Prasarana perikanan tangkap Keadaan umum perikanan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Keragaan usaha perikanan pajeko

Purse seine Jenis teknologi penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Halmahera Utara adalah pancing ulur, rawai, purse seine pajeko, jaring insang gillnet, huhate, bagan, dan bubu. Tingkat teknologi penangkapan yang dipergunakan masih relatif sederhana dan ukuran armadanya berskala kecil perahu dayung atau perahu motor tempel. Hanya untuk jenis teknologi penangkapan mini purse seine atau di daerah setempat dikenal dengan pajeko memiliki tingkat teknologi relatif paling maju. Unit penangkapan pajeko mulai diperkenalkan di Tobelo oleh nelayan Sangihe dan Bitung Sulawesi Utara pada awal tahun 2000. Alat tangkap ini terus berkembang dan beradaptasi dengan nelayan Halmahera Utara. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara 2008 mencatat ada 23 unit pajeko dengan berbagai ukuran yaitu antara 3 – 10 GT yang beroperasi di Kabupaten Halmahera Utara Gambar 4. Meskipun jumlah pajeko masih sedikit sekitar 1,54 dari jumlah keseluruhan alat tangkap, tetapi kontribusi produksi alat tangkap ini cukup signifikan yaitu sebesar 1.511,5 ton atau 24,33 dari total jumlah produksi ikan pada tahun 2007 Gambar 5. 859 31 153 23 321 2 101 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 Hand Line Huhate Raw ai Pajeko Gillnet Bagan Bubu Alat Tangkap J u m la h u n it 57.65 2.08 10.27 1.54 21.54 0.13 6.78 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Hand Line Huhate Raw ai Pajeko Gillnet Bagan Bubu Alat Tangkap J u m la h A Jumlah dalam unit B Jumlah dalam Prosentase Gambar 4 Jumlah unit penangkapan ikan yang beroperasi di Kabupaten Halmahera Utara. 462.8 462.8 1109.3 1511.5 1345.9 611.3 25.5 683.5 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Hand Line Huhate Raw ai Pajeko Gillnet Bagan Bubu lainnya Alat Tangkap H a s il T a n g k a p a n T a h u n 2 7 T o n 7.45 7.45 17.86 24.33 21.66 9.84 0.41 11.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 Hand Line Huhate Rawai Pajeko Gillnet Bagan Bubu lainnya A lat T ang kap A Jumlah dalam ton B Jumlah dalam Prosentase Gambar 5 Hasil produksi ikan berdasarkan alat tangkap di Kabupaten Halmahera Utara.

5.1.1.1 Kapal pajeko

Kapal pajeko digunakan khusus untuk menangkap ikan pelagis kecil. Kapal pajeko yang ada di lokasi penelitian umumnya memiliki kapasitas yang bervariasi antara 3 GT sampai dengan 10 GT. Untuk kebutuhan penelitian ini akan dibagi dua ukuran yaitu kapal pajeko 5 GT dan ukuran 7 – 10 GT. Tabel 7 Spesifikasi kapal pajeko dan perahu lampu berdasarkan ukuran 5 GT dan 7-10 GT di Kabupaten Halmahera Utara. Spesifikasi Kapal Pajeko 5 GT 7-10 GT Kapal Pajeko 1. Dimensi Utama a. Rata-rata panjang m 11,87 14,72 b. Rata-rata lebar m 2,10 2,88 c. Rata-rata dalam m 0,7 0,95 2. Rata-rata Tonase GT 8,5 4,33 3. Mesin PK 80 140 Perahu Lampu 1. Dimensi Utama a. Rata-rata panjang 6,00 6,00 b. Rata-rata lebar 0,60 0,60 c. Rata-rata dalam 0,50 0,50 2. Rata-rata Tonase 0,8 GT 0,8 GT 3. Mesin PK 40 40 4. Lampu Petromaks 6 buah Petromaks 6 buah Kapal pajeko dan perahu lampu yang digunakan terbuat dari kayu. Kapal pajeko ukuran 5 GT memiliki rata-rata panjang kapal L 11,87 meter, lebar B 2,1 meter dan dalam D 0,7 meter. Dengan kekautan mesin 80 PK 2 mesin Yamaha 40 PK. Sedangkan kapal pajeko ukuran 7-10 GT memiliki rata-rata panjang kapal L14,72 meter, lebar B 2,88 meter dan dalam D 0,95 meter. Dengan kekautan mesin 140 PK 3-4 mesin Yamaha 40 PK. Untuk kedua perahu lampu memiliki ukuran reltif sama, yaitu rata-rata panjang L 6 meter, lebar B 0,6 meter, dan dalam D 0,5 meter Tabel 7.

5.1.1.2 Alat tangkap pajeko

Alat tangkap pajeko yang digunakan di lokasi penelitian mempunyai ukuran yang relatif sama. Panjang mini purse seine berkisar antara 200-400 meter dan dalam kantong 30-60 meter. Alat tangkap ini terdiri dari kantong bunt, badan jaring, sayap, jaring pada pinggir badan jaring selvedge, tali ris atas floatline, tali ris bawah leadline, pemberat sinkers, pelampung floats dan cincin purse rings, seperti tersaji pada Gambar 6. Untuk spesifikasi dan bahan jaring pajeko disajikan pada Tabel 8. Gambar 6 Desain jaring pajeko di Kabupaten Halmahera Utara. Sumber : Karman 2008.