II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penilaian Kinerja
Simamora 2004 mendefinisikan penilaian kinerja sebagai alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga
untuk mengembangkan dan memotivasi karyawan. Mangkuprawira dan Hubies 2007, mendefinisikan kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara
terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan. Jadi pada hakikatnya kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan standard kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu.
Pengertian penilaian kinerja yang tidak kalah penting adalah pengertian dari Rivai dan Basri. Rivai dan Basri 2005 menyatakan bahwa evaluasi kinerja
atau performance evaluation merupakan: 1. Alat yang paling baik untuk menentukan apakah karyawan telah memberikan
hasil kerja yang memadai dan melaksanakan aktivitas kinerja sesuai dengan standar kinerja.
2. Kegiatan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan. 3. Alat yang baik untuk menganalisis kinerja karyawan dan membuat
rekomendasi perbaikan. Berdasarkan pendapat para pakar tersebut dapat disimpulkan, penilaian
kinerja adalah kegiatan atau upaya sadar manajer untuk mengevaluasi mengukur dan membandingkan kinerja karyawan saat ini danatau di masa lalu yaitu hasil
yang nyata dicapai, dengan standar yang telah ditentukan yaitu hasil yang seharusnya dicapai agar manajer dapat menuntut hasil yang diinginkan dan
mengambil tindakan korektif terhadap kinerja yang kurang dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
2.2. Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Simamora 2004, terdapat beberapa tujuan penting dari program penilaian kinerja, yaitu :
1. Tujuan Evaluasi
Hasil-hasil penilaian kinerja sering berfungsi sebagai dasar bagi evaluasi rutin terhadap kinerja anggota-anggota organisasi.
a. Penilaian kinerja dan telaah gaji Keputusan-keputusan yang paling sering bertumpu pada tujuan evaluatif
adalah keputusan-keputusan kompensasi yang mencakup kenaikan tunjangan jasa, bonus karyawan dan kenaikan-kenaikan gaji lainnya.
b. Penilaian kinerja dan kesempatan promosi Keputusan-keputusan penyusunan pegawai staffing adalah tujuan evaluatif
kedua dari penilaian kinerja karena para manajer dan penyelia harus membuat keputusan-keputusan yang bertalian dengan promosi, demosi,
transfer dan pemberhentian. 2. Tujuan Pengembangan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian dapat pula digunakan untuk memudahkan pengembangan pribadi anggota organisasi.
a. Mengukuhkan dan menopang kinerja Menggunakan penilaian kinerja sebagai alat pengembangan karyawan bisa
menempatkan penyelia dalam peran pengukuhan dan penopangan kinerja. b. Meningkatkan kinerja
Penilaian kinerja yang bertujuan pengembangan juga mencakup pemberian karyawan pedoman bagi kinerjanya di masa depan.
c. Menentukan tujuan dan peregresi karir Sesi-sesi penilaian kinerja memberikan kepada penyelia dan karyawan suatu
kesempatan untuk membahas tujuan-tujuan dan rencana-rencana karir jangka panjang.
d. Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan Beberapa organisasi menggunakan penilaian kinerja sebagai sumber analisis
kebutuhan-kebutuhan kinerja. e. Proses yang terkoordinasi
Penilaian kinerja tidak boleh menjadi proses yang berdiri sendiri. Agar efektif, penilaian kinerja haruslah terkait dengan aktivitas-aktivitas
manajemen sumber daya manusia lainnya, yang tergantung pada penilaian kinerja.