5.6 Efisiensi Pupuk
Pupuk dikatakan efisiensi apabila terjadi peningkatan hasil panen yang tinggi pada setiap kg pupuk yang ditambahkan yang disebut Efisiensi Agronomis
EA kgkg Witt et al., 2007.
EA kg kg = Hasil
yang diber i pupuk
−
tidak diber i pupuk Dosis pupuk
Efisiensi Pupuk pada ketiga pengelolaan yang berbedaTabel 14menunjukkan bahwa efisiensi pupuk secara agronomis yang tertinggi untuk N
dan P terletak pada pengelolaan PTTC yaitu N sebesar 33,77 dan P sebesar 139,77. Akan tetapi untuk K pada PTTC lebih rendah dibandingkan dengan
pengelolaan lainnya. Efisien K yang tertinggi terdapat pada pengelolaan SLPTT yaitu sebesar 36,45.
Hal ini menunjukkan bahwa penambahan pupuk N dan P pada PTTC dianggap lebih baik dibandingkan pada SLPTT dan Petani, sedangkan untuk K
pada PTTC walaupun dengan penambahan pupuk yang tinggi serta produksi yang tinggi tetapi tidak lebih efisien dibandingkan SLPTT maupun petani. Walaupun
demikian K yang ditambahkan pada PTTC lebih banyak diserap oleh tanaman dibandingkan dengan pengelolaan lainnya, hal ini ditunjukkan pada Tabel 13
yaitu sebesar 2,44 pada jerami PTTC. Tabel 14. Efisiensi Pupuk pada Ketiga Pengelolaan yang Berbeda
Pengelolaan kgha pupuk yg
ditambahkan GKG
tha Efisiensi pupuk EA
kgkg N
P K
N P
K Petani
48,8 5,23 9,96 3,08
10,43 97,28 51,08 SLPTT
91 19,62 37,35
4,60 22,29 103,40 54,32
PTTC 118,42
28,61 109,7 6,57
33,77 139,77 36,45 Keterangan: produksi tanpa pupuk = 2,57 GKG tha berdasarkan Lampiran 3
5.7 Tingkat Ketahanan Nasi terhadap Basi
Berdasarkan tingkat ketahanan terhadap basi yang disajikan pada Gambar 10 ditunjukkan bahwa pada PTTC waktu yang dibutuhkan untuk menjadi basi
yaitu 37 jam, sedangkan pada pengelolaan petani hanya 31 jam selisih satu jam
dari SLPTT yaitu 32 jam. Hal ini membuktikan bahwa kualitas nasi dari PTTC lebih baik dari SLPTT dan pengelolaan petani.
Kualitas nasi di PTTC lebih tahan dibandingkan dengan pengelolaan lainnya kemungkinan disebabkan karena pemupukan yang berbeda dibandingkan
dengan pengelolaan lainnya, yaitu selain jumlah pupuk N, P, dan K yang berbeda juga adanya penambahan pupuk mikro. Walaupun demikian belum bisa dipastikan
unsur mana yang lebih berpengaruh terhadap ketahanan basi dalam nasi.
Gambar 10.Tingkat Ketahanan Nasi terhadap Basi
5.8 Organoleptik Nasi