Kemiskinan, Kompensasi BBM dan BLT Potensi Wilayah

4.1.4. Kemiskinan, Kompensasi BBM dan BLT

Pada tahun 2006 penduduk KSB total berjumlah 111.204 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 10.457 orang merupakan penduduk miskin. Penduduk miskin tersebut terdistribusi di 5 kecamatan dengan perincian Kecamatan Taliwang 4.239 jiwa, Kecamatan Brang Rea 1.145 orang, Kecamatan Seteluk 2.237 orang, Kecamatan Jereweh 1.834 orang dan Kecamatan Sekongkang 10.457 orang. Pada tahun 2005 total jumlah rumah tangga di Kabupaten Sumbawa Barat adalah 24.199 dari jumlah tersebut sebanyak 15.118 atau 62,47 adalah penerima kompensasi BBM. Dengan demikian jumlah rumah tangga miskin di KSB tergolong cukup tinggi. Kemiskinan dan ketertinggalan KSB terlihat pula pada program Bantuan Langsung Tunai BLT yang diterima oleh masing-masing kepala keluarga KSB sebagai subsidi BBM mulai Oktober 2005. Menurut data BPS Oktober 2005, BLT yang dberikan kepada masyarakat Kabupaten Sumbawa-Barat untuk tiap kecamatan menurut jumlah penduduk di masing-masing kecamatan adalah sbb : Sekongkang 989 Kepala Keluarga KK 56,14, Jereweh 1144 KK 27,89, Taliwang 2834 KK 28, Seteluk 1390 KK 26, Brangrea 949 KK 33,25. Selain kemiskian, angka pengangguran di KSB relatif tinggi yakni 61 dari jumlah angkatan kerja BPS, 2005. Kecamatan Sekongkang dan Jereweh yang merupakan lokasi Proyek Batu Hijau PTNNT jumlah masyarakat miskin tergolong cukup tinggi.

4.1.5. Potensi Wilayah

Potensi bahan galian di Kabupaten Sumbawa Barat dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok bahan galian vital golongan B yaitu berupa emas, perak dan tembaga. Kelompok kedua adalah kelompok bahan galian industri golongan C diantaranya yaitu : pospat, kaolin, tras, zeolit, gypsum, batu apung, batu gamping, lempung, marmer, pasir kuarsa, bentonit, andesit, dasit, granit, pasir dan sirtu. Potensi kedua kelompok bahan galian tersebut yang terdapat di 5 Kecamatan Kabupaten Sumbawa Barat. Wilayah potensi berdasarkan lereng dan kawasan lindung di Kabupaten Sumbawa Barat adalah wilayah potensi dengan kemiringan 0-15 seluas 46.433,86 Ha atau 25,11 , wilayah kendala dengan kemiringan 15-40 seluas 50.438,24 atau 27,28 dan kawasan lindung dengan kemiringan 40 seluas 87.113,51 Ha. 78 Potensi investasi terbuka di Sumbawa Barat untuk sumberdaya yang bersifat terbarukan sebagai pengganti tambang yakni sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri dan obyek wisata diperlihatkan pada Lampiran 1.

4.2. Tambang Tembaga dan Emas Proyek Batu Hijau PT. Nemont Nusa

Dokumen yang terkait

Analisis dampak ekonomi dan sosial tambang emas dan tembaga bagi masyarakat komunal dan pembangunan wilayah Propinsi NTB (Studi kasus : Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa)

2 163 756

Pola Pertumbuwan Dan Kebiasaan Makanan Ikan Sicyopterrus Microcephalus (Gobiidae) Pada Sungai - Sungai Di Kawasan Pertambangan Emas PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

0 8 84

Analisis ekonomi dan kebijakan pengembangan tambang tembaga dan emas di kawasan hutan lindung (Studi kasus PT. Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara)

0 6 182

Model Pembangunan Daerah Berkelanjutan Melalui Transformasi Struktur Ekonomi Berbasis Sumberdaya Pertambangan ke Sumberdaya Lokal Terbarukan

0 20 180

MODEL KETAHANAN PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL (STUDI KASUS PROVINSI JAWA BARAT)

0 3 2

Strategi Penguatan Program Pembangunan Bisnis Lokal PT. Newmont Nusa Tenggara Untuk Keberdayaan Pengusaha Lokal (Studi Di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat).

0 10 145

PERANAN PT NEWMONT NUSA TENGGARA TERHADAP PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

0 3 107

Magang tentang kesetan dan kesehatan kerja di PT Newmont Nusa Tenggara Jobsite Sumbawa Barat NTB a9 27

0 1 64

MODEL PEMBANGUNAN DAERAH BERKELANJUTAN MELALUI TRANSFORMASI STRUKTUR BKONOMI BERBASIS SUMBERDAYA PERTAMBANGAN KE SUMBERDAYA LOKAL TERBARUKAN (Sustainable Local Development Model by means Economic Structure Transformation from Mine Resources Basis) | Malan

0 0 9

KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI NUSA TENGGARA BARAT

0 1 24