mengenai dunia kehutanan, perkebunan dan informasi-informasi lain yang dirasa berhubungan dengan pengelolaan hutan rakyat.
Sedangkan untuk peran penyuluh kehutanan sebagai pelatih keterampilan khusus mendapat skor terendah yaitu 3,22. Hal ini terjadi karena penyuluh
kehutanan di kelompok tani Bukit Sarana tidak mengajarkan keterampilan khusus kepada semua anggota kelompok tani hutan, hanya kepada para anggota yang
meminta saja. Contohnya untuk tekhnik penggunaan chainsaw, penyuluh hanya mengajarkan pada beberapa orang saja.
5.3.2 Persepsi Petani Hutan Rakyat Terhadap Keterampilan Berkomunikasi Penyuluh Kehutanan
Komunikasi adalah inti dari penyuluhan, tanpa komunikasi suatu kegiatan penyuluhan tidak akan berjalan dengan efektif. Keterampilan komunikasi perlu
dimiliki oleh seorang penyuluh agar petani hutan rakyat dapat menerima materi yang disampaikan dengan optimal.
Keterampilan berkomunikasi seorang penyuluh kehutanan dapat dikatakan baik jika materi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik tanpa adanya kesalah pahaman persepsi akan isi pesan materi.
Persepsi petani hutan rakyat terhadap keterampilan berkomunikasi penyuluh kehutanan dinilai dari penguasaan bahasa setempat bahasa minang,
cara penyampaian materi dikemas secara menarik atau tidak serta kejelasan suara atau intonasi penyuluh dalam menyampaikan materi. Berikut tabel rataan
skor persepsi petani hutan rakyat terhadap keterampilan komunikasi penyuluh kehutanan.
Tabel 9 Persepsi petani hutan rakyat terhadap keterampilan berkomunikasi penyuluh kehutanan
No Keterampilan berkomunikasi
Rataan Skor Kelas Kategori
1. Penguasaan materi
4,07 Tinggi
2. Materi mudah dipahami
3,85 Cukup tinggi
3. Berbahasa Minang sama baiknya dengan
bahasa Indonesia 4,39
Tinggi
4. Penyampaian materi dengan suara dan
intonasi yang jelas 3,87
Cukup Tinggi
5. Ketepatan tidak cepat atau tidak lambat
dalam penyampaian materi 3,82
Cukup Tinggi 6.
Kelengkapan materi 3,82
Cukup Tinggi Rataan skor
3,97 Cukup Tinggi
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa petani hutan rakyat secara umum menilai bahwa keterampilan berkomunikasi penyuluh kehutanan adalah baik.
Petani hutan rakyat menganggap penyuluh kehutanan sudah komunikatif dalam berkomunikasi kepada mereka.
Rataan tertinggi terdapat pada kemampuan penyuluh berbahasa Minang sama baiknya dengan bahasa Indonesia dengan rataan skor 4,39. Hal
ini terjadi karena penyuluh kehutanan merupakan putra asli daerah yang sudah terbiasa menggunakan bahasa Minang dalam komunikasi sehari-hari. Keterampilan dalam
berbahasa daerah ini tentu saja mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses penyampaian pesan kepada petani hutan rakyat. Penyuluh kehutanan lebih sering
menggunakan bahasa daerah saat menyampaikan materi, hal ini dapat memperkecil kemungkinan adanya kesalah pahaman dalam mengenai isi pesan. Materi yang
disampaikan sudah dikuasai dengan baik oleh penyuluh kehutanan. Hal ini dapat dilihat dari skor yang diperoleh yaitu sebesar 4,07. Dalam menyampaikan materi penyuluh
kehutanan menggunakan intonasi dan suara yang jelas, materipun dirasa mudah dipahami oleh petani hutan rakyat. Untuk kelengkapan materi dan ketepatan dalam penyampaian
memiliki rataan skor yang sama sebesar 3,82. Materi yang disampaikan oleh penyuluh selalu disesuaikan dengan kebutuhan petani hutan rakyat. Misalnya, pada saat musim
panen, penyuluh akan memberikan informasi mengenai cara-cara memasarkan hasil panen tersebut.
5.3.3 Persepsi Petani Hutan Rakyat Terhadap Kepercayaan Petani Hutan Rakyat Kepada Penyuluh Kehutanan
Salah satu indikator kredibilitas seorang penyuluh adalah kepercayaan petani hutan terhadap penyuluh yang bersangkutan. Menurut Iskandar 1999,
tingkat kepercayaan terhadap sumber sangat tergantung sejauhmana informasi itu bermanfaat bagi pengguna, mampu memecahkan masalah dan disampaikan tepat
waktu dan tepat sasaran. Jika petani hutan rakyat menilai bahwa penyuluh kehutanan mempunyai kredibilitas yang tinggi dari beberapa sumber lain, maka
apa yang disampaikan oleh penyuluh akan lebih bermakna dan mudah diterima daripada sumber informasi lainnya. Berdasarkan uraian di atas , maka
kepercayaan petani hutan terhadap penyuluh kehutanan dapat dinilai berdasarkan manfaat pesan yang disampaikan penyuluh dan ketepatan waktu dari penyuluh
tersebut. Lebih jauh dapat kita lihat kepercayaan petani hutan rakyat terhadap penyuluh kehutanan pada tabel 10.
Tabel 10 Persepsi petani hutan rakyat terhadap kepercayaan petani hutan kepada penyuluh kehutanan
No Kepercayaan petani hutan rakyat
Rataan Skor Kelas Kategori
1. Informasi bermanfaat bagi petani hutan
4,34 Tinggi
2. Petani hutan menerapkan informasi
tersebut 3,82
Cukup tinggi
3. Penyuluh kehutanan menceritakan
kehidupan pribadinya 2,88
Rendah
4. Penyuluh datang tepat waktu pada saat
pertemuan rutin ataupun tidak rutin 3,82
Cukup Tinggi
5. Penyuluh selalu dating tepat waktu ke
pertemuan kelompok 3,84
Cukup Tinggi Rataan Skor
3,74 Cukup Tinggi
Rataan skor keseluruhan berada pada kategori Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa petani hutan rakyat dapat dikatakan tingkat kepercayaan petani hutan
rakyat pada informasi yang disampaikan penyuluh cukup tinggi. Rataan tertinggi
4,34 yaitu pada manfaat materi yang disampaikan. Dengan kata lain petani hutan rakyat menganggap materi yang disampaikan oleh penyuluh kehutanan
bermanfaat bagi mereka. Informasi yang diterima melalui penyuluh kehutanan sering sebagian besar diterapkan oleh petani hutan. Hal ini dapat dilihat dari skor
bernilai 3,82 yang masuk pada kriteria tinggi. Penyuluh kehutanan selalu tepat waktu saat pertemuan rutin maupun pertemuan kelompok. Bahkan terkadang
penyuluh harus menunggu hingga anggota kelompok terkumpul semua agar materi dapat tersampaikan pada seluruh anggota kelompok. Rataan terendah
2,88 yaitu penyuluh menceritakan pengalaman pribadinya. Hal ini akan mempengaruhi kepercayaan kepada penyuluh karena pada hakekatnya jika
seorang terbuka mengenai kehidupannya, maka orang tersebut akan cenderung jujur dan ini dapat meningkatkan persepsi petani hutan rakyat terhadap
kredibilitas penyuluh kehutanan. Pada kenyataan di lapangan, penyuluh kehutanan hamper tidak pernah menceritakan pengalaman pribadinya secara terbuka.
Penyuluh menceritakan pengalaman pribadinya hanya kepada anggota tertentu saja.
Petani hutan rakyat secara umum belum bisa menerima penyuluh kehutanan secara terbuka. Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi antara lain karena
frekuensi berinteraksi antara penyuluh kehutanan dengan petani hutan rakyat tidak terlalu sering, sehingga petani hutan rakyat tidak mengenal penyuluh kehutanan
secara baik. Secara umum petani hutan rakyat berpersepsi penyuluh kehutanan
menguasai materi mengenai pengelolaan hutan rakyat dengan baik, sangat baik dalam berkomunikasi dan petani hutan rakyat cukup percaya kepada penyuluh
kehutanan. Komponen di atas menunjukkan bahwa petani hutan rakyat menganggap penyuluh kehutanan paling kredibel dalam hal keterampilan
berkomunikasi.
5.4 Hasil Analisis Regresi Pendugaan Karakteristik Petani Hutan Dengan Persepsi Petani Hutan Rakyat Terhadap Kredibilitas Penyuluh
Kehutanan Pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi persepsi petani hutan
terhadap kredibilitas penyuluh kehutanan. Namun pada penelitian ini hanya
digunakan empat faktor penduga. Keempat faktor tersebut ialah umur X
1
, pendidikan X
2
, lama menjadi anggota kelompok X
3
, dan pendapatan X
4
.
5.4.1 Hasil Analisis Regresi Pendugaan Karakteristik dan Persepsi Mengenai Peran Penyuluh Kehutanan