4. Menganalisis faktor-faktor QWL mana saja yang harus ditingkatkan untuk
menjaga komitmen organisasi pada karyawan YKKBI.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bagi YKKBI yakni dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengetahui sejauh mana penerapan konsep QWL di YKKBI dapat berpengaruh
terhadap kinerja karyawan serta sejauh mana kualitas dan konektivitas penerapan konsep QWL berpengaruh terhadap komitmen organisasi karyawan YKKBI .
Bagi peneliti lainnya, penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan dipakai sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut dengan variable
yang berbeda.
1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia, kualitas kehidupan kerja, dan komitmen organisasi karyawan pada YKKBI.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Quality Of Work Life
Cascio 2006 menyatakan terdapat dua cara pandang untuk memahami pengertian dari Quality of Work Life QWL. Cara pandang pertama menyebutkan
bahwa QWL merupakan kumpulan keadaan dan praktek dari tujuan organisasi contonya kebijakan promosi, sistem pengawasan kerja yang demokratis, keterlibatan
karyawan, dan kondisi kerja yang aman keamanan dalam bekerja. Contoh pendekatan ini dapat dilihat pada Gambar 1. Adapun cara pandang yang kedua
menyamakan QWL dengan persepsi bahwa para karyawan aman, relatif puas, dan mampu untuk tumbuh serta berkembang sebagai manusia. Cara pandang ini
menghubungkan QWL dengan sejauh mana segala macam kebutuhan manusia dapat terpenuhi.
Kedua cara pandang tersebut dalam banyak kasus sering digabungkan. Para karyawan yang menginginkan organisasiperusahaan dan cara kerja mereka lebih
terstruktur akan merasakan bahwa karyawan mereka merupakan suatu alat pencapaian atas keinginan tersebut. Namun dikarenakan setiap orang berbeda dan cara pandang
yang kedua terkesan sangat subyektif, kita dapat mendefinisikan QWL dalam kaitannya dengan persepsi karyawan terhadap kesejahteraan fisik dan psikis mereka di
tempat kerja. Secara teori, QWL itu sangat sederhana. QWL berpengaruh terhadap
pemberian kesempatan bagi para karyawan untuk membuat keputusan tentang pekerjaanan mereka, desain dari tempat bekerja, serta apa yang mereka butuhkan
untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif. Hal itu mensyaratkan para manajer untuk dapat memperlakukan para karyawan dengan lebih bermartabat. Dalam hal ini
fokusnya adalah karyawan dan melaksanakan manajemen bisnis secara bersama- sama.
Cascio 2006 menyebutkan bahwa untuk merealisasikan QWL secara berhasil diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut:
1. Manajer seharusnya dapat menjadi seorang pemimpin yang baik serta dapat
menjadi pembimbing karyawannya, bukan sebagai ” Bos” dan diktator.
2. Keterbukaan dan kepercayaan, kedua faktor tersebut merupakan persyaratan
utama dalam penerapan konsep QWL dalam manajemen.