Biji nangka Upeneus spp, Gerot-gerot Prada tyas spp, Ikan merah Lutjanus spp, Kerapu Ephynephelus sp, Suwangi Priocathus sp, Kakap Lotes spp,
Cucut Hemigalerus sp, Pari Trygen sp, Bawal hitam Pormia niger, Bawal putih Panpus argentus, Alu-alu Siganus sp, jenis – jenis bukan ikan won fish,
Krustasea, Moluska, Echinodermata dan rumput laut, serta terumbu karang.
4.2.2 Unit penangkapan ikan
1 Armada penangkapan ikan
Pada tahun 2007 jumlah armada perikanan tangkap di Kabupaten Halmahera Utara tercatat sebanyak 3.318 buah dan alat penangkap tercatat 3.906 unit. Jika
dibandingkan dengan tahun 2006, jumlah armada perikanan tangkap sebanyak 2.859 buah dan alat penangkap tercatat 3.657 unit, maka terjadi peningkatan untuk
armada perikanan sebersar 13,8 , dan alat penangkapan meningkat sebesar 6,4 . Peningkatan jumlah armada perikanan tangkap disebabkan karena adanya
program pengembangan motornisasi dan modernisasi sarana penangkapan yang diarahkan pada perairan pantai yang potensial dengan sistem Rumponisasi Dinas
Kelautan dan Perikanan Halmahera Utara 2007. Tabel 3 Perkembangan armada perikanan tangkap dan alat tangkap di Kabupaten
Halmahera Utara tahun 2006 – 2007. Jenis Armada
unit 2006
2007 Kapal Motor
Motor Tempel Perahu Tanpa Motor
14 783
2.062 36
1.276 2.006
Alat tangkap 3.657
3.906 Total
2.859 3.318
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Halmahera Utara tahun 2007
2 Alat penangkapan ikan
Secara umum, jenis teknologi penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Halmahera Utara adalah pancing ulur, rawai, mini purse
seine pajeko, jaring insang hanyut, jaring insang tetap, jaring lingkar giob, huhate, bagan, dan bubu. Umumnya tingkat teknologi penangkapan yang
dipergunakan tersebut masih relatif sederhana dan ukuran armadanya tidak
berskala besar. Hanya untuk jenis teknologi penangkapan mini purse seine atau didaerah setempat dikenal dengan pajeko memiliki tingkat teknologi relatif paling
maju. Inipun jumlahnya masih terbatas dan umumnya merupakan paket-paket bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara yang
diserahkan kepada beberapa kelompok nelayan. Teknologi penangkapan yang paling umum digunakan oleh nelayan Halmahera Utara adalah kelompok pancing,
utamanya pancing ulur, kemudian diikuti oleh kelompok alat tangkap lain-lain, gill net, bagan dan mini purse seine. Jumlah alat tangkap per kecamatan di Kabupaten
Halmahera Utara pada tahun 2007 disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Jumlah alat tangkap per kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara Tahun 2007.
Kecamatan Jenis Alat Tangkap unit
Hand Line
Huhate Rawai
Purse seine
Gill Net Bagan
Bubu
Hanyut Dasar
Hanyut Tetap
Tobelo Utara 39
21 -
- -
19 8
- -
Tobelo 54
5 -
12 5
24 17
- 32
Tobelo Tengah 112
- -
34 -
18 6
1 -
Tobelo Selatan 138
- -
5 11
12 19
- Tobelo Timur
109 -
- 5
2 3
6 1
- Galela Utara
96 2
2 17
1 8
15 -
- Galela
63 1
- 10
2 7
32 -
- Loloda Utara
72 -
6 14
22 -
18 Loloda
Kepulauan 67
2 -
15 1
12 18
- 13
Morotai Utara 57
- -
30 32
- 38
Morotai Jaya 52
- -
17 1
8 21
- -
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara tahun 2008
Nelayan Halmahera Utara telah mengenal teknologi rumpon sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikannya, utamanya adalah nelayan yang
menggunakan alat tangkap pajeko. Dengan rumpon, kegiatan penangkapan ikan akan menjadi lebih efisien dan efektif, karena rumpon berfungsi untuk
mengumpulkan atau sebagai tempat berlindung ikan, sehingga daerah penangkapan dan keberhasilan operasinya menjadi lebih pasti.