Analisis Persepsi Pegawai Terhadap Sistem Penilaian Kinerja
2. Waktu Penilaian Kinerja Penilaian kinerja sudah mulai diterapkan oleh Pusdiklat AP mulai tahun 2011.
Periode penilaian kinerja Pusdiklat AP adalah 1 satu tahun, dengan proses penilaiannya dibagi menjadi tiap semesteran. Tiap akhir semester atasan
langsung akan menentukan Capaian Kinerja Pegawai CKP, sedangkan Nilai Pegawai NP diperoleh dengan penilaian perilaku yang melibatkan seluruh
pegawai. Seluruh pegawai akan menilai pegawai yang lain sesuai dengan penunjukkan yang sudah dilakukan oleh atasan langsung.
Tabel 6. Distribusi frekuensi persepsi pegawai terhadap pernyataan waktu penilaian kinerja
Variabel No Pernyataan
Rataan Skor
Keterangan Waktu
Penilaian Kinerja
1 Saya mengetahui waktu pelaksanaan
penilaian kinerja yang dilakukan oleh instansi
3,88 Baik
2
Periode penilaian kinerja yang dilaksanakan saat ini sudah tepat
3,68 Baik
3 Atasan saya selalu memantau dan
menilai kinerja saya setiap waktu 3,58
Baik 4
Penilaian kinerja dilakukan secara tepat waktu dan berkelanjutan
3,74 Baik
Tabel 6 menunjukkan bahwa pegawai mengetahui waktu pelaksanaan penilaian kinerja dan menyetujui periode penilaiannya. Hal ini terjadi karena seluruh
pegawai ikut berpartisipasi dalam sistem penilaian kinerja. Sebagai contoh, IKU disusun pada awal tahun oleh pegawai dan disetujui oleh atasannya.
kemudian pada akhir periode seluruh pegawai melaporkan kinerjanya sesuai dengan IKU yang telah disepakati.
3. Prosedur Penilaian Kinerja Seluruh pegawai dilibatkan dalam proses penilaian kinerja. Keterlibatan
pegawai terlihat dari awal proses penentuan indikator kinerja utama hingga pengisian pencapaian kinerja. Prosedur ini memperkecil kemungkinan
terjadinya kesalahpahaman antara atasan dan bawahan. Tabel 7 menunjukkan bahwa pegawai setuju dengan prosedur penilaian kinerja
yang diterapkan oleh Pusdiklat AP, meskipun mereka masih belum yakin apakah penilaian kinerja sudah mampu menilai seluruh pegawai dengan baik.
Tabel 7. Distribusi frekuensi persepsi pegawai terhadap pernyataan prosedur penilaian kinerja
Variabel No Pernyataan
Rataan Skor
Keterangan Prosedur
Penilaian Kinerja
1 Saya mengetahui prosedur penilaian
kinerja yang dilaksanakan oleh instansi 3,93
Baik
2
Penilaian sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
3,86 Baik
3 Penilaian kinerja yang dilakukan sudah
mampu menilai seluruh pegawai dengan baik
3,26 Cukup baik
Pernyataan no 3 pada variabel prosedur penilaian kinerja memperoleh penilaian rata-rata cukup baik oleh pegawai, dimana 11 orang menyatakan
tidak setuju dengan pertanyaan tersebut dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai meragukan kemampuan sistem
penilaian kinerja untuk menilai seluruh pegawai dengan baik. Sistem penilaian kinerja belum mampu menjamin penilaian kinerja dilakukan secara obyektif
dan menunjukkan nilai kinerja pegawai secara utuh. Hak pengajuan keberatan atas hasil penilaian dapat dimanfaatkan pegawai jika merasa penilaian yang
dilakukan tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi. Pengoptimalan fungsi ini akan mampu mengurangi ketidakpercayaan pegawai atas prosedur penilaian
kinerja yang kurang obyektif. 4. Metode Penilaian Kinerja
Asas penilaian kinerja yang dianut oleh Pusdiklat AP sesuai dengan KMK 454 tahun 2011 adalah :
a. Obyektivitas, yaitu 1 Tugas yang diemban oleh setiap pegawai harus merupakan bagian dari
keseluruhan target unit kerja sehingga saling mendukung pencapaian target unit kerja dan memiliki ukuran yang jelas.
2 Tugas yang
diemban harus
realistis, menantang
dengan memperhitungkan peluang dan tantangan serta tingkat kesulitan yang
dihadapi. b. Keadilan, yaitu
1 Tugas yang diemban adalah merupakan pembagian tugas yang disesuaikan dengan jabatan setiap pegawai.
2 Penilaian terhadap keberhasilan tugas pegawai didasarkan pada konbtribusi pegawai terhadap keberhasilan kinerja atasan langsung
3 Penilaian dilakukan secara objektif dan terukur serta didukung data informasi yang diperlukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Transparansi, yaitu Indikator, metode, dan sumber data penilaian yang digunakan dipahami oleh
penilai dan pegawai yang dinilai. Tabel 8. Distribusi frekuensi persepsi pegawai terhadap pernyataan metode
penilaian kinerja
Variabel No Pernyataan
Rataan Skor
Keterangan Metode
Penilaian Kinerja
1 Saya sudah mengetahui standar penilaian
kinerja yang telah ditetapkan oleh instansi
3,84 Baik
2
Saya mengetahui faktor-faktor yang dinilai dalam penilaian kinerja
3,91 Baik
3 Saya dilibatkan dalam proses penilaian
kinerja oleh instansi 3,88
Baik
Tabel 8 menggambarkan bahwa pegawai setuju dengan metode penilaian kinerja Pusdiklat AP, karena standar maupun faktor-faktor yang dinilai sudah
dipahami dengan jelas oleh seluruh pegawai. Pemahaman yang jelas akan memberikan pegawai sebuah arahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai
dengan target yang diharapkan dan dapat berkontribusi terhadap keberhasilan kinerja atasan langsung.
Pada penilaian Nilai Kerja NP, seluruh pegawai akan dilibatkan secara aktif. Seluruh pegawai akan menilai pegawai yang lain sesuai secara online melalui
halaman web yang sudah disediakan untuk proses penilaian ini. Setiap pegawai akan diberikan user id dan password untuk masuk ke web tersebut dan dapat
menilai pegawai yang sudah ditunjuk sesuai dengan periode penilaian yang ditentukan.
5. Efektivitas Penilaian Kinerja Sistem penilaian kinerja Pusdiklat AP membagi penilaian kinerja pegawai
menjadi 2 dua yaitu, Capaian Kinerja Pegawai NKP dan Nilai Perilaku NP. CKP ditentukan dari realisasi kinerja pegawai berdasarkan IKU yang
sudah ditetapkan. Penilaian CKP ini dilakukan oleh atasan langsung.
Sedangkan NP diperoleh dari penilaian secara 360 derajat atas seorang pegawai. NP dinilai berdasarkan 5 lima kriteria utama berdasarkan nilai-nilai
Kementerian Keuangan yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan.
Tabel 9 memberikan gambaran bahwa pegawai kurang yakin efektivitas penilaian pegawai, meskipun penilaian yang dilakukan sudah objektif dan
berkaitan langsung dengan pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai masih menganggap bahwa penilaian kinerja belum mampu memperlihatkan
keadaan yang sebenarnya terjadi. Tabel 9. Distribusi frekuensi persepsi pegawai terhadap pernyataan
efektivitas penilaian kinerja
Variabel No Pernyataan
Rataan Skor
Keterangan Efektivitas
Penilaian Kinerja
1 Penilaian kinerja yang dilakukan sudah
mampu menilai kinerja dengan baik dan dapat diandalkan kebenarannya
3,28 Cukup
Baik
2
Faktor-faktor pekerjaan yang dinilai berkaitan langsung dengan pekerjaan
yang saya lakukan 3,74
Baik 3
Penilaian kinerja sudah dilakukan dengan obyektif
3,44 Baik
Pernyataan no 1. pada variabel efektivitas penilaian kinerja memperoleh penilaian cukup baik berdasarkan rataan skor dari pegawai. 11 pegawai
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan 2 orang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini berhubungan dengan prosedur penilaian kinerja
yang mengakibatkan ketidakpercayaan pegawai terhadap keandalan penilaian kinerja yang dilakukan.
Pernyataan no 3. meskipun mendapatkan rataan skor baik, tapi terdapat 7 pegawai yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan 2
pegawai menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai keobyektifan penilaian kinerja oleh atasan. Obyektivitas penilaian
kinerja menentukan kehandalan hasil penilaian kinerja, karena penilaian kinerja pada dasarnya adalah untuk melihat seberapa baik kinerja seorang
pegawai. Jika penilaian kinerja dilakukan dengan melibatkan subyektivitas dari penilai, maka akan menimbulkan bias pada hasil penilaiannya.
6. Implementasi Penilaian Kinerja Pelaksanaan penilaian kinerja diharapkan memberikan umpan balik yang jelas
terhadap kepentingan instansi maupun bagi pegawainya. Hasil penilaian kinerja akan menggambarkan kontribusi masing-masing pegawai bagi instansi,
dan akan memberikan pandangan bagi manajemen untuk memberikan imbalan atau balasan yang sesuai dengan kinerja yang dibukukan.
Tabel 10. Distribusi frekuensi persepsi pegawai terhadap pernyataan implementasi penilaian kinerja
Variabel No Pernyataan
Rataan Skor
Keterangan Implementasi
Penilaian Kinerja
1 Saya mengetahui hasil penilaian
kinerja saya 3,81
Baik
2
Pelaksanaan penilaian kinerja menumbuhkan motivasi saya untuk
bekerja lebih baik 3,79
Baik 3
Atasan memberikan kesempatan untuk mendiskusikan hasil penilaian
kinerja atau mengajukan keberatan atas hasil penilaian kinerja apabila
saya merasa tidak puas 3,51
Baik
Tabel 10 menunjukkan bahwa pegawai menyetujui implementasi yang sudah dilakukan oleh Pusdiklat AP. Hasil penilaian dapat diakses terbatas oleh
masing-masing pegawai, dan pegawai diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan jika nilai yang diperoleh tidak memuaskan, tentunya harus disertai
dengan bukti-bukti pendukung yang jelas. Pegawai juga menyadari bahwa penilaian kinerja tersebut sudah mampu
menumbuhkan motivasi untuk bekerja lebih baik. Sehingga secara umum pelaksanaan penilaian kinerja telah memberikan kontribusi positif bagi
peningkatan motivasi pegawai.