Total Bahan Organik Faktor Lingkungan

Detritus dan partikel organik yang terakumulasi ke dalam sedimen, nasibnya bergantung kepada laju penenggelaman dan jumlah oksigen yang tersedia dalam ruang interstisial. Pada area yang cukup konsentrasi oksigen, bahan organik diasimilasi oleh pemakan suspensi suspension feeder dan pemakan depositdetritus detritivoresdeposit feeder atau didekomposisi oleh bakteri heterotrof aerob dekomposer.

2.3.8 Padatan Tersuspensi

Zat tersuspensi yang ada dalam air terdiri dari berbagai macam zat, misalnya pasir halus, liat, dan lumpur alami yang merupakan bahan-bahan anorganik atau dapat pula berupa bahan-bahan organik yang melayang-layang dalam air. Perairan yang materi tersuspensinya tinggi dapat mengurangi penetrasi cahaya yang masuk ke dalam air, kekeruhan air meningkat. Terhalangnya cahaya masuk ke dalam perairan menyebabkan proses fotosintesis fitoplankton dan lamun menjadi terhambat, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan bagi organisme produser tersebut. Zat tersuspensi dapat pula mengurangi kelarutan oksigen dalam perairan. Oksigen merupakan salah satu faktor penting dalam lingkungan bentik.

2.3.9 Tekstur Sedimen

Tekstur adalah suatu kenampakan yang berhubungan erat dengan ukuran, bentuk butir, dan susunan komponen mineral-mineral penyusunnya. Tekstur sedimen yaitu hubungan bersama antara ukuran butir dalam batuan. Partikel mempunyai ukuran yang bervariasi, mulai yang besar sampai halus. Ukuran butir sedimen sangat penting dalam mengontrol kemampuan sedimen untuk menahan dan mensirkulasi air dan udara. Sirkulasi air melalui ruang pori sedimen adalah penting karena pergerakan air ini dapat memperbaharui suplai oksigen dan suplai makanan serta dapat mencegah kondisi kekeringan bagi makrozoobentos. Ukuran sedimen dapat pula berpengaruh terhadap kandungan bahan organik. Oleh karena itu, karakteristik sedimen mempengaruhi distribusi, morfologi fungsional dan tingkah laku organisme. Karakteristik sedimen dapat pula menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi lamun. Sedimen yang memiliki ukuran butiran lebih kecil liatlumpur umumnya mampu menyimpan nutrien lebih besar dibanding pasircampuran pasir lumpur.

2.3.10 Pasang Surut

Pasang surut dapat berpengaruh terhadap proses produksi bahan organik lamun melalui fotosintesis. Pada saat surut, lamun yang ada di perairan dangkal akan terekspos, sehingga daun yang ada di permukaan air akan terpapar cahaya dengan intensitas yang tinggi, kemudian daun tersebut dapat mengalami kekeringanterbakar. Selain itu, pada saat surut sebagian besar daun akan terlipat, sehingga tidak memungkinkan berlangsungnya proses fotosintesis secara maksimal. Pengaruh pasang surut terhadap organisme di daerah intertidal yakni, lamanya terkena udara terbuka ketika surut dapat menyebabkan kemungkinan organisme mengalami kekeringan kehilangan air, dan dapat mengakibatkan irama tertentu dalam kegiatan organisme misalnya mencari makan, memijah dan kegiatan lainnya.

2.3.11 Kecepatan Arus

Kecepatan arus dapat berpengaruh terhadap tipe sedimen suatu perairan, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas makrozoobentos yang ada. Arus yang kuat menunjukkan sedimen batu atau kerikil dan pasir, sedangkan arus yang lemah menunjukkan dasar lumpur atau tanah organik. Arus dapat pula berpengaruh besar terhadap tekanan parsial oksigen di lamun, sehingga memegang peranan penting pada daerah yang kondisi oksigennya rendah di kolom air Binzer 2005. Kecepatan arus dapat pula mempengaruhi fotosintesis dan penyerapan nutrien di sekitar padang lamun Abdelrhman 2003. Albeson dan Danny 1997 menambahkan bahwa kecepatan arus dapat mempengaruhi sukses tidaknya propagul dan larva menetap. Kecepatan arus dan ukuran partikel sedimen mempengaruhi kemampuan lamun dalam memerangkap dan mengendapkan partikel-partikel tersuspensi. Menurut van Duin et al. 2001, bahwa partikel pasir dapat mengendap pada kecepatan 0,20 ms, sedangkan partikel kerikil mengendap pada kecepatan yang lebih tinggi yaitu 1 ms, lanau dan lempung hanya akan mengendap jika kecepatan arus sangat rendah.

2.3.12 Kedalaman Perairan

Kedalaman mempengaruhi sebaran lamun dan makrozoobentos di perairan. Lamun dapat hidup sampai kedalaman dimana sinar matahari cukup untuk membantu melakukan proses fotosintesis. Kedalaman berpengaruh terhadap pengadukan massa air dan proses sedimentasi, kemudian proses sedimentasi akan mempengaruhi karakteristik serta kandungan bahan organik pada substrat atau sedimen sebagai habitat makrozoobentos. Oleh karena itu, sebaran makrozoobentos dipengaruhi juga oleh kedalaman suatu perairan. Kedalaman perairan mempunyai hubungan yang erat dengan stratifikasi suhu secara vertikal, penetrasi cahaya, densitas dan kandungan oksigen terlarutt serta zat-zat hara. Karakteristik kimia fisika perairan secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap keanekaragaman biota dalam suatu perairan Nontji 2002.