Jenis dan Sumber Data

nelayan pajeko. Struktur kuisioner dirancang berdasarkan tujuan penelitian yaitu merujuk pada usaha perikanan pajeko 5 GT dan 7-10 GT mepiputi ukuran kapal dan jaring, jumlah tangkapan, harga ikan target, biaya operasional, jumlah tripbulan, jumlah operasi bulantahun, pendapatan nelayan, sistem bagi hasil dan pemasaran. Data sekunder diperoleh dengan metode penelusuran literatur, sedangkan sumber data berasal dari kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Utara, Kantor Statistik Kabupaten Halmahera Utara dan sumber pustaka lainnya yang relevan dengan kegiatan penelitian. Data sekunder yang diperlukan mengenai kondisi sumberdaya ikan, perkembangan usaha perikanan tangkap pajeko, jumlah nelayan, dan aspek sosial, budaya, ekonomi dan kelembagaan formal dan informal yang mampu menjelaskan karakterisitik masyarakat nelayan lokasi penelitian.

3.4 Metode Penentuan Responden

Pemilihan responden sesuai kebutuhan penelitian dengan menggunakan metode purposive sampling Sugiyono 2006. Adapun responden dalam penelitian ini adalah semua nelayan pemilik pajeko di Kecamatan Tobelo dan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara yang berjumlah 9 orang. Selain itu, untuk memperkaya data dilakukan wawancara dengan stakeholder lainnya, yaitu: dua orang perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan, satu orang koperasi dan empat orang pedagang pengumpul dibo-dibo. Dengan demikian, total responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 responden.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Analisis deskriptif komperatif

Analisis deskripsi komperatif menyajikan distribusi frekuensi perbandingan secara tematik berupa tabel dan gambar. Analisis deskripsi komperatif ini bertujuan untuk melihat kecenderungan dan perbandingan variabel penelitian antara pajeko ukuran 5 GT dengan pajeko ukuran 7 - 10 GT.

3.5.2 Analisis usaha

Komponen yang dipakai dalam analisis usaha meliputi biaya produksi, penerimaan usaha dan pendapatan yang diperoleh dari usaha perikanan pajeko. Dalam analisis usaha dilakukan analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya RC, analisis payback period PP, dan analisis Return of Investement ROI Hernanto 1989. 1 Analisis pendapatan usaha Umumnya digunakan untuk mengukur apakah kegiatan usaha yang dilakukan pada saat ini berhasil atau tidak. Analisis pendapatan usaha bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha yang dilakukan Gordon 1954. Penghitungan pendapatan usaha dilakukan dengan menggunakan persamaan : π = TR – TC Keterangan : π = Keuntungan TR = Total penerimaan TC = Total biaya Dengan kriteria : • Jika TR TC, kegiatan usaha mendapatkan keuntungan • Jika TR TC, kegiatan usaha tidak mendapatkan keuntungan • Jika TR = TC, kegiatan usaha berada pada titik impas atau usaha tidak mendapatkan untung atau rugi. 2 Analisis imbangan penerimaan dan biaya revenue-cost ratio Menurut Hernanto 1989, analisis revenue-cost dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh setiap nilai rupiah biaya yang digunakan dalam kegiatan usaha dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya. Kegiatan usaha yang paling menguntungkan mempunyai RC paling besar. Penghitungannya menggunakan persamaan berikut : TC TR C R = Dengan kriteria : • Jika RC 1, kegiatan usaha mendapatkan keuntungan • Jika RC 1, kegiatan usaha menderita kerugian • Jika RC = 1, kegiatan usaha tidak memperoleh keuntungankerugian