Dilihat dari sifatnya Dilihat dari kemampuan jangkauannya Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya

saluran penglihatan visual, saluran perasaan sense, dan saluran yang berwujud penampilan performance. Menurut Sudarwan Danim 1995: 7, media dalam dunia pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa. Senada dengan pendapat tersebut, Romiszowski dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti, 2001: 11 menyarankan agar sebaiknya media diberi batasan yang cukup sempit sehingga hanya mencakup media yang dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan proses pengajaran dengan baik. Media di dalam pengajaran bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Gerlach dan Ely dalam Wina Sanjaya, 2007: 161 menyebutkan media dapat berupa orang, kejadian, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan kata lain, media bukan hanya berwujud televisi, radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang dan peristiwa sebagai sumber pengetahuan. Media dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, bergantung pada sudut pandang seseorang. Arif S. Sadiman dkk. 1996: 28-79 mengklasifikasikan media menjadi: 1 media grafis; 2 media audio; dan 3 media proyeksi diam. Sementara itu, Wina Sanjaya 2007: 170-171 mengklasifikasikan media menjadi beberapa jenis ditinjau dari beberapa sudut pandang.

a. Dilihat dari sifatnya

1 Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja. 2 Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tanpa mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. 3 Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya

1 Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. 2 Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya

1 Media yang diproyeksikan seperti film slide, flm strip, transparansi, dan lain-lain. Jenis media ini membutuhkan alat proyeksi untuk menggunakannya. 2 Media yang tidak diproyeksikan. Media ini meliputi radio, gambar, lukisan, dan media bahan cetak lainnya. Tujuan utama penggunaan media di dalam proses pembelajaran ialah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh para siswa sebagai penerima informasi. Bahasa yang dikomunikasikan melalui lambang verbal saja kemungkinan terserapnya sangat kecil, sebab informasi yang demikian itu merupakan informasi yang sangat abstrak sehingga sangat sulit dipahami dan diresapi Soeparno, 1988: 5-6. Penggunaan media diharapkan dapat memperkonkret informasi yang dikomunikasikan sehingga informasi tersebut diharapkan dapat diserap semaksimal mungkin oleh si penerima informasi. Senada dengan pendapat tersebut, Dale dalam Wina Sanjaya, 2007: 163 menyatakan bahwa semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajarannya, maka semakin banyaklah pengalaman yang diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin abstrak siswa mempelajari bahan ajarnya, maka semakin sedikit pula pengalaman yang diperolehnya. Namun, pada kenyataannya pemberian informasi secara konkret kepada siswa bukan merupakan hal yang mudah dan tanpa kendala. Guru banyak mengalami kesulitan untuk menghadirkan pengalaman langsung kepada siswa dikarenakan berbagi alasan. Bukan hanya menyangkut segi perencanaan dan waktu saja, akan tetapi memang banyak pengalaman yang tidak dapat dipelajari secara langsung oleh siswa Wina Sanjaya, 2007: 167. Oleh karena itu, diperlukan adanya media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar agar informasi yang diperoleh siswa bisa lebih konkret. Sehubungan dengan hal itu, Wina Sanjaya 2007: 169 menyebutkan fungsi media dalam pembelajaran. Fungsi dalam pembelajaran di antaranya: 1 mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, 2 mengatasi batas ruang kelas; 3 memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan; 4 menghasilkan keseragaman pengamatan; 5 menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat; 6 membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar dengan baik; 7 membangkitkan keinginan dan minat baru; 8 mengontrol kecepatan belajar siswa; dan 9 memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak. Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka media yang di pilih sudah barang tentu media yang paling baik. Eselgorth dalam Soeparno, 1988: 10 mengemukakan bahwa “pengertian baik buruknya suatu media tidak bergantung kepada mentereng tidaknya peralatan yang dipakai”. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa baik buruknya suatu media diukur sampai sejauh mana media tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh penerima informasi. Dengan kata lain media yang digunakan dalam pengajaran harus menunjang proses belajar siswa sehingga siswa mampu menguasai indikator belajar dalam sebuah standar kompetensi yang telah ditetapkan. Pemilihan media dalam pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas siswa sebagai subjek yang diberdayakan dalam pendidikan. Bertolak dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media haruslah memenuhi kriteria mengomunikasikan bahan ajar kepada siswa melalui indera yang dimilikinya. Media dapat berupa bahan maupun peristiwa. Penggunaan media dalam pembelajaran diharapkan dapat digunakan sebagai stimulus bagi perkembangan kreativitas siswa dalam belajar. Begitu juga, dalam hal ini, media yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara.

6. Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbicara