Penggunaan Media Pembelajaran Pemilihan Materi Ajar

penggunaan metode harus dilakukan secara bervariasi. Guru tidak boleh hanya menggunakan satu metode yang disukainya. Hal itu agar siswa tidak mudah jenuh dan bosan.

c. Penggunaan Media Pembelajaran

Pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampilan berbicara, tidaklah membutuhkan media atau fasilitas yang terlalu sulit. Apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai media maka dapat digunakan. Guru menekankan kepada siswa untuk memaksimalkan apa yang ada dan tidak harus mengada-ada. Siswa bisa menyiapkan media yang sederhana seperti poster, gambar, foto, boneka dan media sederhana lainnya untuk membantu proses pembelajaran. Media dimanfaatkan sebagai alat bantu komunikasi antara pembicara dengan pendengar. Guru SMP Negeri 3 Salatiga juga memanfaatkan barang bekas atau barang yang sudah tidak dipakai sebagai media pembelajaran. Barang-barang tersebut sengaja dibawa oleh guru agar tidak terlalu membebani siswa. Contohnya adalah penggunaan telepon bekas sebagai media pembelajaran ketika materi bertelepon di kelas VII. Selaian menggunakan barang bekas guru juga menyiapkan media ajar dari rumah seperti foto kopi, buku, novel atau media lain yang diperlukan. Penggunaan media tersebut walaupun sederhana namun mampu membuat pembelajaran terasa lebih menarik dan komunikatif. Siswa tampak antusias ketika ada temannya yang menggunakan media menarik, misalnya poster. Rasa penasaran dan motivasi anak akan terbangkit dari media yang digunakan. Semakin menarik media semakin antusias pula siswa dalam belajar. Penggunaan media ajar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, jangan sampai melenceng dari tujuannya. Tujuan utama penggunaan media di dalam proses pembelajaran ialah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh para siswa sebagai penerima informasi. Penggunaan media ajar yang sesuai dengan kebutuhan menjadikan pembelajaran terasa lebih bermakna.

d. Pemilihan Materi Ajar

Pemilihan materi ajar sangatlah penting dalam setiap pembelajaran. Dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran KTSP, guru bisa mengembangkan materi ajar sesuai kondisi dan situasi daerah atau sekolah masing-masing. Di SMP Negeri 3 Salatiga materi ajar, khususnya materi untuk keterampilan berbicara disesuaikan dengan kurikulum yang ada, yang termuat dalam silabus. Akan tetapi jika dalam kompetensi dasar tidak dijelaskan secara pasti, misalnya berpidato, maka siswa diberi kebebasan untuk mengembangkan pidato tersebut. Pengembangan pemilihan materi juga dilakukan oleh guru untuk kompetensi dasar tertentu. Misalnya ketika kompetensi dasarnya menanggapi cara pembacaan cerpen, guru memilihkan cerpen yang sesuai dengan kehidupan dan background knowledge siswa. Materi dipilih sesuai hobi, usia, tren masa kini dan hal-hal lain yang sesuai kehidupan siswa. Pemilihan materi ini bertujuan agar anak tertarik dan tidak mudah bosan terhadap pelajaran. Adapun untuk buku dan referensi, guru tidak menentukan dan mengharuskan kepada siswa untuk memakai buku tertentu. Siswa bebas memilih buku yang sesuai dengan materi yang ada. Terlebih materi berbicara, siswa bisa mengambil materi dari majalah, koran, radio, televisi, lingkungan atau bahkan dari pikiran siswa sendiri. Siswa boleh memiliki buku boleh juga tidak memiliki, dengan catatan siswa aktif membaca di perpustakaan. Pemilihan materi ajar harus mempertimbangkan beberapa aspek. Hal-hal yang paling dekat dengan siswa seharusnya dimanfaatkan sebagai materi ajar. Siswa tidak boleh diberikan materi yang terlalu jauh dengan kehidupannya agar siswa mampu menyerap pelajaran dengan baik. Materi ajar juga harus dipilih berdasarkan kebutuhan siswa agar pengetahuan siswa juga semakin bertambah.

e. Interaksi dalam Pembelajaran