Tujuan Sosial dan Tujuan Ekosistem

2.1.3. Tujuan Sosial dan Tujuan Ekosistem

Untuk dapat mengelola sumberdaya secara berkelanjutan, kebijaksanaan lingkungan yang lebih menekankan pada konservasi dan perlindungan sumberdaya, perlu memperhitungkan mereka yang masih bergantung kepada sumberdaya tersebut, untuk mendukung kelangsungan hidupnya. Bila hal ini tidak diperhatikan, akan memberikan dampak yang buruk terhadap kemiskinan dan mempengaruhi keberhasilan jangka panjang dalam upaya konservasi sumberdaya dan lingkungan. Selain itu, masalah hak kepemilikan merupakan faktor penentu dalam pemanfaatan sumberdaya yang efisien, merata dan berkelanjutan. Sumberdaya yang dimiliki oleh umum tidak jelas hak kepemilikannya telah mengarah pada sumberdaya akses terbuka open access, dimana dalam keadaan ini, siapapun dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada tanpa sedikitpun mempunyai insentif untuk memelihara kelestariannya. Pengukuhan hak-hak kepemilikan akan memperjelas posisi kepemilikan suatu pihak sehingga pihak tersebut dapat mencapai kelestarian upaya konservasi dan mempertahankan apa yang telah menjadi miliknya dari intervensi maupun ancaman dari pihak luar. Kearifan-kearifan wisdoms harus dipahami dan dijadikan sebagai dasarlandasan dalam membuat program-program pengembangan wilayah tersebut. Untuk itu, masyarakat lokal, sebagai pihak yang menguasai pengetahuan tradisional traditional knowledge yang dimilikinya harus diikutkan dalam upaya perumusanpembuatan program-program tersebut. Jika hal ini dapat dilakukan dan terealisasi, maka partisipasi aktif dari masyarakat dalam pembangunan akan muncul dengan sendirinya. Menurut Anwar 2001, pembangunan wilayah harus diarahkan kepada terjadinya pemerataan equity yang mendukung pertumbuhan ekonomi efficiency, dan keberlanjutan sustainability. Konsep pembangunan yang memperhatikan ketiga aspek tersebut, dalam perkembangannya secara evolusi dengan berjalan melintas waktu yang ditentukan oleh perubahan tata nilai dalam masyarakat, seperti perubahan keadaan sosial, ekonomi, serta realitas politik. Agar perencanaan dan pengelolaan pembangunan mencapai tujuan untuk memperbaiki tingkat kesejaheraan masyarakat, maka perlu mencurahkan perhatian kepada semua aspek-aspek tentang kesejahteraan manusia, menurut lintas waktu dan skala spasial yang diarahkan kepada sistem cara perencanaan dan pengelolaan pembangunan melalui kelembagaan. Untuk mengevaluasi keberhasilan dalam mencapai tujuan–tujuan tersebut, menurut segugus nilai–nilai untuk wilayah 20 geografis tertentu seperti kelembagaanorganisasi, wilayah dll dan rentang waktu jangka pendek, menengah dan panjang dengan memperhatikan semua aspek dan semua tingkatan Gambar 6. Spasial Internasional _ Temporal Nasional _ Regional _ Lokal _ | | | Aspek-aspek Skala spasial yang paralel dan berhubungan dengan hirarkhi administrasi dan ekologi Pandangan jauh ke depan memerlukan terjadinya proses yang berkembang secara evolutif yang dapat mempengaruhi keberlanjutan sustainability Aspek-Aspek diatas perlu dipertimbangkan agar tindakan kebijaksanaan mengarah kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh Ekonomi Sosial Lingkungan Gambar 6. Kerangka Berfikir Tiga Dimensi tentang Keberlanjutan Sumber : Anwar 2001 Program Aksi untuk Pembangunan Berkelanjutan yang di muat dalam dokumen Agenda 21 pada dasarnya mengandung empat hal utama. Pertama, program yang bertalian dengan aspek sosial ekonomi seperti penanggulangan kemiskinan, kependudukan, perubahan pola konsumsi dan produksi, permukiman, kesehatan, pemaduan lingkungan dan pembangunan, dan kerjasama internasional. Kedua, program yang berkaitan dengan konservasi dan pengelolaan sumberdaya alam seperti perlindungan atmosfir; pengelolaan tanah, hutan, air tawar, pesisir dan kelautan; perdesaan dan pertanian; bio-teknologi; pengendalian bahan dan limbah beracun dan berbahaya; pengelolaan limbah termasuk radioaktif di dalamnya. Ketiga, program yang berhubungan dengan penguatan peranan kelompok utama dalam masyarakat seperti masyarakat adat, kalangan perempuan, pemerintah daerah, pekerja, petani, pengusaha dan industriawan, komunitas ilmuan dan pakar teknologi. Keempat, program yang 21 bertautan dengan pengembangan sarana untuk pelaksanaan seperti pembiayaan, alih teknologi, pengembangan ilmu, pendidikan, kerjasama nasional maupun internasional, dan pengembangan informasi. Agar suatu pembangunan dapat berkelanjutan, ada persyaratan minimum yaitu bahwa sediaan kapital alami natural capital stock yang harus dipertahankan sehingga kualitas dan kantitasnya tidak menurun dalam suatu rentang waktu Pearce, 1993 dalam Margo 2005 Gambar 7. Pemanfaatan sumberdaya alam sebagai kapital alami adalah suatu proses substraksi danatau penambahan materi dari dan kepada sistem alam Gunawan, 1994. Proses ini kemudian menyebabkan perubahan ke dalam setiap komponen sistem alam tersebut yang berakibat pada perubahan kondisi alami dari sumberdaya. Pembangunan Berkelanjutan sustainable development Memastikan bahwa generasi yang akan datang memiliki kesempatan ekonomi yang sama dalam mencapai kesejahteraannya, seperti halnya generasi sekarang Kesejahteraan tidak berkurang dengan berjalannya waktu Diperlukan cara untuk memperbaiki dan mengelola portofolio asset ekonom; sehingga nilai agregatnya tidak berkurang dengan berjalannya waktu 1. Weak Sustainability Substitusi Kn dan Kp Substitusi Kn dengan Kh Kn bukan hal yang esensial Kapital alami Kn Kapital fisik Kp Kapital manusia Kh 2. Strong Sustainability Menjaga Kn agar utuh karena : 1. Substitusi yang sempurna 2. Kerugiankehilangan yang tidak dapat dikembalikan 3. Ketidakpastian nilai Gambar 7. Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan Sumber : Pearce dan Barbier 2000 dalam Margo, 2005 22

2.2. Indikator Pembangunan Berkelanjutan Daerah

Dokumen yang terkait

Analisis dampak ekonomi dan sosial tambang emas dan tembaga bagi masyarakat komunal dan pembangunan wilayah Propinsi NTB (Studi kasus : Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa)

2 163 756

Pola Pertumbuwan Dan Kebiasaan Makanan Ikan Sicyopterrus Microcephalus (Gobiidae) Pada Sungai - Sungai Di Kawasan Pertambangan Emas PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

0 8 84

Analisis ekonomi dan kebijakan pengembangan tambang tembaga dan emas di kawasan hutan lindung (Studi kasus PT. Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara)

0 6 182

Model Pembangunan Daerah Berkelanjutan Melalui Transformasi Struktur Ekonomi Berbasis Sumberdaya Pertambangan ke Sumberdaya Lokal Terbarukan

0 20 180

MODEL KETAHANAN PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL (STUDI KASUS PROVINSI JAWA BARAT)

0 3 2

Strategi Penguatan Program Pembangunan Bisnis Lokal PT. Newmont Nusa Tenggara Untuk Keberdayaan Pengusaha Lokal (Studi Di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat).

0 10 145

PERANAN PT NEWMONT NUSA TENGGARA TERHADAP PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

0 3 107

Magang tentang kesetan dan kesehatan kerja di PT Newmont Nusa Tenggara Jobsite Sumbawa Barat NTB a9 27

0 1 64

MODEL PEMBANGUNAN DAERAH BERKELANJUTAN MELALUI TRANSFORMASI STRUKTUR BKONOMI BERBASIS SUMBERDAYA PERTAMBANGAN KE SUMBERDAYA LOKAL TERBARUKAN (Sustainable Local Development Model by means Economic Structure Transformation from Mine Resources Basis) | Malan

0 0 9

KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI NUSA TENGGARA BARAT

0 1 24