Magnesium Kalsium Unsur Mikro

berkurang. Daun muda tampak sehat, tetapi daun tua menjadi coklat lalu mati. Pemasakan buah tertunda sering hingga 1 minggu atau lebih. Kahat P tingkat sedang sulit dikenali di lapang. Kahat P sering berhubungan dengan masalah hara-hara lain seperti keracunan Fe pada pH rendah, kahat Zn, kahat Fe, dan salinitas di tanah alkalin Fairhurstet al., 2007

2.4.3 Kalium

MenurutFairhurstet al. 2007 K mempunyai fungsi sangat penting dalam sel tanaman dan diperlukan untuk memindahkan produk fotosintesis dalam tanaman. Selain memperkuat dinding sel, K juga mendukung fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Kalium juga dapat meningkatkan jumlah bulir per malai, persentase gabah isi, dan bobot 1.000 butir gabah. Abdulrachman et al.2009, menyatakan bahwa meskipun pada kenyataannya total K yang diserap oleh tanaman lebih besar daripada N maupun P, namun demikian perhatian mengenai kalium sampai saat ini masih kurang dibandingkan dengan kedua unsur tersebut.

2.4.4 Magnesium

Fairhurst et al. 2007, menyatakan bahwa Mg merupakan salah satu elemen klorofil hijau daun dan terlibat dalam fotosintesis. Magnesium sangat mobil dan selalu siap pindah dari daun tua ke daun muda,sehingga gejala kahat Mg terlihat pertama kali pada daun tua. Gejala-gejala dan pengaruh lain kahat Mg adalah: 1 jumlah bulir dan bobot 1.000 butir gabah berkurang, 2 mutu gabah beras giling, protein, dan kandungan pati menurun, 3 keracunan Fe bisa lebih nyata bila Mg merupakan bagian dari stress kahat sejumlah hara K, P, Ca, dan Mg. Tanaman yang kahat Mg harus diperlakukan dengan: 1 pemberian pupuk yang mengandung Mg, 2 penyemprotan daun dengan pupuk cair yang mengandung Mg, 3 pemberian dolomit pada lahan kering masam.

2.4.5 Kalsium

Kalsium menurut Fairhurst et al. 2007 berperan dalam memperkuat fungsi akar dan membuat tanaman tidak mudah keracunan Fe. Kalsium juga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit, seperti hawar daun bakteri. Pada tanaman padi Ca lebih immobil dibandingkan dengan K dan Mg, karena Ca tidak dapat ditranslokasikan kembali ke bagian tanaman yang baru tumbuh, maka gejala kahat umumnya muncul pada daun muda pertama. Kahat Ca bisa menyerupai kahat B, hanya sedikit perubahan dalam penampilan umum tanaman kecuali bila kahat Ca parah, yaitu tanaman tumbuh kerdil dan akhirnya mati. Kahat Ca pada tanaman dapat diperbaiki dengan: pemberian pupuk daun yang mengandung Ca, CaCl 2 padat atau larutan, pemberian gypsum, kapur pada tanah masam, pemberian Mg atau K bersama Ca, dan pemberian pirit untuk mengatasi pengaruh pada air yang kaya NaHCO 3 yang dapat menghambat penyerapan Ca.

2.4.6 Unsur Mikro

Tanggapan tanaman padi terhadap pemberian Zn berkaitan erat dengan nisbah kadar unsur N + P + KZn dan Cu + Fe + MnZn tanah, yang mana semakin besar nisbah kadar unsur-unsur tersebut maka tanaman semakin tanggap terhadap pemberian Zn Subadiyasa, 1988. Menurut Fairhurst et al. 2007 secara umum unsur mikro segera tersedia setelah penggenangan. Mangan dan Fe diperlukan untuk fotosintesis dan kekurangan Fe dapat menghambat absorpsi K oleh tanaman. Peran Cu dalam mengatur proses: N, protein, dan metabolisme hormon; serta fotosintesis dan respirasi. Boron sangat penting pada dinding sel. Pengelolaan unsur hara mikro yaitu dengan mengelola air, menambah bahan organik, serta dengan pemupukan hara mikro.

2.4.7 Bahan Organik