BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Keterampilan Berbicara
1. Hakikat Berbicara
a. Pengertian Berbicara
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan, bahasa dapat dibedakan dalam dua macam ragam bahasa, yaitu 1 ragam bahasa
lisan, dan 2 ragam bahasa tulis. Bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat ucap organ of speech – dengan fonem sebagai unsur dasar – dinamakan
ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan – dengan huruf sebagai unsur dasarnya – dinamakan ragam bahasa tulis.
Ragam lisan mencakup aspek lafal, tata bahasa bentuk kata dan susunan kalimat dan kosa kata. Lafal merupakan aspek pembeda ragam bahasa lisan dari ragam
bahasa tulis, sedangkan ejaan merupakan aspek pembeda ragam bahasa tulis dari ragam bahasa lisan Dendi Sugono, 1999: 14-15. Menulis dan membaca
merupakan ragam bahasa yang berkaitan erat dengan bahasa tulis, sedangkan berbicara dan mendengarkan menyimak merupakan ragam bahasa lisan.
Tidaklah sama antara bahasa tulis dan bahasa lisan. Dalam bahasa tulis seorang penulis diikat oleh susunan dan kaidah-kaidah penulisan yang lainnya.
Dalam bahasa lisan, seorang pembicara juga diikat oleh kaidah-kaidah seperti pelafalan, jeda, intonasi dan sebagainya. Adakalanya seorang pembaca tidak
memahami tulisan apabila belum dilafalkan. Bahasa tulis dapat menimbulkan multi tafsir atau makna ganda. Beberapa kalimat dalam kalimat mungkin ambigu
akan tetapi jika kalimat tersebut terlepas dari susunan kalimat menjadi tidak ambigu. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Susumo Kuno, dkk.
2001: 142.
“We cannot over emphasize the danger of building syntactic generalizations on the basis of a few ambiguousunacceptable sentences
that first come to mind. Some or all of these sentences may be ambiguousunacceptable for nonsyntactic reasons, and sentences of the
same pattern might be unambiguousacceptable if they were free from the
nonsyntactic factors
that made
the initial
set unambiguousacceptable
Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Dipandang dari segi bahasa, menyimak dan berbicara dikategorikan sebagai
keterampilan berbahasa lisan. Ditinjau dari segi komunikasi, menyimak dan berbicara diklasifikasikan sebagai komunikasi lisan Munawaroh, 2008: 2.
Melalui berbicara orang menyampaikan informasi kepada orang lain. Melalui menyimak orang menerima informasi dari orang lain. Kegiatan berbicara selalu
diikuti kegiatan menyimak, atau kegiatan menyimak pasti ada di dalam kegiatan berbicara. Ada juga yang berpendapat bahwa kemampuan berbicara adalah
kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S.,
1991: 23. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan dan penempatan persendian juncture. Jika dilakukan dengan tatap muka, gerak
tangan dan mimik juga berperan. Berbicara juga dapat diartikan sebuah ujaran sebagai suatu cara
berkomunikasi mengungkapkan pikiran, pandapat, gagasan, parasaan, dan keinginan dengan bantuan lambang-lambang yang disebut kata-kata Henry
Guntur Tarigan, 1993: 8. Sementara itu Powers dalam Hassan Nur 2008: 1 mendefinisikan berbicara sebagai ujaran yang merupakan ekspresi dari gagasan-
gagasan pribadi seseorang. Suharyanti dan Edy Suryanto 1996: 28 juga berpendapat bahwa berbicara adalah suatu peristiwa penyampaian maksud ide,
pikiran, isi hati seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Senada dengan
pengertian di atas, Arman Agung 2008: 1 mengartikan berbicara sebagai suatu aktivitas kehidupan manusia normal yang sangat penting, karena dengan berbicara
kita dapat berkomunikasi antara sesama manusia, menyatakan pendapat, 8
menyampaikan maksud dan pesan, mengungkapkan perasaan dalam segala kondisi emosional dan lain sebagainya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka berbicara dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas kehidupan manusia sebagai sarana
berkomunikasi antara
sesama manusia
untuk menyatakan
pendapat, menyampaikan maksud dan pesan, mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan
pikiran, gagasan, perasaan dan keinginan dengan bantuan lambang-lambang yang disebut kata-kata dalam segala kondisi emosional dan lain sebagainya melalui
bahasa lisan yang merupakan ekspresi dari gagasan-gagasan pribadi seseorang.
b. Konsep Dasar Berbicara