Pendidikan Lama Menjadi Anggota Kelompok Pendapatan

5.1.2 Pendidikan

Pendidikan adalah tingkatan atau jenjang tertinggi sekolah terahir yang pernah ditempuh oleh petani hutan Bukit Sarana. Tingkat pendidikan petani hutan terbanyak adalah pada kisaran Sekolah Dasar yaitu sebanyak 87 dari total responden. Kemudian untuk tingkat pendidikan SMP dan SMA berturut-turut sebesar 10 dan 3. Tidak ada satupun responden yang pernah mengenyam pendidikan lanjut seperti tingkat diploma maupun sarjana, hal ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan responden masih tergolong rendah.

5.1.3 Lama Menjadi Anggota Kelompok

Lama menjadi anggota kelompok adalah jumlah tahun petani hutan bergabung dalam Kelompok Tani Bukit Sarana. Lama menjadi anggota kelompok akan mempengaruhi interaksi responden dengan penyuluh. Semakin lama responden bergabung dalam kelompok, maka akan semakin sering mereka berinteraksi dengan penyuluh kehutanan. Hal ini akan dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap penyuluh kehutanan. Berikut adalah gambar lamanya responden menjadi anggota kelompok. Gambar 3 Karakteristik tingkat pendidikan responden Berdasarkan gambar 4 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden sudah cukup lama bergabung menjadi kelompok tani hutan bukit sarana yakni selama 11-15 tahun dengan persentase sebesar 45 persen. Kemudian para anggota yang telah bergabung dengan kelompok tani selama 6-10 tahun sebesar 34 persen, dan anggota yang sudah bergabung dengan kelompok tani selama 1-5 tahun memiliki persentase sebesar 21 persen. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden sudah cukup lama menjadi anggota kelompok tani hutan bukit sarana, sehingga interaksi antara anggota kelompok tani hutan dan penyuluh pun cukup tinggi.

5.1.4 Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima petani hutan dari usaha hutan rakyat ataupun dari usaha lain yang diperoleh setiap bulannya berdasarkan nilai rupiah dikurangi dengan jumlah pengeluaran petani setiap bulannya. Berikut adalah gambar mengenai pendapatan petani hutan rakyat Bukit Sarana. Gambar 4 Lama waktu menjadi anggota kelompok Berdasarkan gambar 5 dapat dilihat pendapatan petani hutan rakyat bukit sarana bervariasi yaitu antara Rp.500.000,- hingga Rp. 6.240.000,-. Persentase pendapatan responden yaitu 37 persen terdapat pada kategori Rp.500.000,- hingga Rp.1.500.000,-. Sedangkan persentase terkecil yaitu 23 persen terdapat pada kategori Rp.1.550.000,- hingga Rp.3.500.000,-. Hal ini mengindikasikan bahwa pendapatan responden baik bila dibandingkan dengan UMR per bulan Kabupaten Pasaman adalah Rp.819.100 per bulan. 5.2 Interaksi Petani Hutan Rakyat dengan Penyuluh Kehutanan dan Petani Hutan Rakyat dengan Sesama Petani Hutan Rakyat Derajat interaksi petani hutan rakyat dengan penyuluh kehutanan dan sesama petani hutan rakyat adalah frekuensi bertemu dengan substansi yang dibicarakan mengenai pengelolaan hutan rakyat antara petani hutan rakyat dengan penyuluh kehutanan ataupun petani hutan rakyat dengan sesamanya. Derajat interaksi akan mempengaruhi persepsi petani hutan rakyat tentang kredibilitas penyuluh kehutanan. Semakin sering petani hutan rakyat berinteraksi dengan penyuluh kehutanan maka mereka akan semakin mengetahui karakter penyuluh kehutanan tersebut. Hal ini tentu saja akan menyebabkan persepsi petani hutan tentang kredibilitas penyuluh kehutanan menjadi lebih sesuai dengan kondisi penyuluh kehutanan yang ada. Gambar 5 Tingkat pendapatan responden Frekuensi berinteraksi antara petani hutan dengan penyuluh kehutanan baik secara formal maupun informal lebih sedikit dibandingkan interaksi sesama petani hutan rakyat. Hal ini menyebabkan kriteria kategori antara interaksi yang satu dengan yang lain berbeda. Dapat kita lihat, kriteria untuk interaksi secara informal adalah1.85, secara formal 2.89 dan sesama petani hutan 5.77 . Kriteria ini didapat dari jumlah interaksi yang dilakukan pada satu bulan terakhir dibagi dengan jumlah responden. Berikut ini tabel mengenai distribusi interaksi petani hutan rakyat dengan penyuluh kehutanan dan sesama petani hutan rakyat. Tabel 7 Distribusi interaksi antara petani hutan rakyat dengan penyuluh kehutanan dan sesama petani hutan rakyat No Jenis Interaksi Kategori Jumlah orang Persentase 1 2 3 Secara informal Secara formal Sesama Petani Hutan Rakyat Jarang ≤ 1,85 Sering 1,85 Jarang ≤ 2,89 Sering 2,89 Jarang ≤ 5,77 Sering 5,77 55 12 17 50 38 29 82 18 25.37 74.63 56.71 43.29

5.2.1 Frekuensi bertemu penyuluh kehutanan secara informal