oleh departemen personalia untuk mencapai suatu rencana kerja sesuai dengan jalur atau jenjang organisasi. Jadi betapapun baiknya suatu rencana karier yang telah
dibuat oleh seorang pekerjaan disertai oleh suatu tujuan karier yang wajar dan realistik, rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya
pengembangan karier yang sistematik dan programik.
3. Penyelesaian Konflik
Konflik menurut Danang Sunyoto 2012 adalah ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul
karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama atau karena mereka mempunyai status,
tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Cara mengatasi konflik kerja dapat dilakukan dengan cara antara lain:
a. Pemecahan masalah Problem solving
b. Tujuan tingkat tinggi Lipsordinate goal
c. Perluasan sumber Expansion of Resources
d. Menghindari konflik Avoidance
e. Melicinkan konflik Smoothing
f. Kompromi Compromise
g. Perintah dari wewenang Authoritative commands.
h. Mengubah variabel manusia Altering the human variables
i. Mengubah variabel structural Altering the structural variables
j. Mengidentifikasi musuh bersama Identifying a common Enemy.
4. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi
kedua pihak. Dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada
efek tertentu yang diharapkan Effendy, 2000 : 13. Bentuk-bentuk komunikasi Effendy,2000:17 dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertical adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke
pimpinan secara timbal balik. b.
Komunikasi horizontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini seringkali
berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
c. Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam
kedudukan dan bagian.
5. Kesehatan Kerja
Karyawan yang sehat jasmani dan rohani merupakan aset yang berharga. Untuk itu diperlukan berbagai macam fasilitas pendukung keselamatan dan kesehatan
karyawan. Stres dan kehabisan tenaga adalah masalah kesehatan potensial lain di tempat kerja. Stres pekerjaan mempunyai konsekuensi yang serius bagi baik
karyawan maupun organisasi. Stres juga mempunyai konsekuensi yang serius bagi organisasi, termasuk merosotnya kuantitas dan kualitas kinerja jabatan,
meningkatnya kemangkiran dan perputaran karyawan dan bertambah banyaknya keluhan.
Menurut Robbins 2007 sumber-sumber stres dalam bekerja antara lain faktor lingkungan, organisasional, serta faktor individu.
a. Faktor Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi desain dari struktur suatu organisasi. Ketidakpastian itu juga mempengaruhi tingkat stres dikalangan para karyawan
dalam organisasi tersebut. Ketidakpastian lingkungan meliputi ketidakpastian ekonomis, ketidakpastian politik dan ketidakpastian teknologis.
b. Faktor Organisasional
Banyak sekali faktor didalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam suatu
kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebihan, seorang pimpinan yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan
merupakan beberapa contoh dari kondisi kerja yang menyebabkan timbulnya stres dalam bekerja.
c. Faktor Individual
Faktor individual bisa timbul ketika seorang menghadapi suatu masalah di luar lingkungan kerja faktor kehidupan pribadi karyawan yang dapat