berskala kecil yang dapat berhasil menerapkan teknik kultur jaringan dengan baik. Perusahaan ini memiliki sumber daya yang memadai, terutama tenaga-
tenaga terampil yang didukung teknologi pendukung yang baik sehingga dapat memproduksi dan memasarkan tanaman bibit unggul ke pasar
domestik. Saat ini PT DaFa Teknoagro Mandiri belum menerapkan manajemen
pengetahuan secara formal, padahal penerapan manajemen pengetahuan dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertanian
untuk menghadapi era globalisasi ini agar dapat terus bertahan dan berkembang, termasuk PT DaFa Teknoagro Mandiri yang memiliki
pengetahuan amat berharga dalam teknologi kultur jaringan. Natarajan dan Shekhar 2001 menyatakan bahwa terdapat beberapa keuntungan yang akan
diperoleh oleh perusahaan yang menerapkan manajemen pengetahuan knowledge management. Dengan dikelolanya pengetahuan melalui
manajemen pengetahuan, perusahaan dapat melindungi dan mempertahankan pangsa pasarnya, membangun peluang keuntungan di masa datang, dan
bertahan dari persaingan. Pengetahuan juga menjadi kunci penggerak bagi perusahaan yang gemar menciptakan inovasi baru. Dengan menerapkan
manajemen pengetahuan, PT DaFa Teknoagro Mandiri akan mampu berkompetisi dengan mempertahankan dan meningkatkan aset utamanya,
yaitu aset intelektual atau para karyawan yang memiliki pengetahuan sehingga terciptanya keunggulan kompetitif yang dapat berkontribusi untuk
perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah
Pengetahuan sangat berperan bagi organisasi untuk memahami dan mencapai tujuannya. Kombinasi pengetahuan manusia yang ada di dalam
organisasi akan menghasilkan pengetahuan organisasi yang berbeda karena pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia tidak ada yang mutlak sama.
Organisasi yang memiliki banyak pengetahuan berkualitas belum tentu akan menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas serta mendapatkan
keunggulan kompetitif jika sebagian besar pengetahuan masih terletak pada masing-masing individu anggota organisasi. Hilangnya seorang anggota dari
organisasi, baik yang disebabkan pengunduran diri, pensiun, atau meninggal dunia akan berdampak pada hilangnya pengetahuan organisasi. Hal tersebut
tentunya akan sangat merugikan organisasi. Oleh karena itu, pengetahuan harus dapat dikelola dengan baik oleh setiap organisasi melalui manajemen
pengetahuan. Saat ini PT. DaFa Teknoagro Mandiri belum menerapkan manajemen pengetahuan sehingga diperlukan suatu kajian untuk menilai
kesiapan organisasi dalam menerapkan manajemen pengetahuan. Berdasarkan hal tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kualitas pembelajaran organisasi pada PT DaFa
Teknoagro Mandiri? 2.
Bagaimana hubungan antara kualitas pembelajaran organisasi dan kesiapan penerapan manajemen pengetahuan pada PT DaFa Teknoagro
Mandiri? 3.
Faktor kualitas pembelajaran karyawan manakah yang paling berpengaruh terhadap kesiapan penerapan manajemen pengetahuan pada
PT DaFa Teknoagro Mandiri?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kualitas pembelajaran organisasi pada PT DaFa Teknoagro Mandiri
2. Menganalisis hubungan antara kualitas pembelajaran organisasi dan kesiapan penerapan manajemen pengetahuan pada PT DaFa Teknoagro
Mandiri 3. Menganalisis faktor yang paling mempengaruhi pembelajaran karyawan
terhadap kesiapan penerapan manajemen pengetahuan PT DaFa Teknoagro Mandiri
1.4. Manfaat Penelitian