Potensi investasi terbuka di Sumbawa Barat untuk sumberdaya yang bersifat terbarukan sebagai pengganti tambang yakni sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, industri dan obyek wisata diperlihatkan pada Lampiran 1.
4.2. Tambang Tembaga dan Emas Proyek Batu Hijau PT. Nemont Nusa
Tenggara 4.2.1. Kontrak Karya
PT. Newmont Nusa Tenggara PTNNT menandatangani Kontrak Karya dengan pemerintah Indonesia pada tanggal 2 Desember 1986. Kontrak Karya ini
memberikan izin pada PTNNT untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi mineral yang bernilai ekonomis di dalam area Kontrak Karya dengan luas total 87.540 Ha di
Pulau Sumbawa, NTB. Untuk wilayah blok Batu Hijau yang telah memasuki tahap produksieksploitasi di Kabupaten Sumbawa Barat seluas 51.167 Ha dan Kabupaten
Sumbawa seluas 36.683 Ha masih dalam tahap eksplorasi yang saat ini terhenti. Wilayah Kontrak Karya yang akan di teliti dalam disertasi ini adalah blok Batu Hijau
atau biasa disebut tambang tembaga dan emas proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara mineral utama tembaga dan emas.
4.2.2. Lokasi Proyek
Tambang tembaga dan emas Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara terletak di Kecamatan Sekongkang dan Jereweh, Kabupaten Sumbawa
Barat tepatnya di kawasan sebelah barat pulau Sumbawa, 1.528 km ke arah Timur
Jakarta, Indonesia. Lokasi Batu Hijau dapat dicapai dengan menggunakan seaplane
perusahaan dari Mataram dengan jarak 81 km. Lokasi ini juga dapat dicapai dengan menggunakan kapal laut perusahaan atau ferry umum dari Pelabuhan Kayangan
Pulau Lombok. Lokasi Proyek Batu Hijau PTNNT di Sumbawa Barat dapat dilihat pada Gambar 24 di bawah ini.
Gambar 24. Lokasi Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa-Barat, NTB
Sumber : PT. Newmont Nusa Tenggara, 2004
79
4.2.3. Sejarah Penemuan Batu Hijau
Survey geokimia regional dimulai pada awal 1987-1988 yang menemukan 36 anomali geokimia di Pulau Sumbawa termasuk lokasi Batu Hijau. Deposit
mineral di daerah tersebut dalam bentuk tembaga porfiri ditemukan dalam jumlah besar pada tahun 1990 berupa singkapan oksida tembaga yang berasosiasi dengan
urat-urat kuarsa melalui periode mencari eksplorasi yang cukup panjang sejak tahun 1986 oleh para geologist PT. Newmont Nusa Tenggara PTNNT. Pada Mei
1990 – Mei 1991 pemetaan geologi, pengambilan contoh tanah ditemukan anomali kuat seluas 250 x 400 m pada pemboran awal. Selanjutnya tahun 1991 – 1996
dilakukan deliniasi daerah yang mengandung tembaga dan emas dan diikuti dengan studi kelayakan, 1996 adalah pembentukan kerjasama dengan Sumitomo, 1997
pengembangankonstruksi tambang dan sejak September 1999 percoban produksi tambang dimulai. Setelah melalui kajian teknik dan lingkungan yang mendalam
selama enam tahun, persetujuan pengembangan proyek diberikan oleh pemerintah Indonesia.
4.2.4. Masa Produksi dan Umur Tambang Proyek Batu Hijau Mine lifetime of
Batu Hijau Project
Setelah melalui masa eksplorasi yang cukup lama akhirnya pada bulan April 1990 Batu Hijau ditemukan berupa singkapan oksida tembaga berasosiasi dengan
urat-urat kuarsa. AMDAL disetujui pada tahun 1996, dilanjutkan dengan masa konstruksi tahun 1998 dan percobaan produksi tambang dimulai pada bulan
September 1999. Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara PTNNT telah memasuki tahun ke kesembilan masa operasi sejak Juni 2000 hingga 2009.
Berdasarkan rencana perluasan tambang Proyek Batu Hijau PTNNT tahun 2005, umur penggalian mineral berkadar tinggi high grade akan berakhir pada tahun
2017, dilanjutkan dengan pengolahan mineral berkadar sedang medium grade dan rendah low grade yang akan berlangsung hingga tahun 2027. Mineral berkadar
sedang dan rendah - yang saat ini berada pada lokasi penampungan bijih stockpiles - akan dimulai setelah tahun 2017. Tahun 2027 akan dilakukan penutupan tambang
dan setelah 2027 adalah masa pasca tambang.
80
Dengan demikian umur Proyek Batu Hijau – Mine Lifetime of Batu Hijau Project adalah 18 tahun lagi jika diukur dari masa produksi saat ini tahun 2009.
Umur tambang dapat dilihat pada Tabel 22 di bawah ini.
Tabel 22. Umur Proyek mine lifetime 1990
Deposit Mineral Batu Hijau ditemukan 1997-1999
Konstruksi 1999 akhir
Produksi Juni 2000
Gran Opening 2000-2017
Masa Produksi pengolahan mineral high grade
2017 Selesai Penambangan
2017-2027 Pengolahan Mineral medium dan low
grade 2027
Tutup Tambang 2027 - yad
Pasca Tambang
Gambaran masa produksi Proyek Batu Hijau PTNNT dapat di lihat pada gambar 25 dibawah ini.
1999 2017
2027
Gambar 25. Gambaran Masa Produksi Proyek Batu Hijau PTNNT Sumber : PT. Newmont Nusa Tenggara, 2005
4.2.5. Program Pengembangan Masyarakat PT. Newmont Nusa Tenggara