Pola Sebaran Makrozoobentos Analisis Data .1 Persentase Komposisi Jenis Lamun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi

Pulau Barrang Lompo adalah salah satu pulau di kawasan Kepulauan Spermonde, yang berada pada posisi 119 o 19 ’ 48 ’’ BT dan 05 o 02 ’ 48 ’’ LS dan merupakan salah satu Kelurahan yang ada dalam wilayah Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar Pemkot Makassar 2004. Jumlah penduduknya cukup padat mencapai 4.442 jiwa bulan Maret tahun 2010, dengan tingkat kesejahteraan penduduk yang cukup baik. Jarak pulau tersebut dari Ibu Kota Propinsi Makassar yaitu 12 km, yang dapat ditempuh dalam waktu + 45 menit dengan menggunakan perahu motor. Pulau Barrang Lompo terletak di sebelah Barat kota Makassar. Secara administrasi Kelurahan Barrang Lompo memiliki luas wilayah sekitar 22.798 Ha. Sistem administrasi pemerintahan Kelurahan Barrang Lompo dibagi menjadi 2 lingkungan, 4 Rukun Warga RW dan 21 Rukun Tetangga RT. Adapun batas wilayah administrasi Kelurahan Barrang Lompo yaitu: sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Barrang Caddi Pulau Barrang Caddi, sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Mattiro Deceng Pulau Badi, sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Barrang Caddi Pulau Bone Tambu, sebelah Timur berbatasan dengan Kota Makassar. Keadaan topografi daratan pulau relatif rata dengan ketinggian dari permukaan laut ± 2 meter dan ± 80 daratan Pulau berpasir halus, sisanya bertanah dan berlumpur dengan tingkat kesuburan tanah sedang. Khusus daerah bagian Barat dan sebagian daerah Selatan berpasir halus warna putih kecokelatan dan sebagian daerah Selatan, Timur dan Utara berpasir halus dan berwarna gelap, tidak terdapat batu-batuan yang besar. Ukuran butiran pasirnya relatif halus, hal ini menandakan bahwa ombak dan gelombang di depan pantai relatif tenang. Sisi Timur Pulau dijadikan dermaga utama tempat bersandarnya kapal-kapal besar karena perairannya cenderung dalam meskipun keadaan surut. Sementara perairan sisi lainnya cenderung dangkal sekitar 0,3 m saat surut, dengan reef top yang cukup jauh menjorok ke luar. Di daerah reef top tersebut didominasi oleh pasir sekitar 51 dan lamun sekitar 28. Di antara rimbunan lamun ditemukan juga alga sekitar 10, spons sekitar 2, dan karang-karang yang masih hidup maupun yang sudah mati. Karang hidup yang ditemukan hanya sekitar 1. Selain itu, penutupan karang mati dead coral sekitar 1, pecahan karang rubble sekitar 2, sedangkan karang mati yang telah ditutupi alga dead coral with alga sekitar 5 Pemkot Makassar 2004. Pulau Barrang Lompo memiliki padang lamun yang cukup luas dengan hamparan lamun yang membentuk daratan. Sebelum mencapai tubir, di bagian Timur dan Utara terlihat relatif landai dengan kemiringan sekitar 15, sebaliknya di bagian Barat dan Selatan lebih curam dengan kemiringan 20 atau lebih. Di beberapa tempat seperti di bagian Barat dan Selatan terdapat tubir, dimana kedalamannya menurun secara drastis. Padang lamun yang cukup luas berada di bagian Barat, SelatanTenggara, dan Utara Pulau. Sementara di bagian Timur tidak terdapat padang lamun. Jenis lamun di Pulau Barrang Lompo meliputi 2 famili yakni Hydrocharitaceae dan Potamogetonaceae, dimana terbagi lagi atas 5 genera dan 8 jenis. Persentase penutupan lamun berturut-turut didominasi oleh Thalassia hemprchii, Enhalus acoroides, Halodule uninervis dan Halophila ovalis. Kerapatan tertinggi terdapat pada jenis lamun Thalassia hemprichii, menyusul Halodule uninervis, Enhalus acoroides dan Halophila minor Pemkot Makassar 2004. Thallasia hemprichii memiliki kerapatan berkisar 200-700 tegakanm 2 Supriadi 2002 dan berkisar 344-520 tegakanm 2 Parada 2002.

4.2 Faktor Lingkungan

Parameter lingkungan yang diukur hanya sebatas faktor yang menjadi pembatas pertumbuhan dan distribusi lamun serta makrozoobentos. Parameter kolom air yang diukur meliputi suhu, salinitas, oksigen terlarut DO, padatan tersuspensi TSS, total bahan organik BOT, nitrat, ortofosfat dan pH. Parameter kolom air yang diukur pada stasiun Tenggara dan Timur Laut digabung antara daerah lamun dan daerah tanpa lamun. Hal ini disebabkan oleh kolom air yang cenderung konstan. Parameter substrat yang diukur, yaitu pH, C-Organik, total bahan organik, nitrat, ortofosfat dan tekstur sedimen.

4.2.1 Fisika dan Kimia Kolom Air

Tabel 5 menyajikan hasil pengukuran parameter fisika dan kimia kolom air di Pulau Barrang Lompo. Suhu berperan dalam kecepatan laju metabolisme dan respirasi organisme air Odum 1993. Berdasarkan hasil pengukuran suhu menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara stasiun Tenggara dan Timur Laut serta masih berada dalam kisaran yang normal untuk daerah tropis. Kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan lamun berkisar antara 28-30 o C Zimmerman 1987, dan berkisar 35-40 o C merupakan suhu yang kritis bagi makrozoobentos karena dapat menyebabkan kematian Hawkes 1978. Tabel 5 Parameter fisika-kimia kolom air di lokasi penelitian Parameter Unit Stasiun Tenggara Stasiun Timur Laut Kisaran Rerata Kisaran Rerata Suhu o C 29-31 30 30-31 30,5 Salinitas o oo 30-34 32 30-32 31 DO mgl 3,25-4,21 3,7 2,42-3,87 3,1 TSS mgl 33,0-45,1 39,2 11,0-44,7 27,9 BOT mgl 36,7-79,6 57,7 46,1-111,2 78,7 Nitrat mgl 0,03-0,22 0,1 0,03-0,32 0,2 Ortofosfat mgl 0,44-1,11 0,6 0,26-0,90 0,6 pH 8,18-8,33 8,18-8,33 8,20-8,29 8,20-8,29 Salinitas stasiun Tenggara dan Timur Laut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kisaran tersebut berkisar 30-34 o oo dan masih layak untuk kehidupan lamun dan biota yang ada didalamnya makrozoobentos. Salinitas untuk lamun berkisar antara 24-35 o oo Hillman et al.1989. Salinitas tidak berpengaruh terhadap faktor-faktor biotik lamun karena umumnya lamun dapat mentolerir salinitas secara luas. Oksigen terlarut DO berperan dalam proses metabolisme makro dan mikroorganisme dengan memanfaatkan bahan organik yang berasal dari hasil fotosintesis. Berdasarkan hasil pengukuran, stasiun Tenggara memiliki kadar oksigen terlarut berkisar 2,42-3,87 mgl dan Timur Laut berkisar 3,25-4,21 mgl. Oksigen terlarut di stasiun Tenggara dan Timur Laut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Oksigen terlarut tersebut termasuk tinggi apabila dibandingkan dengan kadar oksigen terlarut yang ditetapkan oleh baku mutu air