Nitrogen Fosfor Kalium Pengelolaan Hara

II. Menanam bibit muda misal : 10 – 20 hari setelah semai III. Meratakan permukaan tanah dan menjaga kedalaman air pada seluruh bidang lahan untuk mendapat pertanaman yang seragam. Cara ini mengurangi kebutuhan air secara keseluruhan. IV. Memilih jarak tanam yang cocok untuk efisiensi tajuk daun misal: 20- 40 rumpunm 2 , dengan 1-3 tanamanrumpun bagi padi yang ditanam pindah atau 80-120 kg benih per hektar bila benih disebar langsung. V. Tidak membiarkan gulma bersaing dengan tanaman padi dalam hal ruang, air, cahaya, dan hara.

2.4.1 Nitrogen

Menurut Fairhurstet al. 2007, Nitrogen mempercepat pertumbuhan tanaman, memperbesar ukuran daun, dan meningkatkan jumlah bulir per malai. N mempengaruhi semua parameter yang mendukung hasil. Ketika N dalam jumlah cukup diberikan kepada tanaman, kebutuhan akan hara-hara lain seperti P dan K meningkat. Kirk 1996 dalam Abdulrachman et al. 2009 menyatakan bahwa di daerah-daerah yang menanam padi secara intensif, masukan nitrogen semakin banyak diperlukan, karena laju kehilangan N pada tanah yang sering ditanami padi sangat tinggi.

2.4.2 Fosfor

Fairhurstet al. 2007, menyatakan bahwa unsurFosfordiperlukan pada awal tahap pertumbuhan, penyimpanan cadangan makanan dan pengangkutan energi dalam tanaman. Fosfor bersifat mobil mudah berpindah dalam tanaman dan mendorong pembentukan anakan, pertumbuhan akar, pembungaan awal, dan pemasakan. Menurut Abdulrachman et al. 2009, hara P sangat diperlukan tanaman padi terutama pada saat awal pertumbuhan. Pada fase pertumbuhan tanaman tersebut, P berfungsi memacu pembentukan akar dan penambahan jumlah anakan. Selain itu, P juga berfungsi mempercepat pembungaan dan pemasakan gabah. Tanaman dengan kahat P menyebabkan jumlah anakan berkurang dan pertumbuhan tanaman terhambat.Jumlah daun, malai, dan bulirmalai juga berkurang. Daun muda tampak sehat, tetapi daun tua menjadi coklat lalu mati. Pemasakan buah tertunda sering hingga 1 minggu atau lebih. Kahat P tingkat sedang sulit dikenali di lapang. Kahat P sering berhubungan dengan masalah hara-hara lain seperti keracunan Fe pada pH rendah, kahat Zn, kahat Fe, dan salinitas di tanah alkalin Fairhurstet al., 2007

2.4.3 Kalium

MenurutFairhurstet al. 2007 K mempunyai fungsi sangat penting dalam sel tanaman dan diperlukan untuk memindahkan produk fotosintesis dalam tanaman. Selain memperkuat dinding sel, K juga mendukung fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Kalium juga dapat meningkatkan jumlah bulir per malai, persentase gabah isi, dan bobot 1.000 butir gabah. Abdulrachman et al.2009, menyatakan bahwa meskipun pada kenyataannya total K yang diserap oleh tanaman lebih besar daripada N maupun P, namun demikian perhatian mengenai kalium sampai saat ini masih kurang dibandingkan dengan kedua unsur tersebut.

2.4.4 Magnesium