harus menjadikan keterbatasan ini sebagai landasan untuk melakukan inovasi- inovasi dalam pembelajaran.
b. Siswa
Tidak hanya guru, siswa pun merasa ada hal-hal yang menjadi kendala dalam pembelajaran, khususnya berbicara. Beberapa hal yang menjadi kendala
dalam pembelajaran yang dirasakan oleh siswa di antaranya. 1 Kehabisan ide atau kata-kata saat tampil.
2 Takut, malu, dan kurang percaya diri. 3 Kurang mendapat perhatian teman.
4 Jumlah siswa terlalu banyak sehingga waktu untuk presentasi terbatas. 5 Harus selalu membutuhkan perencanaan belum mampu berbicara dadakan.
6 Masih sering menggunakan bahasa ibu bahasa Jawa. Siswa menyadari bahwa dalam praktik berbicara terdapat kendala yang
harus diselesaikan. Sadar akan kekurangannya merupakan suatu hal yang positif bagi siswa. Semakin siswa tahu kesalahannya maka akan semakin mudah untuk
dicari solusi atau pemecahannya. Kendala-kendala yang dihadapi siswa ini hendaknya dipahami oleh guru dan guru harus membantu mencari solusi, selain
siswa sendiri yang harus mengatasi masalah yang dihadapinya.
3. Usaha-usaha yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala-kendala
dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Baik dari guru maupun siswa memiliki cara untuk mengatasi kendala- kendala tersebut. Usaha-usaha yang dilakukan oeh guru dan siswa di SMP Negeri
3 Salatiga untuk mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran berbicara akan diuraikan pada bagian berikut ini.
a. Guru Bahasa Indonesia
Guru merasa bahwa motivasi siswa dalam belajar merupakan hal yang terpenting. Untuk itu guru harus bisa memotivasi siswa agar pembelajaran
keterampilan berbicara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan guru untuki mengatasi permasalahan-permasalahan
di atas. Termasuk bagaimana guru memotivasi siswa agar memiliki keberanian dan semangat belajar.
1 Memotivasi siswa. 2 Menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang menarik.
3 Efektivitas waktu. 4 Mengajarkan cara belajar yang baik kepada siswa.
5 Mengoptimalkan perpustakaan. 6 Memaksimalkan fasilitas yang ada.
Guru harus senantiasa memotivasi siswa agar memiliki kepercayaan diri dan keberanian dalam berbicara. Guru harus menanamkan kepada siswa untuk
tidak takut dan malu kepada guru karena guru bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Selain memotivasi siswa dengan nilai lebih, guru juga harus selalu
menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang variatif. Hal tersebut agar siswa lebih tertarik dan tidak mudah bosan. Guru juga harus mengajarkan kepada
siswa agar memilih metode dan cara belajar yang sesuai. Kurang lengkapnya sarana di sekolah dan jumlah peralatan yang terbatas
bukanlah menjadi alasan kegagalan pembelajaran. Seorang guru harus mampu menggunakan metode dan media yang sederhana namun tepat guna. Misalnya
guru menggunakan metode ceramah dan pemodelan dengan media guru, model, koran, majalah, poster, dan foto sebagai media pembelajaran karena benda
tersebut mudah didapat dan tidak memberatkan siswa. Media yang sederhana juga dapat menarik perhatian siswa apabila guru mampu mengemas dengan baik.
Semakin seringnya kendala yang dihadapi seharusnya semakin mudah dicari pemecahannya. Dalam hal ini pengalaman dan pengetahuan guru juga
sangat menentukan keberhasilan guru dalam mengatasi kendala. Seorang guru harus senantiasa mengembangkan diri dan memperkaya ilmu pengetahuan melalui
membaca, pelatihan, loka karya, seminar pendidikan dan upaya lainnya agar tetap dapat mengajar dengan baik. Hal tersebut karena pendidikan selalu mengalami
perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan tersebut menuntut profesionalisme seorang guru dalam mengajar.
b. Siswa