20
tumbuhnya risiko, sedangkan kondisi yang tidak pasti tersebut timbul karena berbagai hal, antara lain :
1. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir.
Makin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastiannya. 2.
Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan. 3.
Keterbatasan pengetahuan atau ketrampilan mengambil keputusan, dan lain sebagainya.
3.1.2. Klasifikasi Risiko
Menurut Harwood et al 1999 terdapat beberapa sumber risiko yang dapat dihadapi oleh petani, yaitu:
1. Risiko produksi
Sumber risiko yang berasal dari risiko produksi diantaranya adalah gagal panen, rendahnya produktivitas, kerusakan barang yang ditimbulkan oleh
serangan hama dan penyakit, perbedaan iklim, kesalahan sumberdaya manusia, dan lain-lain.
2. Risiko Pasar atau Harga
Risiko yang ditimbulkan oleh pasar diantaranya adalah barang tidak dapat dijual yang diakibatkan ketidakpastian mutu, permintaan rendah, ketidakpastian
harga output, inflasi, daya beli masyarakat, persaingan, dan lain-lain. Sementara itu, risiko yang ditimbulkan oleh harga adalah harga naik karena inflasi.
3. Risiko Kelembagaan
Risiko yang ditimbulkan dari kelembagaan antara lain adanya aturan tertentu yang membuat anggota suatu organisasi menjadi kesulitan untuk
memasarkan ataupun meningkatkan hasil produksinya. 4.
Risiko Kebijakan Risiko yang ditimbulkan oleh kebijakan antara lain adanya suatu kebijakan
tertentu yang dapat menghambat kemajuan suatu usaha, misalnya kebijakan tarif ekspor.
5. Risiko Finansial
21
Risiko yang ditimbulkan oleh risiko finansial antara lain adalah adanya piutang tak tertagih, likuiditas yang rendah sehingga perputaran usaha terhambat,
perputaran barang rendah, laba yang menurun karena krisis ekonomi dan lain-lain. Menentukan sumber risiko adalah sangat penting karena mempengaruhi
cara penanganannya. Risiko juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang sumber penyebab kerugian yang terjadi Darmawi, 2004 :
1. Risiko Sosial
Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang yang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan
dari harapan. Risiko sosial ini berupa kecelakaan yang menimbulkan kerusakan harta dan jiwa.
2. Risiko fisik
Sumber risiko fisik sebagian adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Sumber risiko fisik dapat disebabkan oleh adanya
kebakaran, cuaca buruk, dan bencana alam lainnya. 3.
Risiko Ekonomi Banyak risiko yang dihadapi perusahaan yang bersifat ekonomi, seperti
inflasi, fluktuasi lokal, ketidakstabilan perusahaan dan lainnya. Risiko juga dapat diklasifikasikan dari sudut pandang penyebab timbulnya
risiko, akibat yang ditimbulkan, aktivitas yang dilakukan dan sudut pandang kejadian yang terjadi Kountur, 2008:
1. Risiko Dari Sudut Pandang Penyebab
Risiko jika diklasifikasikan dalam sudut pandang penyebab kejadian dapat dibedakan ke dalam risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko keuangan
terjadi karena disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti perubahan harga, tingkat bunga, dan mata uang asing. Sedangkan risiko operasional merupakan
risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor non keuangan seperti manusia, teknologi, dan alam.
2. Risiko Dari Sudut Pandang Akibat
Terdapat dua kategori risiko jika dilihat dari sudut pandang akibat yang ditimbulkan yaitu: 1 risiko murni, yaitu risiko yang akibat yang ditimbulkan
hanya berupa sesuatu yang merugikan dan tidak memungkinkan adanya
22
keuntungan, dan 2 risiko spekulatif, yaitu risiko yang memungkinkan untuk menimbulkan suatu kerugian atau menimbulkan keuntungan.
3. Risiko Dari Sudut Pandang Aktivitas
Aktivitas dapat menimbulkan berbagai macam risiko, misalnya aktivitas pemberian kredit oleh bank yang risikonya dikenal dengan risiko kredit. Contoh
lain dari sudut pandang penyebab terjadinya risiko adalah ketika seseorang melakukan perjalanan dan dalam perjalanannya dihadapkan pada risiko. Risiko
semacam ini disebut juga dengan risiko perjalanan. Banyaknya risiko dari sudut pandang penyebab adalah sebanyak jumlah aktivitas yang ada.
4. Risiko Dari Sudut Pandang Kejadian
Risiko yang dinyatakan berdasarkan kejadian merupakan pernyataan risiko yang paling baik, misalnya terjadi kebakaran, maka risiko yang terjadi adalah
risiko kebakaran. Contoh lain adalah kejadian anjloknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Risiko yang dinyatakan dari kejadian ini adalah risiko
anjloknya nilai tukar rupiah.
3.1.3. Risiko Portofolio dalam Diversifikasi