2.6.1. Penganggaran
Perencanaan dan penganggaran merupakan proses yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintah, karena berkaitan dengan pemerintahan itu sendiri untuk
mensejahterakan rakyatnya Soenarto, 2007. Oleh karena itu output dari perencanaan adalah penganggaran. Pada era otonomi daerah pemerintah daerah dituntut untuk mampu
secara mandiri mengelolaan keuangan daerah yang tercermin dalam anggaran pendapatan belanja daerah APBD merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi
pemerintah daerah UU 332004. APBD bagi pemerintah daerah merupakan rencana kerja yang akan dilaksanakan dan disajikan dala bentuk angka-angka. Angka-angka pada
sisi penerimaan mencerminkan rencana pendapatan serta sumber-sumber untuk mendapatkannya, sedangkan angka-angka pada sisi pengeluaran mencerminkan program
kerja pemerintahan maupun pembangunan yang akan dilaksanakan. APBD merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah, peran
pemerintah dalam pengalokasian anggaran sangat menentukan bidang-bidang atau sektor-sektor mana yang harus dikembangkan untuk ditingkatkan anggarannya karena
berpengaruh terhadap kinerja pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengalokasian anggaran dengan kinerja pembangunan daerah yaitu: 1 Pola
pengalokasian anggaran suatu daerah 2 Pola pengalokasian anggaran daerah sekitarnya dan 3 kinerja pembangunan daerah sekitarnya.
2.6.2. Indikator-Indikator Kinerja Pembangunan
Menurut Saefulhakim, 2005 indikator-indikator kinerja pembangunan dibangun atas dasar variabel-variabel penting yang dianggap bisa menggambarkan tingkat
perkembangan dan pertumbuhan atau mampu menjelaskan tingkat ukuran kinerja pembangunan dapat dirumuskan dengan indeksratio. Indeksrasio tersebut diantaranya
adalah: 1 Bidang perekonomian: diukur dengan tingkat laju pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian, pendapatan perkapita, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan,
tingkat pemerataan pendapatan indeks gini, tingkat daya beli, tingkat tabungan masyarakat, tingkat investasi, perdagangan luar negeri eksport import, indeks harga
bangunan, realisasi penerimaan APBD dll. 2 Bidang ketertiban umum: diukur dengan luas wilayah dan jumlah penduduk berdasarkan konflikkejadian, penduduk berdasarkan
jenis kasuskejadian, kecelakan, kebakaran hutan dll. 3 Bidang kesehatan: jumlah penduduk sakit, tingkat kematian, tingkat harapan hidup, angka kelahiran, dll. 4 Bidang
pendidikan: diukur dengan tingkat pendidikan, angka putus sekolah, rataan lama sekolah,
47
angka buta dan melek huruf dll. 5 Bidang tata ruang, lingkungan dan pemerintahan umum: diukur dengan kepadatan penduduk, rumah permanen dan non permanen,
penyimpangan penggunaan lahan dari rencana tata ruang, tingkat ketersediaan ruang terbuka hijau, pencemaran lingkungan dll.
2.6.3. Peran Penganggaran dan Kinerja Pembangunan