Transformasi dan seleksi P. pastoris
22
Gambar 9 Uji kestabilan genetik dan seleksi insersi gen ganda pada koloni yeast transforman pada media YPDAzeo, dengan konsentrasi zeocin
bertingkat: 0 µgml A, 100 µgml B, 200 µgml C, 500 µgml D, dan 1000 µgml E.
Analisis multikopi gen dilakukan dengan menumbuhkan koloni transforman tunggal pada media YPDAzeo yang mengandung zeocin 100, 200, 500, dan
1000µgml Gambar 9. Sebagai kontrol digunakan media YPDA tanpa zeocin. Klon-klon transforman yang dihasilkan memiliki kemungkinan beragam dalam
jumlah salinan gen atau plasmid yang terintegrasi ke dalam DNA genom. Untuk menguji klon-klon yang mengandung jumlah salinan gen beragam, klon
transforman tersebut diidentifikasi dengan menumbuhkan transforman tersebut pada medium yang mengandung antibiotik zeocin secara bertingkat. Semua koloni
transforman tumbuh baik pada media kontrol dan media dengan zeocin 100 µgµl. Pada konsentrasi zeocin 200 dan 500 µgml beberapa koloni mulai terlihat
terhambat pertumbuhannya danhanya sekitar 93 dari jumlah klon tersebut yang tumbuh dengan baik.Sedangkan pada konsentrasi zeocin 1000 µgml, hanya
sekitar 70 dari klon transforman tersebut yang dapat tumbuh dengan baik.Dalam penentuan jumlah salinan gen, Nordén et al. 2011 mengemukakan bahwa
terdapat variasi dalam toleransi terhadap antibiotik. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan dalam jumlah gen rekombinan diantara klon transforman
Dengan asumsi bahwa gen Sh ble yang tergabung pada rasio yang sama dengan fragmen gen target, diperkirakan 1 salinan gen Sh ble gen resistensi zeocin
merupakan syarat minimum untuk dapat tumbuh pada konsentrasi zeocin 100 µgml, 4 salinan gen untuk tumbuh pada konsentrasi 500 µgml dan 9 salinan gen
untuk tumbuh pada konsentrasi 1000 µgml. Klon dengan salinan gen Sh ble sebanyak 17 salinan juga dilaporkan pada klon tarnsforman yang mampu tumbuh
pada konsentrasi zeocin sebesar 2000 µgml Nordén et al. 2011.
Plasmid pPICZα yang mengandung fusi gen scFv::HPR telah berhasil diintegrasikan ke dalam genom P. pastoris. Analisis terhadap genom DNA
transforman dilakukan dengan metode PCR koloni terhadap 10 klon P. pastoris transforman. Dua pasang primer digunakan untuk konfirmasi integrasi gen HPR
dan scFv dalam genom P. pastoris, yaitu pasangan primer HPR-F HPR-R dan VH101-F VH101-R. Hasil PCR koloni dari 10 transforman P. pastoris tersebut
menunjukkan bahwa semua klon yang dianalisis memberikan pita DNA berukuran 400 pb Gambar 10A dan 750 pb Gambar 10B. Pita berukuran 400 pb adalah
gen HPR, sedangkan pita berukuran 750 pb adalah gen scFv. Dari hasil PCR ini disimpulkan bahwa semua klon transforman yang dianalisis tersebut positif
mengandung kedua gen tersebut HPR dan scFv.
23
Gambar 10 Elektroforegram hasil PCR koloni untuk konfirmasi insersi fusi gen scFv::HPR
dalam genom P. pastoris transforman. A. PCR koloni menggunakan pasangan primer HPR-F dan HPR-R. M= penanda
DNA; 1-10= galur P. pastoris transforman. Galur transforman yang positif mengandung gen HPR memberikan pita DNA berukuran 400
pb. B. PCR koloni menggunakan pasangan primer VH101-F dan VL101-R. M= penanda DNA; 1= kontrol positif; 2-11= galur P.
pastoris
transforman. Galur transforman yang positif mengandung gen scFv memberikan pita DNA berukuran 750 pb.