Rao, Kabupaten Pasaman dengan persepsi petani hutan rakyat tentang kredibilitas penyuluh sebagai sebagai informasi pengelolaan hutan rakyat.
Untuk mengukur kuat tidaknya hubungan antara karakteristik petani hutan rakyat dengan persepsi petani hutan tentang kredibilitas penyuluh kehutanan
sebagai sumber informasi diukur dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman r
s
. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Jika koefesien korelasi diketemukan positif +. maka hubungan tersebut disebut
sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan slope positif. Jika koefesien korelasi diketemukan negatif -. maka hubungan
tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan slope negatif.
Tabel 17 Koefisien korelasi karakteristik petani hutan rakyat dengan persepsi petani hutan rakyat tentang kredibilitas penyuluh kehutanan
Karakteristik Petani Hutan
Kredibilitas Penyuluh Kehutanan No
Pemenuhan Peran
Keterampilan Berkomunikasi
Kepercayaan
1 Umur r
s
-0,515 -0,375
-0,217 2
Pendidikan r
s
0,313 0,174
0,326 3
Lama menjadi Anggota Kelompok
r
s
-0,521 -0,321
-0,145 4
Pendapatan r
s
0,141 0,031
0,036
keterangan: P= nilai selang kepercayaan
0-0,200 = sangat lemah ; 0,201-0,400 = lemah tapi pasti ; 0,401-0,700 = cukup kuat ; 0,701-0,900 = kuat ; 0,901-1,000 = kuat sekali Sumber: Guilford dalam Rackhmat,
2005
5.6.1 Umur
Hasil uji statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa usia petani hutan rakyat memiliki hubungan yang cukup erat terhadap persepsinya kepada ringkat
pengetahuan, tingkat kepercayaan dan keterampilan berkomunikasi penyuluh kehutanan.
Hubungan umur petani hutan rakyat dengan beberapa aspek dari penyuluh kehutanan memiliki nilai negatif. Hal ini berarti kenaikan nilai dari variabel yang
satu menyebabkan penurunan nilai pada variable yang lain. Pada kasus ini dapat
diartikan semakin tinggi umur petani hutan rakyat menyebabkan turunnya keyakinannya terhadap kredibilitas penyuluh. Hal ini terjadi karena semakin
tinggi usia seseorang maka semakin banyak pula pengalaman yang ia miliki sehingga timbul anggapan bahwa penyuluh kehutanan yang berusia lebih muda
ilmunya masih jauh dibawah petani hutan yang berusia tua.
5.6.2 Pendidikan
Hasil uji kontingensi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah antara tingkat pendidikan petani hutan rakyat tentang kredibilitas penyuluh
dilihat dari aspek keterampilan berkomunikasi. Sedangkan pada kepercayaan dan pengetahuan memiliki hubungan yang lemah. Hal ini memberikan gambaran
bahwa perbedaan pendidikan petani hutan rakyat tidak berhubungan nyata terhadap persepsinya tentang kredibilitas penyuluh. Hal ini dapat terjadi karena
sebagian besar responden berpendidikan rendah.
5.6.3 Lama menjadi anggota kelompok
Lama petani hutan rakyat menjadi anggota kelompok memiliki hubungan yang cukup erat dan bernilai negatif terhadap persepsinya kepada tingkat
pengetahuan penyuluh kehutanan. Sedangkan terhadap persepsi kepada tingkat keterampilan komunikasi dan kepercayaan memiliki hubungan yang lemah. Hal
ini berarti kenaikan nilai dari variabel yang satu menyebabkan penurunan nilai pada variable yang lain. Pada kasus ini dapat diartikan semakin lama petani hutan
rakyat menjadi anggota kelompok tani hutan menyebabkan turunnya keyakinannya terhadap kredibilitas penyuluh. Hal ini terjadi karena semakin lama
seorang petani hutan menjadi anggota kelompok maka semakin banyak pula pengalaman dan pengetahuan yang ia miliki sehingga timbul anggapan bahwa
penyuluh kehutanan hanya mengetahui materinya saja, untuk pengalaman di lapangan petani jauh lebih menguasai.
5.6.4 Pendapatan