yaitu antara 3 – 10 GT. Meskipun jumlahnya masih relatif sedikit namun keberadaan alat tangkap ini telah memberikan kontribusi bagi peningkatan
produksi perikanan dan penyerapan tenaga kerja di Halmahera Utara. Oleh karena itu, usaha perikanan tangkap pajeko memiliki potensi untuk terus dikembangkan
secara berkelanjutan dan berbasis lokalitas. Bertolak dari uraian yang telah dikemukakan tersebut di atas, maka dapat
dikatakan bahwa keberadaan dan perkembangan usaha perikanan pajeko di Kabupaten Halmahera Utara sangat menarik untuk diteliti. Oleh karena itu
penelitian ini akan mengkaji secara kritis atas pertanyaan bagaimana kondisi keragaan unit penangkapan pajeko di Kabupaten Halmahera Utara dan sejauh
mana kelayakan usaha perikanan pajeko berdasarkan ukuran 5 GT dan 7-10 GT. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dan informasi secara
akurat mengenai kelayakan usaha perikanan pajeko sehingga berguna bagi pengembangan usaha perikanan tangkap dan menarik minat investor di bidang
perikanan laut di Kabupaten Halmahera Utara.
1.2 Kerangka Pemikiran
Potensi lestari perikanan di wilayah Kabupaten Halmahera Utara diperkirakan 86.660,6 tontahun dengan produksi perikanan laut pada tahun 2007
sebesar 11.799,33 tontahun atau tingkat pemanfaatan baru mencapai 13,13 dari potensi Dinas Keluautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara 2007. Hal
ini menunjukkan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan masih belum optimal. Kondisi ini disebabkan sebagian besar nelayan di Halmahera Utara tergolong
nelayan skala kecil dengan menggunakan alat tangkap tradisional dan didukung perahu dayunglayar atau kapal motor tempel ukuran kurang dari 10 GT.
Potensi sumberdaya ikan yang melimpah dengan tingkat pemanfaatan yang rendah, tentunya menjadi acuan Pemerintah Daerah dalam membuat kebijakan
pembangunan perikanan tangkap. Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara mendorong sektor swasta untuk melakukkan investasi dalam bidang perikanaan
tangkap dengan memberikan berbagai kemudahan. Dengan masuknya investasi tersebut diharapkan dapat mengembangkan skala usaha perikanan tangkap,
mengatasi keterbatasan modal, terjadinya alih teknologi dan yang terpenting dapat
meningkatkan kesejahteraan nelayan pada khususnya dan masyarakat Halmahera Utara pada umumnya.
Pengembangan usaha perikanan tangkap melalui alih teknologi seyogianya memperhatikan berbagai aspek, diantaranya: diterima secara sosial budaya
lokalitas, dapat menyerap banyak tenaga kerja dengan pendapatan nelayan yang memadai, memiliki produktivitas tinggi dan tidak merusak kelestarian sumber
daya, serta berkelanjutan. Unit penangkapan ikan yang memenuhi kriteria tersebut dan mulai berkembang di Tobelo Halmahera Utara adalah unit penangkapan mini
purse seine yang dikenal dengan nama pajeko. Unit penangkapan pajeko mulai diperkenalkan di Tobelo oleh nelayan
Sangihe dan Bitung Sulawesi Utara pada awal tahun 2000. Alat tangkap ini terus berkembang dan beradaptasi dengan nelayan Halmahera Utara. Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara 2008 tercatat ada 23 pajeko dengan berbagai ukuran antara 3 – 10 GT yang beroperasi di Kabupaten Halmahera
Utara. Meskipun jumlahnya masih relatif sedikit namun keberadaan alat tangkap ini telah memberikan kontribusi bagi peningkatan produksi perikanan dan
penyerapan tenaga kerja di Halmahera Utara. Oleh karena itu, usaha perikanan tangkap pajeko memiliki potensi untuk terus dikembangkan secara berkelanjutan.
Keberadaan, teknologi,
kapasitas usaha,
mekanisme operasional,
produktivitas dan kelayakan usaha perikanan pajeko di Kabupaten Halmahera Utara sangat menarik untuk diteliti. Oleh karena itu penelitian ini akan mengkaji
secara kritis atas pertanyaan bagaimana kondisi keragaan unit penangkapan pajeko di Kabupaten Halmahera Utara, sejauh mana tingkat perbedaan usaha
perikanan pajeko ukuran 5 GT dengan ukuran 7-10 GT, dan bagaimana kelayakan usaha unit penangkapan pajeko ukuran 5 GT dan ukuran 7-10 GT.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dan informasi secara akurat mengenai potensi dan kelayakan usaha perikanan pajeko sehingga berguna
bagi pengembangan usaha perikanan tangkap dan menarik minat investor di bidang perikanan laut di Kabupaten Halmahera Utara.
Untuk memberikan gambaran utuh terhadap perumusan masalah penelitian secara skematik dituangkan dalam kerangka pemikiran penelitian yang disajikan
pada Gambar 1.
PERIKANAN TANGKAP HALMAHERA UTARA : 90 DIDOMINASI USAHA SKALA KECIL
Produktivitas Rendah PEMANFAATAN SDI HALMAHERA UTARA
BELUM OPTIMAL: 13,13 dari MSY
Keterbatasan permodalan
SDM masih Rendah
Keterbatasan Teknologi
Manajemen Usaha Rendah
Pengembangan Skala Usaha Perikanan Tangkap: Usaha Pajeko
Mini Purse Sine
Analisa Usaha dan Investasi
Analisa Deskriptif Komperatif
Eksistensi Unit Penangkapan Pajeko di Halmahera Utara
Kelayakan Usaha Pajeko di Halmahera Utara
Data dan Informasi Usaha Pajeko di Halmahera Utara:
•
Eksistensi Unit Penangkapan Pajeko
•
Kelayakan Usaha dan Finansial Pajeko Menyerap
Tenaga Kerja Produktivitas
Tinggi Alih
Teknologi Manajemen
Usaha Kolektif
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian.
1.3 Perumusan Masalah