Pengertian Belajar Hakikat Model Pembelajaran

commit to user 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Belajar

Pendidikan merupakan modal utama setiap manusia untuk menjalani kehidupan, dan sebagai dasar pembangunan bangsa dalam mencapai peradaban yang lebih maju dan modern. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang atau dengan kata lain pendidikan adalah pengalaman belajar. Jadi, pendidikan dapat didefinisikan pula sebagai seluruh pengalaman belajar setiap manusia sepanjang hidupnya. Sedangkan dalam arti sempit pendidikan dapat diartikan sebagai sekolah. Dimana pendidikan akan membentuk karakter setiap individu dalam menghadapi permasalahan dalam hidupnya. Oleh karena itu, pendidikan dalam arti sempit dapat diartikan sebagai pengaruh yang diupayakan dan direkayasa sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepada pihak sekolah agar mereka mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan­hubungan dan tugas­tugas sosial mereka Redja Mudyahardjo, 2001: 45­51. Dari pengertian pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses belajar seseorang di dalam hidupnya sebab setiap orang menjadi dewasa karena belajar dan pengalaman hidupnya.

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan dasar utama untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena dengan pendidikan dapat membentuk karakter bangsa dari proses belajar yang dialami oleh setiap orang sebagai warga negara. Masing­masing individu memiliki kemampuan yang berbeda dalam mempelajari sebuah disiplin ilmu. Sehingga selama proses belajar ada beberapa tingkatan penguasaan suatu disiplin ilmu tertentu. Maka dengan banyaknya perbedaan kemampuan manusia dalam menguasai ilmu sudah seharusnya setiap individu untuk selalu belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan keahlian yang dimiliki 7 commit to user 8 sehingga dapat saling mengisi kekurangan dan saling membantu dalam kehidupan. Menurut Gino 2000: 6 menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan­perubahan itu berbentuk kemampuan­kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama konstan.Serta perubahan­ perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang sedang belajar..” Sedangkan Slameto 1995: 2 “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Jadi dari beberapa pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah “terbentuknya kemampuan baru karena usaha sadar oleh individu yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama sebagai hasil pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dalam proses belajar tentu banyak sekali faktor yang mempengaruhi kelancaran proses belajar baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu itu sendiri. Jika individu yang sedang belajar tidak memperhatikan faktor­faktor yang berpengaruh dalam proses belajar maka hasil yang kan dihasilkan tidak akan optimal. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu : 1 Faktor intern Faktor intern merupakan faktor yang berada pada diri pribadi peserta didik itu sendiri yang dapat berupa: faktor jasmani, faktor psikologis, serta faktor kelelahan. a Faktor jasmani berkaitan dengan faktor kesehatan dan keadaan tubuh sempurna atau ada cacat tubuh yang mempengaruhi proses belajar seseorang. Siswa yang segar jasmaninya dan mempunyai keadaan tubuh yang sempurna akan lebih mudah dalam proses belajarnya. Karena dengan optimalnya kondisi tubuh akan memudahkan seseorang untuk belajar dan commit to user 9 mengalami proses belajar secara wajar b Faktor Psikologis merupakan faktor yang berhubungan dengan intelegensi, perhatian, minat, motif, bakat, kematangan, dan kesiapan yang mempengaruhi individu yang sedang belajar. Jika seorang peserta didik tidak memiliki salah satu faktor psikologis ini maka proses belajar juga tidak akan berjalan secara optimal karena tidak fokusnya perhatian peserta didik terhadap apa yang sedang dipelajarinya c Faktor Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani bersifat psikis. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya kondisi tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak kurang lancar pada bagian­bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Jadi kelelahan akan menimbulkan ketidakharmonisan antara pikiran dan perbuatan yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan belajar. 2 Faktor ekstern Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi : faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. a Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: bagaimana cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian dari orang tua serta latar belakang kebudayaan keluarganya. b Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. c Faktor masyarakat terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat yaitu tentang kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang semuanya mempengaruhi belajar. commit to user 10

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Perkembangan model pembelajaran yang sangat pesat seiring dengan perkembangan pendidikan dan teknologi menjadikan banyaknya pilihan bagi pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran bagi peserta didik supaya lebih mudah dipahami dan mampu terserap dengan maksimal oleh setiap peserta didik. Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik Isjoni, 2007:11.

a. Hakikat Model Pembelajaran

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. www.psb­ psma.org . Menurut Depdiknas 2002:11, menyatakan bahwa ”Model pembelajaran diartikan sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau toterial dan untuk menentukan perangkat­perangkat pembelajaran, serta mengarahkan kita dalam mendesain pembelajaran “. Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman yang tergambar dari awal sampai akhir dalam penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajan.

b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 5 SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

0 7 155

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AK 1 SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 2010

3 15 200

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN 2010 2011

0 2 85

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI C SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 88

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI STRATEGI MEMULAI PEMBELAJARAN DENGAN PERTANYAAN PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

2 11 95

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM TEACHING PADA SISWA KELAS Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Team Teaching Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/

0 1 16

XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Team Teaching Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MOTIVASI ARCS SECARA KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK COKROAMINOTO I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 0 18

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK MUHAMMADIYAH CANGKRINGAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

16 215 246