YDPTHT - BI yang antara lain menetapkan bahwa :”Yayasan ini dianggap telah
dimulai pada tanggal 25 Februari 1972” Pasal 2. Hal tersebut sesuai dengan tanggal Surat Kuasa dari BI tentang pembentukan YDPTHT - BI.
Maksud dan tujuan yayasan adalah: 1.
Untuk menjamin pemberian dan pembayaran pensiun dan bantuan onderstand serta tunjangan hari tua kepada anggota - anggota direksi dan karyawan -
karyawan BI serta janda - janda dan anak - anak yatim piatu mereka yang berhak atas pensiun, bantuan onderstand dan tunjangan hari tua berdasarkan Peraturan
Dana Pensiun dan Tunjangan Hari Tua Bank Indonesia; 2.
Untuk hal-hal termaksud di atas huruf a mengelola Dana Pensiun dan Tunjangan Hari Tua Bank Indonesia.
Organ Yayasan terdiri dari Badan Pengurus, Badan Pengawas dan Administratur.
1. Badan Pengurus yang terdiri dari 5 lima pejabat BI yaitu:
a. Ketua dan Wakil Ketua = Anggota Direksi BI
b. Sekretaris = Kepala Urusan Administrasi dan Organisasi BI
c. 2 orang Angota = Kepala Urusan Personalia dan seorang Direktur Muda BI
2. Badan Pengawas terdiri dari 3 pejabat BI, 2 orang diantaranya adalah anggota
Direksi BI dan seorang pejabat lainnya. 3.
Administratur sebagai pelaksana tugas operasional yayasan sehari - hari. Lahirnya Undang - Undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun,
memberikan pengaruh kepada YDPTHT. Dalam pasal 31 ayat 1 Undang - Undang tersebut diatur bahwa
”Dana Pensiun tidak diperkenankan melakukan pembayaran apapun, kecuali pembayaran yang ditetapkan dalam peratur
an Dana Pensiun”. Sebagaimana telah diuraikan dimuka bahwa tugas YDPTHT - BI disamping
memberikan pembayaran manfaat pensiun juga memberikan pembayaran bantuan onderstand serta tunjangan hari tua. Dengan diundangkannya UU No. 11 tahun
1992 tentang Dana Pensiun tanggal 20 April 1992, juncto Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja juncto Surat Keputusan
Direksi tentang pendirian DAPENBI No. 2601KEPDIR tanggal 15 April 1993, juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP.137KM.171993 tentang
pengesahan DAPENBI tanggal 14 Juli 1993, terbentuklah DAPENBI yang dipisahkan dari YDPTHT.
Operasional YKKBI dibentuk dengan Akte Notaris Abdul Latief No. 29 tanggal 23 April 1992, berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No.24100KEPDIR
tanggal 23 Maret 1992 tentang pembentukan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia YKKBI juncto Surat Keputusan Direksi BI No. 26168KEPDIR tanggal
30 Maret 1994 tentang perubahan Surat Keputusan Direksi BI No. 24100KEPDIR tanggal 23 Maret 1992, sebagai kekayaan awal diperoleh dari kekayaan yang
dipisahkan dari YDPTHT - BI sebesar Rp 386.388 juta yang terakhir diubah berdasarkan Rapat Pleno Badan Pengawas YKKBI tanggal 3 Agustus 2000 dan
diaktakan dengan Akta Notaris Imas Fatimah SH, No.99 tanggal 20 Oktober 2000. Dibandingkan dengan YDPTHT-BI telah terjadi perubahan prinsip yaitu:
Organ Yayasan menjadi: 1.
Badan Pengawas : a.
Ketua dan 4 empat orang Wakil Ketua adalah Anggota Dewan Gubernur BI; b.
Sekretaris adalah Direktur DSDM BI; c.
Anggota : Direktur DPI, Direktur DKI, dan Direktur DHK. 2.
Direksi YKKBI Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pengawas dibantu oleh Tim Sekretariat.
Maksud dan tujuan pendirian yayasan lebih fokus untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan peserta program berupa Tunjangan Hari Tua THT,
pemeliharaan kesehatan pensiunan, pemberian uang duka dan fasilitas tambahan lain yang ditetapkan tersendiri.
Visi YKKBI adalah menjadi lembaga yang andal dan berarti Lean and Mean serta menjadi yayasan kebanggaan dan terpercaya bagi para Penerima
Bantuan. Misi YKKBI adalah memberikan kesejahteraan kepada Penerima Bantuan secara Berkesinambungan.
4.1.2 Lahirnya Undang – Undang No. 16 tahun 2001 tentang Yayasan
Undang - Undang No. 16 Tahun 2001 tentang yayasan memberikan perubahan yang signifikan terhadap YKKBI. Beberapa hal yang patut dikemukakan berkaitan
dengan ketentuan tersebut adalah:
Tabel 4. Perubahan menurut UU No. 162001
Dalam rangka menyesuaikan dengan ketentuan perundangan yang berlaku, YKKBI telah melakukan perubahan Anggaran Dasarnya yang dituangkan dalam Akta
No. 52 tanggal 26 Mei 2003, dalam perjalanannya telah dilakukan perubahan Angggaran Dasar dengan Akta Perbaikan No. 1 tanggal 4 Agustus 2003, Akta
pernyataan No. 32 dan 33 tanggal 12 Juli 2005, dan Akta No. 06 tanggal 6 Juni 2007 semuanya dibuat Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta.
4.1.3 Struktur Organisasi YKKBI
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, YKKBI berdiri pada tahun 1992 dan disahkan dengan Akta Pendirian No.29 tanggal 23 April 1992 oleh Notaris Abdul
Latief dan telah mengalami beberapa kali perubahan diantaranya penyesuaian terhadap Undang-undang No.11 tahun 2001 tentang yayasan yang dituangkan dalam
Akta Perubahan No.52 tanggal 26 Mei 2003 dan telah disahkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11 November 2003 No.90, Tambahan BNRI No.114.
Seiring dengan perkembangan kegiatan YKKBI dan adanya perubahan susunan anggota Pembina dan Pengawas YKKBI, Anggaran Dasar terus mengalami
No. Uraian
Sebelum UU No.162001
Menurut UU No.162001
1 Pemilik
Bank Indonesia Bukan milik siapapun
Pasal 1 angka 1 2
untungan Laba Dapat
dibagi setelah
laporan tahunan disahkan Badan Pengawas
Tidak boleh dibagikan Pasal 5 dan 70
3 Organ Yayasan
Badan Pengawas
Direksi
Pembina
Pengawas
Pengurus
Pasal 28, 31, dan 40 4
Neraca dan Ikhtisar LabaRugi Tahunan
Tidak diatur
untuk diumumkan
Wajib diumumkan
di surat kabar berbahasa
Indonesia dan
papan pengumuman Pasal 52
5 Sisa hasil likuidasi
apabila ada Menjadi hak BI
Diserahkan kepada
Yayasan lain
yang mempunyai maksud dan
tujuan sama, atau kepada Negara Pasal 68
6. Pembayaran
THTBaperum Bagian dari laba
Merupakan unsur biaya Pasal 5 dan 7
perubahan, sehingga terdapat beberapa Akta Perubahan Anggaran Dasar YKKBI. Dalam rangka mempermudah dalam membaca Anggaran Dasar YKKBI, disusunlah
Anggaran Dasar baru dalam satu Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pembina No.44 tanggal 30 Desember 2009, dan Anggaran Rumah Tangga pun diubah mengikuti
Anggaran Dasar yang baru dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pembina No.43 tanggal 30 Desember 2009, keduanya dibuat dihadapan Dr.H.Budi Untung, SH, MM,
seorang Notaris di Yogyakarta. Struktur organisasi Yayasan pada saat ini, terdiri dari 7 Divisi:
1. Divisi Pelayanan Kesehatan;
2. Divisi Kesejahteraan;
3. Divisi Pasar Uang dan Modal;
4. Divisi Investasi;
5. Divisi Akunting dan Anggaran;
6. Divisi Sumber Daya; dan
7. Divisi Pengawasan Intern.
Fungsi organisasi Yayasan, meliputi: 1.
Fungsi utama, bertujuan memberikan pelayananbantuan kesejahteraan kepada Penerima Bantuan secara berkesinambungan;
2. Fungsi pengelolaan dana, bertujuan menyediakan dana secara berkesinambungan
untuk mendukung kegiatan fungsi utama sebagaimana dimaksud pada huruf a; 3.
Fungsi pendukung, bertujuan mendukung kegiatan yayasan sebagai suatu organisasi serta menunjang kelancaran tugas pada kegiatan fungsi utama dan fungsi
pengelolaan dana. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, YKKBI ipimpin oleh Pengurus
yang terdiri atas seorang Ketua, seorang Sekretaris dan seorang Bendahara dengan dibantu sekurang-kurangnya tujuh orang Kepala Divisi dan sebanyak-banyaknya
Sepuluh orang Deputi Kepala Divisi. Adapun susunan struktur organisasi YKKBI pada periode sampai dengan
sekarang adalah sebagai berikut: Ketua
: Bpk. Edi Siswanto Sekretaris
: Ibu. Herawati Syarief Bendahara
: Bpk. Adam Srihono
Pembagian bidang tugas anggota Pengurus ditetapkan sebagai berikut : 1.
Ketua, membawahkan bidang tugas pengawasan intern dan manajemen risiko, serta melaksanakan koordinasi seluruh kegiatan;
2. Bendahara, membawahkan bidang tugas pengelolaan kekayaan yayasan, bidang
tugas penyertaaninvestasi serta bidang tugas akunting dan anggaran; 3.
Sekretaris, membawahkan bidang tugas pemberian pelayanan bantuan kesejahteraan kepada Penerima Bantuan dan bidang tugas pendukung lainnya.
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia berkantor pusat di Gedung YKKBI, Jl. Deposito VI No.12-14 Komplek Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
4.1.4 Kegiatan Usaha YKKBI
Kegiatan YKKBI bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan untuk meningkatkan kesejahteraan Penerima Bantuan secara berkesinambungan.
Penerima Bantuan adalah : 1.
Karyawan BI; 2.
Anggota Dewan Gubernur BI; 3.
Pensiunan BI berikut keluarganya yang memenuhi persyaratan; 4.
Mantan Anggota Direksi BI dan Mantan Anggota Dewan Gubernur BI berikut keluarganya yang memenuhi persyaratan.
Tabel 5. Jenis program dan penerima bantuan
No. Jenis Program
Penerima Bantuan BANTUAN LANGSUNG
1. Bantuan Pemilikan Rumah
Baperum Anggota Dewan Gubernur BI dan Karyawan BI
2. Bantuan Kesehatan Pesiunan
BKP Mantan anggota Direksi, mantan anggota Dewan
Gubernur, mantan Karyawan BI dan keluarganya yang memenuhi persyaratan.
3. Bantuan Uang Duka BUD
Mantan anggota Direksi, mantan anggota Dewan Gubernur, mantan Karyawan BI dan keluarganya
yang memenuhi persyaratan.
4. Bantuan Lainnya:
a. Bantuan Anak Cacat
Anak mantan anggota Direksi, mantan anggota Dewan Gubernur, mantan Karyawan BI dan
keluarganya yang memenuhi persyaratan.
b. Bantuan Darmasiswa dan
Pendidikan Anak Autis Anak mantan anggota Direksi, mantan anggota
Dewan Gubernur, mantan Karyawan BI dan keluarganya yang memenuhi persyaratan.
c. Bantuan Hari Raya
Keagamaan Penerima Manfaat Pensiun BI
d. Bantuan Manfaat Pensiun
di bawah Rp. 500.000,- Penerima Manfaat Pensiun BI yang memenuhi
persyaratan
Lanjutan Tabel 5.
No. Jenis Program
Penerima Bantuan
e. Bantuan Bencana Alam Penerima Manfaat Pensiun BI
f. Pinjaman Pensiunan
Penerima Manfaat Pensiun BI yang memenuhi persyaratan
5. Bantuan Sosial
Kemanusiaan sumbangan
BANTUAN TIDAK LANGSUNG
1. Organisasi Non Kedinasan
Karyawan Ikatan Karyawan Bank Indonesia IPEBI
2. Organisasi Non Kedinasan
Pensiunan Perkumpulan Pensiunan BI PPBI
4.2. Karakteristik Responden
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 orang. Responden tersebut berasal dari perwakilan setiap divisi. Karakterisitik responden merupakan
gambaran dari keberadaan responden di tempat penelitian. Karakteristik tersebut dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jabatan, dan masa
kerja, yang akan diperlihatkan pada tabel 6 sampai dengan tabel 10.
Tabe l 6. Karakte ristik Re sponde n Be rdasarkan Je nis Ke lamin Laki-laki
Pe re mpuan
Div. Kesehatan 2
3 5
12.5 Div. Pasar Uang Modal
5 3
8 20.0
Div. Akunting Aanggaran 3
3 7.5
Div. Investasi 5
2 7
17.5 Div. Sumber Daya
4 8
12 30.0
Div. Pengawasan Intern 2
2 5.0
Div. Pelayanan Kesehatan 2
1 3
7.5
Total 20
20 40
100.0 Je nis ke lamin
Total Divisi
Berdasarkan pada Tabel 6, responden dalam penelitian yang berjenis kelamin laki- laki seimbang dengan responden perempuan masing-masing sebanyak 20 responden.
Dimana yang terbanyak respondennya berasal dari Divisi Sumber Daya DSD sebanyak 4 orang laki-laki dan 8 orang perempuan dengan total responden 12 orang
30, kemudian diikuti responden dari Divisi Pasar Uang dan Modal DPUM sebanyak 8 orang 20, Divisi Investasi DI sebanyak 7 responden 17,5, Divisi
Kesejahteraan DK sebanyak 5 orang 12,5, Divisi Akunting dan Anggaran DAA dan Divisi Pelayanan Kesehatan DPK masing -masing sebanyak 3
responden 7,5 dan Divisi Pengawasan Intern DPI sebanyak 2 responden 5.
Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 26-30 th 31-35 th 36-40 th 41-45 th 46-50 th 51-55 th