Kondisi Geografis Kondisi Demografi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis

Kecamatan Rao merupakan salah satu kecamatan dari dua belas kabupaten yang ada di Kabupaten Pasaman dengan ketinggian di atas permukaan laut sebesar 215 m dpl. Kecamatan Rao terletak di 00 28 - 00 55 LU dan 99 51 - 100 06 BT dengan luas wilayah sebesar 263,20 Km 2 . Jenis tata guna lahan yang ada di Kecamatan Rao untuk lebih jelasnya disajikan dalam Adapun batas-batas Kecamatan Rao secara administrasi adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara. b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Rao Selatan dan Kec. Rao Utara c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rao Selatan. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara. 4.2 Kondisi Biofisik 4.2.1 Topografi Secara umum wilayah Kecamatan Rao berbukit-bukit dengan ketinggian 215 m dpl. Lahan di wilayah Kecamatan Rao sebagian besar didominasi oleh perkebunan seperti kebun campuran karet dengan tanaman lain serta kebun monokultur karet atau surian dan sisanya persawahan dengan jenis tingkat kelerengan datar, landai dan curam. Tingkat kelerengan yang datar dan landai ditanami dengan jenis tanaman pertanian dan kebun campuran seperti padi, sengon, dan karet. Sedangkan untuk tingkat kelerengan yang curam digunakan untuk tanaman kopi.

4.2.2 Iklim

Kecamatan Rao memiliki iklim tipe B 1 Oldemand. Suhu rata-rata tiap bulan sebesar 26 C dengan suhu terendah 21,8 C dan suhu tertinggi sebesar 30,4 C, kelembaban udara sebesar 70 dengan curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3000- 4000 mm dengan curah hujan terbesar pada Bulan Desember. Musim hujan umumnya dimulai pada Bulan September. Pada Bulan Januari hujan mulai berkurang ke tingkat paling rendah dari Bulan Juni hingga Bulan Agustus.

4.2.3 Jenis Tanah

Kondisi tanah banyak dipengaruhi oleh batuan induk dan faktor lain pembentuknya. Kecamatan Rao memiliki jenis tanah Podsolik Merah Kuning Ultisol yang sangat cocok untuk tanaman karet dan kelapa sawit dengan persentase sebesar 80 dan sisanya merupakan jenis tanah Aluvial yang terdapat pada lahan basah persawahan. Ultisol merupakan tanah yang mengalami penimbunan liat di horison bawah, bersifat masam dan tingkat kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35.

4.3 Kondisi Demografi

Kecamatan Rao memiliki jumlah penduduk sebanyak 23.225 jiwa yang terdiri dari laki-laki 11.423 jiwa dan perempuan 11.802 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga KK sebanyak 4.697 KK. Kecamatan Rao memiliki kepadatan penduduk sebanyak 90 jiwaKm 2 yang penyebarannya tidak merata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur No Kelompok Umur tahun Jumlah Jiwa Jumlah Laki-laki Perempuan 1 0-4 1.369 1.376 2.745 2 5-9 1.404 1.328 2.732 3 10-14 1.462 1.404 2.866 4 15-19 1.308 1.308 2.616 5 20-24 972 982 1.954 6 25-29 853 917 1.770 7 30-34 732 789 1.521 8 35-39 756 854 1.610 9 40-44 652 796 1.448 10 45-49 595 576 1.171 11 50 – 54 443 443 886 12 55 – 59 229 241 470 13 60 – 64 288 286 574 14 65 – 69 152 203 355 15 70 – 74 119 166 285 16 75 89 133 222 Jumlah 11.423 11.802 23.225 Sumber : Pasaman Dalam Angka 2010 Masyarakat Kecamatan Rao penduduknya menganut agama Islam. Dalam memenuhi kebutuhannya, masyarakat Kecamatan Rao sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani baik itu yang berasal dari kebun campuran maupun dari sawah. Sedangkan untuk bidang pendidikan, di Kecamatan Rao masih rendah, sebagian besar pendidikan masyarakat hanya sampai sekolah dasar SD. Tetapi walaupun demikian, sumberdaya manusianya cukup memadai untuk membantu dalam meningkatkan perkembangan desa dalam mempercepat proses pembangunan di segala bidang. Untuk lebih jelasnya tentang kondisi sosial masyarakat Kecamatan Rao dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 6 Tabel 3 Indeks Pembangunan Manusia IPM Kabupaten Pasaman 1999, 2002, 2005 No Kecamatan Indeks Pembangunan Manusia IPM 1999 2002 2005 1 Tigo Nagari 63.2 64.1 67.4 2 Bonjol 64.4 65.9 68.4 3 Simpang Alahan Mati 61.6 63.7 68.3 4 Lubuk Sikaping 61.9 61.5 67.1 5 Dua Kot 66.1 68.2 71.6 6 Panti 64.4 65.7 68.8 7 Padang Gelugur 64.3 65.0 66.1 8 Rao

64.2 66.7