naskah, antara lain: 1 perhatian pembicara lebih tertuju pada naskah; 2 suasana terlalu resmi sehingga kaku; dan 3 pembicara kurang kontak dengan pendengar.
Berbicara berlandaskan naskah memang banyak kelemahannya, akan tetapi berbicara jenis ini tetap banyak dilakukan, misalnya: 1 pidato resmi presiden; 2
pidato pejabat dalam upacara resmi; 3 penyiaran berita di radio; dan 4 penyiaran berita di televisi.
d. Jumlah Penyimak
Komunikasi lisan selalu melibatkan dua pihak, yaitu pendengar dan pembicara. Jumlah peserta yang berfungsi sebagai penyimak dalam komunikasi
lisan dapat bervariasi, misalnya satu orang, beberapa orang kelompok kecil, dan banyak orang kelompok besar. Menurut Munawaroh 2008: 16, berdasarkan
jumlah penyimaknya, berbicara dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu: 1 berbicara antarpribadi; 2 berbicara dalam kelompok kecil; dan 3 berbicara dalam
kelompok besar. Berbicara antarpribadi, atau bicara empat mata, terjadi apabila dua
pribadi membicarakan, mempercakapkan, merundingkan, atau mendiskusikan sesuatu. Suasana pembicaraan bisa serius dan bisa pula santai, akrab, dan bebas.
Suasana pembicaraan sangat bergantung pada masalah yang dipercakapkan dan hubungan antar dua pribadi yang terlibat. Dalam berbicara antar pribadi,
pembicara dan pendengar berganti peran secara otomatis sesuai dengan tuntutan situasi. Contoh berbicara antar pribadi atau bicara empat mata adalah perundingan
serius antara pasien dan dokter pribadinya. Berbicara dalam kelompok kecil terjadi apabila seorang pembicara
menghadapi sekelompok kecil pendengar, misalnya tiga sampai lima orang. Pembicara dan pendengar dapat bertukar peran, misalnya, setelah pembicara
selesai berbicara diadakan tanya jawab atau diskusi. Mobilitas pertukaran peran pembicara menjadi penyimak atau penyimak menjadi pembicara, dalam berbicara
kelompk kecil tidaklah setinggi mobilitas pertukaran peran dalam berbicara antarpribadi.
Berbicara dalam kelompok besar terjadi apabila seorang pembicara menghadapi pendengar berjumla besar atau massa. Para pendengar dalam
berbicara jenis ketiga ini dapat homogen dan mungkin pula heterogen. Dalam lingkungan pendidikan, misalnya, para pendengar homogen baik dalam usia
maupun dalam kemampuan. Dalam rapat besar di lapangan terbuka, di gedung parlemen, atau kampanye pemilihan umum para pendengarnya sangat heterogen.
Mobilitas perpindahan peran dari pembicara menjadi pendengar atau dari pendengar menjadi pembicara dalam jenis berbicara yang ketiga ini relatif kecil
bahkan kadang-kadang tidak ada sama sekali.
e. Peristiwa Khusus