Tabel 1. Persentase Penduduk Miskin di Sumbawa Barat sejak 1998- 2006
No Kecamatan 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 1. Sekongkang
13,45 16,58
14,7 13,44 13,01 13,91
2. Jereweh 10,31
10,84 14,41
8,99 8,86
9,4 9,62 4,49 9,57
3. Taliwang 5,01 7,08 8,59
8,46 9,45
8,9 9,41 5,24 8,97
4. Brang Rea
6,01 9,00
9,5 8,67 4,88 9,21
5. Seteluk 6,38 7,03
12,48 11,01
13,62 15,3
13,32 5,00 8,94 Jumlah
21,68 24,95 35,48 48,01
57,51 57,72
54,45 32,61 50,61 Sumber : Sumbawa Barat dalam angka 1998-2006 dan Podes 2005
Tabel 2. APBD Kabupaten, Kota se–Provinsi Nusa Tenggara Barat 2006 dalam juta rupiah
No KabKota ABPD 1.
Kabupaten Bima 450.374,30
2. Kota Bima
242.718,16 3. Kabupaten
Dompu 295.645,13
4. Kabupaten Sumbawa
362.577,31 5.
Kabupaten Sumbawa Barat 224.705,50
6. Kota Mataram
345.105,59 7. Lombok
Barat 469.986,04
8. Lombok Timur
NA 9. Lombok
Tengah 478.158,40
Sumber : Depkue, 2007
1.1.2. Performa Tambang Tembaga dan Emas Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara
Selama masa operasi proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara 2000-2009 penggunaanpembelian barang dan jasa dari input lokal Sumbawa Barat sangat kecil
disebabkan karena iklim usaha yang belum berkembang. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan barang dan jasa dari produk import baik nasional domestik maupun
internasional tergolong tinggi. Dalam perspektif pembangunan wilayah fenomena ini merupakan kebocoran regional regional leakeges bagi Kabupaten setempat.
Dari diskripsi sebelumnya bahwa kinerja departemen kontrak per Desember 2005 menunjukkan bahwa contracted services 2005 adalah sebagai berikut; national Rp. 80,43
milyar 92, NTB Rp. 4,53 milyar 5, KSB Rp. 2,18 milyar 3 Gambar 1. Pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan alat-alat berat, akomodasi dan catering, klinik,
eksplosif, security, freight, penerbangan, laboratorium, pembangkit tenaga listrik dan pelayanan pengeboran masih didominasi oleh kontraktor besar. Selebihnya, penyediaan
tenaga kerja, perbaikan-perbaikan kecil dan tenaga kerja manual dikerjakan oleh
4
kontraktor kecil dan menengah PTNNT, 2006. Dari data diatas angka kebocoran regional
bagi Kabupaten Sumbawa Barat 2005 mencapai 97 .
Contracted Services 2005
KSB, 2,184,461 , 3
National, 80,434,767 , 92
NTB, 4,529,827 , 5
Gambar 1. Kinerja Departemen Kontrak PTNNT, 2005 Sumber : PTNNT, 2005
Menurut Malanuang 2002, performa proyek Batu Hijau PTNTT untuk mendorong sektor ekonomi lokal dari sisi permintaan demand driven sangat lemah. Hal
ini ditunjukkan dengan rendahnya indeks keterkaitan kebelakang sebesar 0.12802 peringkat 35 berdasarkan analisis input–output NTB 59 sektor Tabel 3 atau berada diatas
nilai nasional sebesar 0,1137 Tabel 4. Karena output pertambangan berupa konsentrat tembaga, emas beserta mineral ikutannya sebagian besar di eksport untuk diolah pada
smelter Eropa dan Jepang, maka kinerja proyek ini untuk mendorong sektor ekonomi lokal dari sisi penawaran supply driven adalah nol. Hal ini diperkuat oleh hasil analisis yang
menunjukkan bahwa indeks keterkaitan kedepan proyek ini besarnya juga nol, sedangkan indeks nasional untuk keterkaitan kedepan 2000 sebesar 0,8801. Demikian pula dengan
pengganda pendapatan 2000 sebesar 1,04107, lebih kecil dari pengganda pendapatan nasional pada tahun yang sama sebesar 1,1756 LPEM UI dalam IMA, 2006
Tabel 3. Hasil Analisis Input–Output NTB 2000 59 sektor No
Indeks Keterkaitan Antar Sektor Ekonomi
Nilai Rangking 1.
Indeks Keterkaitan ke Belakang 0.12802
35 2.
Indeks Keterkaitan ke Depan 57
3. Multiplier Output
1.08229 40
4. Multiplier Pendapatan
1,04107 54
Sumber : Malanuang, 2002
N N
o o
t t
e e
: :
k k
e e
b b
o o
c c
o o
r r
a a
n n
w w
i i
l l
a a
y y
a a
h h
K K
S S
B B
9 9
7 7
5
Tabel 4. Hasil Perhitungan Angka Pengganda dan Keterkaitan Sektor Pertambangan dan Penggalian di Indonesia dengan Negara–Negara Pembanding
Indonesia Australia Canada
Pertambangan dan Penggalian 1990 1995 2000 1997 1990
Multiplier Pendapatan 1.2722
1.2085 1.1756
14.9393 12.344 Initial Outlays
1 1
1 1
1 Direct Backward Linkage
0.0931 0.1240
0.1137 0.3920
0.4210 Indirect Backward Lingkage
0.0474 0.0597
0.0358 0.02955
0.3010 Total Output Multiplier
1.1404 1.1837
1.1494 1.6875 1.7220
Rank 17 18
18 Initial Outlays
1 1
1 1
1 Direct Forward Lingkage
0.6273 0.6336
0.8801 0.1600
1.5820 Indirect Forward Lingkage
0.4202 0.3187
0.3916 0.1162
1.6480 Total Input Multiplier
2.0475 1.9523
2.2717 1.2762 4.2300
Rank 2 3
3
Sumber : Road Map Pertambangan LPEM UI IMA, 2006 Studi LPEM UI 2006 menggunakan analisis input-output NTB 59 sektor 2004
untuk proyek Batu Hijau PTNNT memberikan hasil yang hampir sama dengan studi sebelumnya yakni indeks keterkaitan kebelakang 0,91 tetap pada peringkat 35 sedangkan
pengganda pendapatan terjadi peningkatan sebesar 1,569 rangking 38 dari 59 sektor. Ringkasan hasil analisis I-O NTB 2004 disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Analisis Input–Output NTB 2004 59 sektor No Indeks Keterkaitan Antar Sektor
Ekonomi Nilai Rangking
1. Indeks Keterkaitan ke Belakang
0,91 35
2. Indeks Keterkaitan ke Depan
0,461 57
3. Multiplier Output
1,955 35
4. Multiplier Pendapatan
1,569 38
Sumber : LPEM UI, 2006
1.2. Tujuan Penelitian