Relevansi sosial kehidupan kekaryaan

produksi Peralatan Industri Agro PT. Barata Indonesia Persero Gresik adalah kompensasi. Untuk lingkungan kerja karyawan pada divisi tersebut didorong oleh adanya kondisi kerja perusahaan. Dari rata-rata variabel kulaitas kehidupan kerja dana lingkungan kerja diperoleh kesimpulan bahwa kedua variabel tersebut pada Divisi produksi Peralatan Industri Agro PT. Barata Indonesia Persero Gresik, terhadap komitmen cukup tinggi. Tanpa adanya kualitas kehidupan kerja dan lingkungan kerja komitmen organisasi tetap ada dengan nilai yang sama, artinya pada saat kualitas kehidupan kerja meningkat maka komitmen organisasi akan meningkat pula, begitu juga sebaliknya jika komitmen organisasi mengalami penurunan, kualitas kehidupan kerja juga akan menurun. Hal ini menunjukkan hubungan sebanding antara komitmen organisasi dengan lingkungan kerja. Riady Hanes 2007 melakukan penelitian mengenai Peranan Kualitas Kehidupan Kerja Dalam Membangun Komitmen Keorganisasian : Studi Empirik Pada Bank Milik Negara Di Jakarta . Dengan metode hipotesis deduktif dapat disimpulkan bahwa QWL yang dioperasionalisasikan melalui praktik kompensasi financial, nilai-nilai organisasi, praktik kepemimpinan, desain karakteristik pekerjaan, lingkungan kerja dan peluang untuk maju secara bersama memberikan kontribusi positif 78,9 terhadap komitmen karyawan. Peningkatan komitmen karyawan pada bank BUMN dapat diupayakan melalui pengelolaan kualitas kehidupan kerja yang lebih baik. Secara umum komitmen keorganisasian dan QWL di bank BUMN perlu diperbaiki. Komitmen keorganisasian tergolong “sedang”. QWL dengan variabel lingkungan kerja, nilai-nilai organisasi, karakteristik pekerjaan dan variabel kepemimpinan di bank BUMN masuk dalam kategori “biasa”, sedangkan QWL dengan variabel kompensasi financial dan peluang untuk maju berada dalam kategori “agak buruk”. Kualitas variabel-variabel QWL yang berdaya motivasi motivator seperti peluang untuk maju dan kompensasi financial lebih buruk dibanding variabel- variabel lain yang bersifat pemeliharaan hygiene seperti lingkungan kerja, nilai-nilai organisasi dan kepemimpinan. Husnawati Ari 2006 mengenai Analisis Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Dan Kepuasan Kerja Sebagai Intervening Variabel Studi Pada PERUM Pegadaian Kanwil VI Semarang, dengan metode Structural Equation Modelling SEM. dapat disimpulkan bahwa : 1 . ada pengaruh yang searah antara kualitas kehidupan kerja dengan kinerja karyawan, yang berarti bahwa bahwa kualitas kehidupan kerja dipandang mampu untuk