4.  Penilaian  melalui  keputusan  komite:  sama  seperti  pada  pola  sebelumnya kecuali  bahwa  manajer  yang  bertanggung  jawab  tidak  lagi  mengambil
keputusan akhir; hasilnya didasarkan pada pilihan mayoritas. a.  Memperluas pertimbangan yang ekstrim.
b.  Memperlemah integritas manajer yang bertanggung jawab. 5.  Penilaian  berdasarkan peninjauan  lapangan:  sama  seperti  pada  kelompok  staf,
namun melibatkan wakil dari pimpinan pengembangan atau departemen SDM yang bertindak sebagai peninjau yang independen. Membawa satu pikiran yang
tetap ke dalam satu penilaian lintas sektor yang besar. 6.  Penilaian oleh bawahan dan sejawat.
a.  Mungkin terlalu subjektif.
b.  Mungkin  digunakan  sebagai  tambahan  pada  metode  penilaian  yang
lain. 2.6.
Metode Penilaian Prestasi Kerja
Menurut  Siagian  2008  ada  beberapa  metode  penilaian  prestasi  kinerja, yaitu:
1.  Metode berorientasi masa lalu Pendekatan-pendekatan berorentasi masa lalu memiliki kekuatan dalam kinerja
yang  telah  terjadi  dan  untuk  beberapa  hal  mudah  untuk  diukur.  Kelemahan yang  jelas  dari  teknik  ini  adalah  kinerja  tidak  dapat  diubah.  Akan  tetapi,
manakala  kinerja  masa  lalu  dievaluasi,  para  karyawan  memperoleh  umpan balik  yang dapat mengarahkan pada upaya-upaya yang diperbaharui ke kinerja
yang lebih baik. Berbagai  metode  yang  dewasa  ini  dikenal  dan  banyak  digunakan  adalah
sebagai berikut:
a.  Metode skala peringkat
b.  Checklist c.  Metode pilihan terarah
d.  Metode insiden kritikal e.  Skala peringkat yang dikaitkan dengan perilaku
f.  Metode evaluasi lapangan g.  Tes dan observasi
h.  Pendekatan-pendekatan yang bersifat komparatif 2.  Metode berorientasi masa depan
Penilaian  berorentasi  masa  depan  terfokus  pada  kinerja  masa  depan  dengan mengevaluasi  potensi  karyawan  dan  merumuskan  tujuan  kinerja  masa  depan.
Dewasa  ini, organisasi mengenal berbagai teknik  penilaian prestasi  kerja  yang berorientasi masa depan, yaitu:
a.  Penilaian diri sendiri b.  Manajemen berdasarkan sasaran
c.  Penilaian psikologikal d.  Pusat-pusat penilaian
2.7. Proses Penilaian Kinerja
Proses penilaian kinerja adalah suatu langkah dalam mengambil keputusan untuk  menentukan  penilaian  kinerja.  Adapun  proses  penilaian  kinerja  menurut
Mondy dalam Gunawan 2007 antara lain : 1.  Mengidentifikasikan tujuan spesifik dari penilaian
Mengidentifikasi  tujuan  yang  ingin  dicapai  secara  spesifik  dari  penilaian kinerja  adalah  sangat  penting,  karena  dengan  ini  karyawan  akan  mengetahui
apa  yang  akan  menjadi  tujuan  dari  penilaian  kinerja  dan  sistem  penilaian tersebut.  Penilaian  kinerja  tersebut  harus  dapat  mengefektifkan  maksud  dari
tujuan  tersebut,  sehingga  manajemen  harus  menyeleksi  tujuan-tujuan  yang terpenting dan yang dapat dicapai.
2.  Mengetahui pekerjaan yang diharapkan Setelah  mengetahui  sasaran  yang  spesifik  dari  penilaian  kinerja,  karyawan
harus  mengetahui  apa  yang  diharapkan  dari  dirinya  dalam  melaksanakan pekerjaannya. Untuk itu dapat dibuat deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan harus
berdasarkan analisispekerjaan, yang artinya deskripsi jabatan harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan dari jabatan karyawan.
3.  Menguji kerja karyawan Setelah  menetapkan  analisis  jabatan,  karyawan  perlu  mengetahui  hasil  dari
kinerjanya. Untuk itu diperlukan kriteria-kriteria dan standar-standar penilaian. Penentuan  kriteria-kriteria  tersebut  menggambarkan  perilaku-perilaku  yang
menentukan  kinerja  mempunyai  hubungan  dengan  pekerjaan.  Standar