Kerangka Berpikir PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA

pada pembelajaran berbicara yang baik meskipun ada beberapa kendala akan tetapi masih bisa diatasi. Relevansi penelitian tersebut adalah adanya kesamaan pada variabel pembelajaran keterampilan berbicara. Penelitian tersebut mengkaji proses pembelajaran, kendala-kendala dalam pembelajaran dan berusaha mencari pemecahan atas kendala yang dihadapi dalam pembelajaran keterampilan berbicara.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan pendahuluan dan kajian teori tentang pembelajaran keterampilan berbicara dapat dibuat suatu kerangka berpikir seperti tersaji di bawah ini. Keterampilan Berbicara adalah salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, baik dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Pembelajaran keterampilan berbicara secara umum dinilai belum memperoleh hasil yang memuaskan. Para siswa masih belum bisa berkomunikasi dengan baik. Mereka masih takut, malu, dan ragu ketika harus berbicara di depan umum dan menyampaikan gagasan-gagasannya. Pemahaman guru akan kurikulum sangatlah penting. Terlebih dalam pembelajaran keterampilan berbicara seorang guru harus memahami hakikat berbicara secara integral. Hakikat berbicara yang mengajarkan tentang pengertian, tujuan, dan jenis-jenis keterampilan berbicara adalah hal yang sangat mutlak dikuasai oleh guru. Teori-teori tersebut akan membantu guru dalam menerjemahkan kurikulum yang harus diajarkan kepada anak didik. Hal tersebut karena kelemahan utama dalam pembelajaran keterampilan berbicara bukan hanya pada siswa melainkan yang paling signifikan adalah kemampuan guru itu sendiri dalam menguasai materi yang diajarkan kepada anak didik. Artinya, penguasaan teori-teori tentang berbicara sangat mutlak untuk dikuasai oleh para guru, di samping keterampilan berbahasa yang lain. Di samping penguasaan materi, seorang guru juga harus memiliki kemampuan yang cukup dalam proses belajar mengajar, karena belajar mengajar bukan hanya memberi dan menerima, melainkan lebih dari itu. Dalam pembelajaran berbicara misalnya, seorang guru dituntut untuk memahami hakikat pembelajaran berbicara secara integral, memahami prinsip-prinsip serta pendekatanmetode pembelajaran yang digunakan. Kemampuan guru dalam memahami hakikat pembelajaran sangat menentukan berhasil tidaknya anak didik dalam menyerap ilmu yang diberikan gurunya, di samping berpengaruh terhadap prestasi anak didik itu sendiri. Kemampuan penguasaan materi, pemahaman tentang proses pembelajaran bagi seorang guru harus ditopang dengan kemampuan memberikan penilaian yang objektif. Kemampuan guru dalam memahami hakikat penilaian pembelajaran keterampilan berbicara sangat membantu terselenggaranya proses pembelajaran yang prestatif. Dengan penilain yang objektif maka akan dapat diketahui sejauh mana prestasi siswa dan keberhasilan pembelajaran keterampilan berbicara. Secara singkat alur pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Guru Pemahaman Kurikulum PBM, MetodePendekatan, EvaluasiPenilaian Penguasaan Teori Ket. Berbicara Penguasaan Pembelajaran Ket. Berbicara Penguasaan Metode Pembelajaran Ket. Berbicara Penguasaan Penilaian Ket. Berbicara Hasil PBM Ket. Berbicara BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian