Komponen Pengetahuan Definisi Pengetahuan

2.2.1. Komponen Pengetahuan

Munir 2008 menyatakan perlunya mengetahui komponen- komponen kunci dari pengetahuan yang dapat membedakan satu pengetahuan dengan pengetahuan yang lain. Davenport dan Prusak yang dikutip Munir 2008 menyampaikan beberapa komponen- komponen kunci dari pengetahuan, yaitu: 1. Pengalaman Experience Pengalaman merujuk pada apa yang pernah seseorang lakukan dan alami di masa lalu. Pengetahuan terus berkembang melalui pengalaman, termasuk pelatihan yang pernah diikuti, buku-buku yang dibaca, nasihat-nasihat, juga pembelajaran informal di dalam maupun di luar organisasi. Pengalaman memberikan perspektif historis dalam memandang dan memahami suatu situasi yang baru bagi individu. 2. Kebenaran Mendasar Ground Truth Kebenaran mendasar merujuk pada mengetahui apa yang benar- benar terjadi dan apa yang tidak terjadi. Seringkali manusia hanya mengetahui apa yang seharusnya terjadi melalui teori. Namun apa yang benar-benar terjadi diperoleh melalui pengalaman langsung. Dengan menghadapi berbagai kebenaran mendasar selama menjalani kehidupannya, pengetahuan manusia terus berubah. 3. Penalaran Judgement Pengetahuan tidak saja menyebabkan manusia bisa menalar suatu situasi dan informasi-informasi baru, pengetahuan juga membuat manusia dapat menalar dan memodifikasi pengetahuan yang telah dimilikinya sebagai respons terhadap situasi dan informasi- informasi baru tersebut. 4. Petunjuk-praktis Rule of Thumb dan Intuisi Intuition Petunjuk-praktis adalah panduan tindakan manusia yang terbentuk dan berkembang melalui pengalaman coba-coba dan observasi dalam waktu panjang. Hampir sama dengan pengalaman, petunjuk- praktis adalah pola yang diperoleh melalui pengalaman dalam menghadapi suatu kejadian secara berulang-ulang sehingga terbentuk solusi jalan pintas untuk masalah-masalah baru yang mirip dengan masalah-masalah terdahulu yang pernah berhasil dipecahkan. Dengan pengetahuan, manusia dapat lebih cepat memberikan tanggapan atas masalah-masalah karena tidak perlu selalu mulai dari awal untuk mencari pemecahannya, sedangkan intuisi atau keahlian-keahlian yang telah dipadatkan, sulit dipisah- pisahkan karena seolah-olah telah menjadi suatu kesatuan. Prosesnya tidak dapat dijelaskan secara rinci dan terkadang tidak dapat memberikan argumentasi secara logis. 5. Nilai-nilai Values dan Keyakinan Beliefs Pada kenyataannya, nilai-nilai serta keyakinan orang-orang yang berada di dalam dan luar organisasi sangat mempengaruhi pengetahuan organisasi. Hal ini disebabkan karena organisasi terbentuk dan beroperasi pada lingkungan yang terdiri dari manusia-manusia, dimana nilai-nilai dan keyakinan tersebut mempengaruhi pemikiran dan tindakannya. Misalnya nilai-nilai dan keyakinan yang mengagungkan keunggulan, kualitas, kejujuran, dan lainnya yang akan membuat organisasi atau perusahaan mengakuisisi dan terus mengembangkan pengetahuan- pengetahuan yang akan menghasilkan keunggulan, kualitas, dan kejujuran tersebut.

2.2.2. Tingkat Pengetahuan