Fisika dan Kimia Substrat

Parameter fisika dan kimia substrat yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara stasiun Tenggara dan Timur Laut yaitu tekstur sedimen. Stasiun Tenggara memiliki persen liat yang tinggi sedangkan Timur Laut terdapat pasir dan debu yang tinggi. 4.3 Lamun 4.3.1 Persentase Komposisi Jenis Lamun Berdasarkan hasil penelitian di perairan Pulau Barrang Lompo, didapatkan 5 jenis lamun yang berasal dari 2 famili, yaitu famili Potamogetonaceae, yang terdiri dari spesies Cymodocea serullata, Syringodium isoetifolium dan famili Hidrocaritaceae yang terdiri dari, Halophila minor, Halodule uninervis, dan Thalassia hemprichii. Hasil penelitian Kamri 2004 menemukan sekitar 6 spesies lamun di Selatan, 5 spesies di Barat dan 3 spesies di Utara. Ini menunjukkan bahwa lamun di Pulau Barrang Lompo termasuk tipe campuran. Banyaknya spesies lamun di pulau ini berbeda dengan survei yang telah dilakukan Erftemeijer dan Middelburg 1993 di Kepulauan Spermonde yang menemukan 11 spesies lamun. Campuran beberapa spesies lamun dalam suatu lokasi sering didapatkan di padang lamun Indonesia. Jenis-jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Jenis-jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian No Jenis Stasiun Tenggara Timur Laut 1 Thalassia hemprichii √ √ 2 Syringodium isoetifolium √ √ 3 Cymodocea serullata √ √ 4 Halodule uninervis √ √ 5 Halophila minor - √ Lamun stasiun Tenggara dan Timur Laut tumbuh baik dan saling berasosiasi, sehingga membentuk suatu padang lamun. Hal ini diduga karena kedua daerah tersebut berdekatan dengan ekosistem terumbu karang, sehingga padang lamun dapat terlindung dari hempasan ombak yang kuat, dan juga adanya suplai nutrien dari ekosistem terumbu karang di depannya. Persentase komposisi jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 7. Stasiun Tenggara, jenis lamun yang memiliki komposisi terbesar adalah Thalassia hemprichii sebesar 42, Syringodium isoetifolium sebesar 33 dan Cymodocea serullata sebesar 24. Sementara Halodule uninervis memiliki persentase komposisi jenis yang rendah yakni 1. Stasiun Timur Laut, jenis Sringodium isoetifolium dan Cymodocea serullata yang memiliki persentase komposisi jenis yang terbesar yakni sebesar 57 dan 32. Jenis Thalassia hemprichii, Halophila minor dan Halodule uninervis memiliki persentase komposisi yang kecil yakni sebesar 6, 5 dan 0. Lamun St Tenggara Lamun St Timur Laut Gambar 7 Persentase komposisi jenis lamun di lokasi penelitian Sringodium isoetifolium, Thalassia hemprichii dan Cymodocea serullata merupakan jenis lamun yang paling sering ditemukan di stasiun Tenggara dan Timur Laut. Hal ini disebabkan oleh ketiga jenis lamun tersebut memiliki daya tahan yang kuat terhadap berbagai gangguan seperti padatan tersuspensi. Sementara Halophila minor memiliki persentase jenis yang rendah dan tidak ditemukan di stasiun Tenggara. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh bentuk morfologinya yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis yang lain, sehingga sulit diamati apalagi dalam kondisi padatan tersuspensi yang tinggi dalam perairan.

4.3.2 Kerapatan Jenis Lamun

Berdasarkan kisaran kerapatan lamun, stasiun Tenggara terdapat 3 jenis lamun yang memiliki kerapatan lamun yang tinggi yakni, jenis daun bertipe bulat seperti lidi Syringodium isoetifolium berkisar 260-368 tegakanm 2 , tipe daun berbentuk pita ukuran sedang Cymodocea serrulata berkisar 40-292 tegakanm 2 dan tipe daun berbentuk daun normal Thalassia hemprichii berkisar 36-580 tegakanm 2 . Sementara kerapatan terendah adalah bertipe daun pita kecil Halodule uninervis berkisar 24 tegakanm 2 . Stasiun Timur Laut ditemukan hanya 3 jenis lamun yang memiliki kerapatan jenis yang tinggi, yakni Syringodium isoetifolium berkisar 112-616 tegakanm 2 dan Cymodocea serrulata berkisar 112-280 tegakanm 2 . Kerapatan terendah adalah Halodule uninervis sekitar 8 tegakanm 2 . Jenis lamun bertipe daun bulat kecil Halophila minor hanya ditemukan di Timur Laut berkisar 200 tegakanm 2 . Kerapatan jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian dapat dilihat Tabel 8. Tabel 8 Kerapatan jenis lamun tegakanm 2 di lokasi penelitian Jenis Lamun Stasiun Tenggara Stasiun Timur Laut Lamun Tanpa lamun Lamun Tanpa lamun Kisaran Rerata Kisaran Rerata Thalassia hemprichii 36-580 158 - 72-136 104 - Syringodium isoetifolium 260-368 314 - 112-616 364 - Cymodocea serullata 40-292 166 - 112-280 196 - Halodule uninervis 24 24 - 8 8 - Halophila minor - - - 200 200 - Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa setiap jenis lamun memiliki kerapatan jenis yang berbeda-beda. Kerapatan jenis lamun per satuan luas sangat bervariasi tergantung kepada jenis lamun. Hal ini disebabkan oleh masing-masing spesies lamun memiliki tipe morfologi daun yang berbeda. Selain itu, disebabkan pula oleh tipe substrat yang berbeda. Stasiun Tenggara mempunyai tipe substrat pasir liat debu sementara Timur Laut memiliki tipe substrat pasir debu liat. Tipe substrat berperan dalam mengelolah nutrien dan kestabilan lamun di perairan. Sebagaimana menurut Kiswara 1997 bahwa kerapatan lamun juga dipengaruhi oleh kedalaman, kecerahan, dan tipe substrat.