5. Aspek lingkungan
1. Unit penangkapan tidak merusak lingkungan atau ekosistem, tidak menangkap di habitat kritis seperti hutan bakau dan terumbu karang.
6. Aspek pasca panen
1. Proses penangkapan mempertahankan nilai gizi, mutu dan keamanan produk perikanan.
2. Pemanenan, penanganan, pengolahan, dan distribusi ikan dan produk perikanan mempertahankan nilai gizi, mutu dan keamanan produk
perikanan.
7. Aspek hukum
1. Unit penangkapan legal atau tidak dilarang untuk dioperasikan. 2. Tidak menangkap hewan yang dilindungi.
3. Dalam pelaksanaannya mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Selanjutnya aspek-aspek yang telah disusun diturunkan menjadi kriteria unit
penangkapan berdasarkan CCRF. Untuk setiap aspek pada penulisan ini hanya dilakukan penilaian secara deskriptif.
4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi
Secara geografis Kabupaten Halmahera Utara terletak antara 127
O
17
’
BT - 129
O
08
’
BT dan antara 1
O
57
’
LU - 3
O
00
’
LS. Kabupaten Halmahera Utara sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Pasifik, sebelah selatan berbatasan
dengan Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Wasilei Kabupaten Halmahera Timur dan Laut
Halmahera dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Loloda , Sahu, Ibu dan
Jailolo Kabupaten Halmahera Barat Dinas Kelautan dan Perikanan Halmahera Utara 2007.
Luas Wilayah Kabupaten Halmahera Utara : 24.983,32 Km
2
yang terdiri atas 19.536,02 Km
2
78 luas lautan dan 5.447,3 Km
2
22 daratan. Luas wilayah daratan tersebut terdapat pulau–pulau yang besar dan kecil sebanyak 216
pulau. Luas wilayah Kabupaten Halmahera Utara tersebut terbagi atas 9 Kecamatan dan 174 desa Dinas Kelautan dan Perikanan Halmahera Utara 2007.
4.2 Keadaan umum perikanan
Perkembangan perikanan di Kabupaten Halmahera Utara dari tahun ke tahun terus menunjukkan tendensi kenaikan, baik volume maupun nilainya. Pada tahun
2007 total produksi perikanan mencapai sebesar 11.799,01 ton dengan nilai Rp 64.030.300.000.- sedangkan produksi yang dicapai pada tahun 2006 adalah
sebesar 6.179 ton dengan nilai Rp 22.552.500.000.- sehingga terjadi kenaikan 47,6 untuk volume dan nilai sebesar 4,6 Dinas Kelautan dan Perikanan
Halmahera Utara 2007. Peningkatan produksi tersebut sebagai akibat pengembangan usaha
intensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi melalui peningkatan sarana prasarana produksi, perluasan daerah penangkapan, peningkatan jumlah dan kualitas
produktifitas nelayanpetani ikan secara operasional maupun institusional. Untuk
jelasnya data perkembangan produksi dan nilai rinci dapat diikuti pada Tabel 2.