Parameter yang Diamati BAHAN DAN METODE

Adapun perbedaan perlakuan pada ketiga pengelolaan yaitu SLPTT, pengelolaan petani, dan PTTC terdapat pada Tabel 2. Pada penelitian ini terutama untuk PTTC berusaha untuk mengadopsi komponen dasar dan pilihan pada PTT tetapi tetap menyesuaikan dengan kondisi, kemauan, dan kemampuan petani setempat. Tabel 2. Perbedaan Perlakuan pada Ketiga Pengelolaan Komponen teknologi Petani SLPTT PTTC Varietas padi unggul dan bersertifikat Ciherang Ciherang Ciherang Jarak tanam Tanpa caplak ± 20 x 20 cm Jajar legowo 2 : 1 12,5 cm x 25 cm x 50 cm Jajar legowo 2 : 1 12,5 cm x 25 cm x 50 cm Umur bibit ≤ 21 hari ≤ 21 hari ≤ 21 hari Jumlah bibit lubang 3 – 6 bibit 2 - 3 bibit 2 - 3 bibit Pemupukan Pupuk kandang 1 tonha Urea 80 kgha Phonska 80 kgha Pupuk kandang 1 tonha Urea 100 kgha Phonska 300 kgha Pupuk kandang 1 tonha Urea 257 kgha SP36 182 kgha KCl 220 kgha Pupuk GDP 1,5kgha Penyiangan berdasarkan kepadatan gulma dengan landakgasrok Tidak dilakukan karena kekeringan Tidak dilakukan karena kekeringan Dilakukan secara manual tanpa menggunakan landakgasrok karena kekeringan Panen tepat waktu dan gabah segera dirontok Panen pada waktu yang tepat 125 HST Panen pada waktu yang tepat 125 HST Panen pada waktu yang tepat 118 HST

4.4 Parameter yang Diamati

Parameter yang diamati adalah : a. Hasil dan komponen hasil Hasil panen dilakukan dengan ubinan berukuran 2,5 x 2,5 m. Menurut Ishaq 2009, ubinan merupakan cara pengambilan data hasil panen yang dilakukan dengan menimbang hasil tanaman contoh pada plot panen tertentu untuk mewakili seluruh hamparan lahan yang diusahakan. Jumlah malai per-rumpun, persentase butir hampa dan berat 1.000 butir diambil dari 5 rumpun contoh pada setiap ubin setelah panen. Hasil gabah ditimbang dalam bentuk GKP, GKG, dan beras dari setiap ubinan, yang kemudian dikonversikan ke dalam tonha. b. Analisis tanah dan tanaman Pengambilan contoh tanah dilakukan sebelum penanaman dan sesudah pemanenan pada kedalaman lapisan olah tanah 0-20 cm. Sifat tanah yang ditetapkan adalah pH, N-total, NH 4 + , NO 3 - , P, K, Ca, Mg, Cu, Zn, Fe, Mn, dan C organik dalam tanah. Tabel 3. Metode Analisis pada Parameter Tanah dan Tanaman No Parameter Metode Analisis Tanah 1 pH pH meter 2 NH 4 + , NO 3 - KCl 2 N 3 P Bray 1 4 K, Ca, Mg me100g NH 4 OAc pH 7.0 5 Cu, Zn, Mn, Fe HCl 0,05 N 6 C org Walkey and Black 7 N-total Kjeldahl Tanaman 1 N-total pada jaringan tanaman Kjeldahl 2 K, Ca, Mg Pengabuan basah 3 P Pengabuan basah 4 Cu, Zn, Mn, Fe Pengabuan basah Pengambilan contoh daun dilakukan sebelum pembungaan, diambil 1 daun dari 3 teratas sebanyak 15 daun dari setiap perlakuan dan contoh jerami diambil dari setiap ubinan pada tiga perlakuan. Analisis yang dilakukan adalah N, P, K, Ca, Mg, Cu, Zn, Fe, dan Mn. Metode analisis tanah dan tanaman disajikan pada Tabel 3. c. Efisiensi Pupuk Efisiensi pupuk secara agronomis EA dilakukan untuk mengetahui berapa produksi yang dihasilkan pada setiap 1 kg pupuk yang ditambahkan, dengan rumus: EA kg kg = Hasil yang diber i pupuk − tidak diber i pupuk Dosis pupuk d. Uji Organoleptik Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji rangking hedonik dengan Uji Friedman dan uji hedonik uji penerimaan konsumen denganmenggunakan panelis terlatih yang berjumlah 35 panelis untuk mengevaluasi dan menentukan kesukaan terhadap nasi. Uji hedonik atau uji penerimaan konsumen dilakukan untuk mengungkapkan tanggapan panelis terhadap parameter rasa, aroma, tekstur, warna, penampakan, kepulenan dan keseluruhan produk yang terpilih. Skala hedonik yang digunakan adalah 1-7 yaitu 1=sangat tidak suka, 2=tidak suka, 3=agak tidak suka, 4=netral, 5=agak suka, 6=suka, dan 7=sangat suka Soekarto, 1985; Lees, 1975. Uji ini dilakukan pada nasi untuk melihat tingkat kesukaan panelis terhadap produk yang dihasilkan. e. Uji ketahanan nasi terhadap basi Uji ini dilakukan untuk melihat kualitas nasi yang dihasilkan pada tiga pengelolaan yang berbeda terutama pada ketahan nasi terhadap basi. Pemasakan nasi dilakukan dengan menggunakan rice cooker yang sama secara bergantian dengan perbandingan 1 liter beras ditambah 1.5 liter air. Uji ketahanan nasi terhadap basi dilakukan dengan menggunakan cup dari plastik secara terbuka dan diamati setiap tiga jam sekali dengan memperhatikan parameter bau nilai bau= 1, rasa nilai rasa basi=2, dan nilai 0 untuk nasi yang tidak berbau dan rasa basi. Untuk menentukan penilaian terhadap ketahanan basi yaitu lamanya waktu sampai pada saat rasa basi pertama kali muncul. Uji ketahanan basi dilakukan oleh dua orang dengan masing-masing dua ulangan cup yang berisi nasi. f. Data yang dikumpulkan adalah data iklim selama masa penanaman padi yaitu curah hujan harian selama penanaman dan curah hujan selama sepuluh tahun terakhir, serta data hasil panen SLPTT dan beberapa petani di Desa Mekarjaya selama 4 tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2011.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN