Path Relaksasi
5 Umum
Event plaza Lapangan rumput
Open stage Jalur sirkulasi pejalan kaki
Jalur sirkulasi sepeda Pesta
Piknik Bird feeding
Pertunjukan musik,drama,dll
Baby sitting Melukis
Jogging Bersepeda
Zona Komersil. Zona komersil merupakan area publik yang mendukung kenyamanan pengunjung yang berisi beberapa fasilitas dintaranya café, pujasera,
dan souvenir. Area ini memberikan fasilitas kepada pengunjung untuk berbelanja atau sekedar duduk bersantai. Program ruang zona komersil dapat dilihat pada
Tabel 8. Tabel 8. Program Ruang Zona Komersil
NO RUANG
FASILITAS AKTIVITAS
1 Ruang
Komersial Kios,
Outdoor Cafe Pujasera
Berbelanja Makan dan Minum
Zona Servis, yaitu merupakan zona pusat utilitas yang ada pada taman kota. Program ruang zona servis dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Program Ruang Zona Servis
NO RUANG
FASILITAS AKTIVITAS
1 Ruang Servis
Tempat Penampungan Sementara TPS
Gardu listrik −
Pemeliharaan −
Pengelolaan sampah
Zona Penyangga, yaitu zona yang berfungsi membentu terjaganya zona- zona dalam tapak. Selain itu zona ini juga melindungi bagian dalam tapak. Ruang
yang terdapat pada zona penyangga hanyalah ruang pasif dengan fasilitas berupa pagar parimeter. Aktivitas yang dilakukan pada zona ini adalah aktivitas
pemeliharaan. Pada konsep taman kota, ruang pada tapak dibagi atas: Entry statement,
entertainment stage plaza, gate, sport area, children play ground area, commercial area, arboretum, parking area, green parimeter
, dan TPS. Untuk lebih jelasnya pembagian zona-zona tersebut dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Konsep Ruang Taman Kota Purwokerto Secara fungsional, zona-zona dalam Taman Kota Purwokerto akan
memiliki hubungan antar ruang. Hubungan fungsional tersebut menggambarkan kedekatan zona satu dengan yang lain. Kedekatan hubungan dalam disain akan
ditandai dengan jarak dan letak antar zona atau keberadaan jalur sirkulasi penghubung antar zona sehingga akan didapatkan penempatan zona yang efektif
dan efisien. Hubungan antar zona dalam taman kota ini dapat dilihat pada Gambar 15.
Sport Arboretum
Pagar Parimeter TPS
Commercial Area
Entertainment Stage Plaza
Children Play Ground
Gate Parking
Gate Parking
Parking Commercial
Area
Commercial Area
Commercial Area Sport
Arboretum
Pagar Parimeter Entry
Statement
H u b u n g a n A n t a r Z o n a Z o n a
F u n g s i T a m a n K o t a F u n g s i L a n d m a r k
F u n g s i R e k r e a s i
F u n g s i P e n d i d i k a n - K o n s e r v a s i Z o n a P e n e r i m a
Z o n a H i b u r a n Z o n a R e k r e a s i
Z o n a O l a h r a g a Z o n a K o m e r s i a l
Z o n a S e r v i s Z o n a P e n d i d i k a n
: T i d a k a d a h u b u n g a n f u n g s i o n a l : H u b u n g a n f u n g s i o n a l t a k la n g s u n g
: H u b u n g a n f u n g s i o n a l l a n g s u n g
Gambar 15. Hubungan Antar Zona Taman Kota Purwokerto Fungsi landmark kota ini memiliki satu zona yaitu zona penerima, dengan
empat ruang. Ruang-ruang yang terdapat di zona penerima ini adalah ruang gerbang primer dan sekunder, ruang entry statement, ruang visitor centre, ruang
pengelola dan ruang parkir. Secara rinci alokasi fasilitas dan daya dukung zona penerima
pada Taman Kota Purwokerto dipaparkan pada Lampiran 1. Fungsi Rekreasi ini memiliki lima zona yaitu zona hiburan, zona rekreasi,
zona olahraga, zona komersial dan zona servis. Secara rinci alokasi fasilitas dan daya dukung
pada area yang berfungsi sebagai rekreasi, Taman Kota Purwokerto dipaparkan pada Lampiran 2.
Fungsi pendidikan dan konservasi ini memiliki satu zona yaitu zona pendidikan, dengan dua ruang. Ruang-ruang yang terdapat di zona Pendidikan dan
Konservasi ini adalah ruang arboretum dan ruang taman lalu lintas. Secara rinci alokasi fasilitas dan daya dukung zona
Pendidikan, Taman Kota Purwokerto dipaparkan pada Lampiran 3.
4.4.3 Konsep Sirkulasi dan Aksesibilitas
Sistem sirkulasi penting diperhatikan untuk menghubungkan aktivitas- aktivitas yang ada di suatu tapak. Dua hal utama yang harus diperhatikan dalam
merancang sistem sirkulasi adalah penyesuaian dan penyusunan terhadap ruang tersedia, dan penyusunan dari suasana dan pemandangan yang akan dinikmati.
Sedangkan skala arsitekturalnya tergantung dari kebutuhan pengguna, kapasitas, dan hubungannya terhadap elemen disain pelensgkap lainnya sehingga sistem
sirkulasi mempunyai hierarki dalam mendistribusikan volume lalu lintas. Konsep sirkulasi pada taman Kota Purwokerto dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Konsep Sirkulasi dan Aksesibilitas Taman Kota Purwokerto Konsep sirkulasi dalam tapak terbagi menjadi 3 hierarki jalur sirkulasi,
seperti yang terdapat pada Gambar 16, tentang konsep sirkulasi dan aksesibilitas, yaitu:
1. Sirkulasi Primer
Sirkulasi primer di taman ini dimaksudkan sebagai akses atau jalur masuk utama arus pengunjung.
2. Sirkulasi Sekunder
Sirkulasi sekunder yang menghubungkan antar kawasan aktifitas satu dengan yang lain.
3. Sirkulasi Perimeter
Sirkulasi perimeter ditujukan untuk jalur servis yang mengelilingi tapak. Sistem sirkulasi di dalam tapak dibuat bebas, jadi setiap zona pada tapak
dapat saling terhubung dengan zona lainnya. Dan sebagian besar zona terhubung dengan open space. Hal ini dikarenakan fungsi open space sebagai tempat
Sirkulasi primer Sirkulasi Sekunder
Sirkulasi Perimeter
berkumpul dan berekreasi pengunjung. Adapun pembuatan pintu ke dalam taman dimaksudkan agar tercipta ketertiban bagi pengunjung. Arus kegiatan sirkulasi di
dalam tapak didominasi oleh pejalan kaki dan pengguna sepeda. Hal ini dikarenakan taman yang dibuat memang dikondisikan bebas kendaraan. Namun
tetap disediakan jalur kendaraan untuk pengangkutan bagi kawasan komersil dan pengangkutan pada acara khusus menuju visitor centre.
5.3.4 Konsep Vegetasi
Penataan ruang hijau yang tepat sangat menentukan keberhasilan suatu area dalam merepresentasikan fungsinya. Oleh karena itu, penanaman vegetasi
pada Taman Kota Purwokerto didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu: a.
Fungsi suatu tanaman dalam perancangan. b.
Klasifikasi fisik dan hortikultur tanaman yang disesuaikan dengan kondisi ekologis pada tapak. Klasifikasi fisik antara lain bentuk tajuk pohon Gambar
17.
Gambar 17. Macam Bentuk Tajuk Pohon
Tajuk Piramid Tajuk Bulat
Tajuk Oval Tajuk Kolumnar
Tajuk Memayung Tajuk Menjurai
Tajuk Tak Beraturan
Pada area parkir dipergunakan tajuk pohon yang masif atau semi masif. Pemilihan tanaman disesuaikan dengan tema dan konsep yang diambil yaitu
taman kota, selain itu faktor iklim dan kondisi tapak juga harus diperhitungkan. Untuk kawasan sekitar bangunan dipergunakan pepohonan dengan tajuk yang
bervariasi sesuai dengan fungsinya. Pada kawasan welcome area diberi vegetasi berupa penutup tanah yang bernilai estetik, baik semak maupun aromatic.
Penggunaan tanaman ini dimaksudkan untuk memberikan kesan awal yang menarik bagi pengunjung. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keteduhan
bagi kendaraan. Komposisi tanaman dapat mendukung karakter taman kota yang dengan kombinasi pola acak, pola organik dan geometrik
Penggunaan tanaman pada taman kota, selain berdasarkan fungsi-fungsi yang disebutkan diatas, terdapat juga pemilihan tanaman dengan fungsi-fungsi
khusus, seperti: 1.
Pelestarian Tanaman Langka Endangered Plants Tanaman langka berfungsi selain sebagai tanaman koleksi juga dapat menjadi
tanaman yang berfungsi arsitektural maupun estetis. Jenis tanaman yang ideal adalah tanaman langka yang memiliki karakter unik dan memiliki ciri
tersendiri. 2.
Pelestarian Tanaman Lokal Indigenous Plants Pulau Jawa merupakan salah satu penyumbang plasma nutfah tumbuhan
penting di Indonesia meski keragamannya tidak begitu meruah. Oleh karena itu, taman kota ini mencoba mengakomodasi penerapan sumber daya hayati
dari jenis tanaman lokal yang perlu dilestarikan dalam konsep tata hijau. Kesesuaian dengan iklim setempat dan ketahanan hidup yang tinggi merupakan
salah satu nilai lebih penggunaan tanaman lokal dalam desain lanskap. 3.
Habitat Burung Lansekap perkantoran merupakan salah satu kontributor lansekap habitat
burung yang akan mendukung kelestarian satwa burung nantinya. Fungsi tanaman sebagai habitat burung selain sebagai daerah perlindungan Protection
Area , juga sebagai daerah transisi Transition Area, dan sebagai daerah
koridor Corridor Area. Jenis tanaman yang ideal yaitu tanaman yang
berfungsi sebagai tempat berlindung, bertengger, beristirahat, mencari makan dan tempat untuk berkembang biak.
4.4.5 Konsep Penataan dan Peletakan Site Furniture
Peletakan site furniture dapat membentuk suasana kawasan. Dalam penempatan fasilitas-fasilitas site furniture haruslah mudah dijangkau dan mudah
perawatannya. Berikut beberapa site furniture yang digunakan dalam Taman Kota Purwokerto:
1. Lampu Taman. Pertimbangan dalam merencanakan lampu pejalan kaki adalah
penerangan yang tidak menyilaukan mata serta mampu menerangi secara jelas. Tinggi lampu yang umum digunakan adalah 3-5 meter. Jarak peletakan yang
baik adalah apabila dapat memberikan pola cahaya bertumpuk atau overlap pada ketinggian 2 meter.
2. Lampu Sorot. Lampu sorot hanya diterapkan pada area khusus, biasanya
tempat dilaksanakannya kegiatan dengan intensitas tinggi atau massal seperti arena olahraga, plaza, pada event-event tertentu.
3. Bangku Taman. Bangku taman dirancang sedemikian rupa sesuai dengan
standar sehingga ergonomis dan nyaman dengan pengaplikasian material yang tepat.
4. Tempat sampah. Tempat sampah dirancang dengan fungsi ganda yaitu dari segi
fungsional sekaligus beraspek pendidikan lingkungan. Dengan pemisahan sampah menjadi sampah organik, non organik dan kertas pengunjung taman
kota dididik untuk membuang sampah secara tepat dan mengenalkan konsep reduce-reuse-recycle.
5. Banner. Banner
ditempatkan sebagai penanda dan penarik perhatian pada area- area dengan penekanan dan fungsi khusus.
6. Sculpture. Sculpture
dapat berfungsi sebagai penanda lokasi, sebagai elemen estetis seni, ditempatkan di area strategis, pada tempat dengan visibilitas tinggi.
7. Bicycle rack.
Fasilitas tempat sepeda diperlukan dengan tersedianya jalur khusus sepeda.
8. Signage. Signage
adalah tanda-tanda buatan yang fisiknya terlihat secara visual, berupa gambar petunjuk yang bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pengguna untuk kemudahan interaksi dengan ruang dan mencapai tujuan pergerakannya.
9. Pagar Perimeter. Perencanaan pagar perimeter sangat penting untuk membatasi
area taman dengan area lainnya terutama untuk alasan keamanan. Selain fungsi keamanan pagar perimeter dapat di buat menarik sehingga keberadaannya
semakin mendukung tema taman kota. Desain yang dibuat harus menyatu dengan bangunan dan perawatannya mudah.
Ketika melakukan proses desain pada suatu kawasan, penting untuk memperhatikan peletakan site furniture, karena peletakan site furniture juga dapat
membentuk suasana suatu kawasan. Selain itu, bentuk site furniture juga harus diperhatikan. Bentuk site furniture harus sejalan dengan tema keseluruhan tapak.
Hal yang penting dari site furniture ini adalah ukuran. Ukuran dari site furniture yang digunakan harus sesuai dengan ukuran penggunanya ergonomis. Karena
hal ini akan mempengaruhi kenyamanan pengguna tapak dan memudahan dalam perawatan fisiknya.
4.4.6 Konsep Utilitas
Elemen yang termasuk dalam utilitas meliputi drainase, hidran, boks kabel telepon, listrik, penutup saluran bawah, kisi penutup pohon dan lain-lain. Secara
ideal jalur pejalan kaki seharusnya relatif bebas dari penutupan utilitas. Jika tidak memungkinkan, penutup utilitas dapat dimasukkan sebagai bagian dari pola lantai
keseluruhan. Peletakan utilitas dapat dilakukan pada daerah tepi jalan dan dapat diletakkan di atas maupun di bawah tanah dengan alasan keamanan dan
keindahan. Beberapa utilitas yang biasanya terdapat pada tapak adalah: 1.
Utilitas drainase pada tapak di bagi menjadi drainase terbuka dan drainase tertutup. Pertimbangan pemilihan jenis drainase didasari dengan referensi
penggunaan lahan pada tapak. Drainase tertutup di tempatkan pada bagian perkerasan seperti pada plaza atau jalur pejalan kaki trotoar. Untuk area
terbuka tanpa perkerasan, drainase yang di pilih adalah drainase terbuka. 2.
Jalur kabel bawah tanah 3.
Jalur irigasi. Jalur irigasi terdiri dari beberapa perlengkapan, seperti: Water tap, pipa saluran irigasi, Valve box, Sprinkler, dll.
4. Jalur telepon
5. Sumur resapan
4.5 Final Design