41 – 60: Organisasi telah memiliki beberapa karakteristik untuk
menjadi organisasi pembelajar 21 –40:
Organisasi perlu melakukan pembenahan besar-besaran untuk menjadi organisasi pembelajar
3.6.6. Korelasi Rank Spearman
Analisis korelasi berguna untuk menentukkan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan
variabel lain Umar, 2005. Menurut Sugiyono yang dikutip oleh Priyono 2008, variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari
variabel terikat dan variabel bebas. Jika pada masing-masing variabel atau pada salah satu variabel skala datanya berbentuk ordinal, maka
analisis datanya harus menggunakan analisis korelasi rank spearman. Skala data ordinal adalah skala yang digunakan saat data yang
dihasilkan bukan dalam bentuk angka, sehingga harus dibuat skor, berbentuk ranking, dan umumnya menggunakan skala likert. Jadi,
analisis korelasi rank spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih dengan skala data berbentuk
ordinal. Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1 yang
kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut: Umar, 2005 1. Jika nilai r 0 artinya telah terjadi hubungan yang linier positif,
yaitu makin besar nilai variabel X independen, makin besar pula nilai variabel Y dependen, atau makin kecil nilai variabel X
independen, makin kecil pula nilai variabel Y dependen. 2. Jika nilai r 0 artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif,
yaitu makin kecil nilai variabel X independen, makin besar pula nilai variabel Y dependen, atau makin besar nilai variabel X
independen, makin kecil pula nilai variabel Y dependen. 3. Jika nilai r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara
variabel X independen dengan variabel Y dependen.
4. Jika nilai r = 1 atau r = -1 artinya telah terjadi hubungan linier sempurna, yaitu berupa garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang
makin mengarah ke angka 0, maka garis makin tidak lurus. Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Menurut
Sarwono 2007, keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. 0,00 sampai dengan 0,25 berarti korelasi memiliki keeratan yang sangat lemah.
2. 0,25 sampai dengan 0,50 berarti korelasi memiliki keeratan yang cukup kuat.
3. 0,50 sampai dengan 0,75 berarti korelasi memiliki keeratan yang kuat.
4. 0,75 sampai dengan 1 berarti korelasi memiliki keeratan yang sangat kuat.
Menurut Umar 2005, untuk mengetahui besaran korelasi rank spearman dapat digunakan rumus:
dimana: ∑d
i 2
= ∑ [RX
i
- RY
i
]
2
= jumlah kuadrat selisih variabel X dan Y n
= banyaknya data
3.6.7. Analisis Jalur Path Analysis