Sumber-sumber Risiko TINJAUAN PUSTAKA

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sumber-sumber Risiko

Risiko dapat dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk kerugian yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi. Risiko dari sebuah aktifitas yang sedang berlangsung sebagian bergantung pada siapa yang mengerjakan atau siapa yang mengelola aktifitas tersebut. 4 Sumber-sumber penyebab risiko pada usaha produksi pertanian sebagian besar disebabkan faktor-faktor teknis seperti perubahan suhu, hama dan penyakit, penggunaan input serta kesalahan teknis human error dari tenaga kerja. Sumber- sumber risiko tersebut merupakan sumber risiko teknis produksi. Dilihat dari segi non-teknis sumber-sumber risiko pada usaha pertanian digolongkan pada risiko pasar yang mencakup fluktuasi harga input dan output. Ditinjau dari usaha dibidang pertanian sebagian besar sumber risiko adalah kondisi iklim dan serangan hama dan penyakit. Hasil penelitian Safitri 2009 tentang analisis risiko produksi daun potong di PT. Pesona Daun Mas Asri, ciawi kabupaten Bogor, Jawa Barat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daun potong adalah iklim atau cuaca, tingkat kesuburan lahan serta serangan hama. Faktor-faktor ini menimbulkan ketidakpastian terhadap keuntungan yang akan didapat akibat adanya fluktuasi produksi dalam usaha produksi daun potong. Demikian juga hasil penelitian Wisdya 2009 yang menemukan bahwa sumber-sumber risiko produksi anggrek Phalaenopsis pada PT Ekakarya Graha Flora di Cikampek, Jawa Barat adalah kondisi cuaca, serangan hama dan penyakit, mutasi gen, tanaman yang tumbuh tidak seragam stagnan, kerusakan mekanis handling. Adanya risiko hasil produksi menimbulkan ketidakpastian terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hasil penelitian Sianturi 2011 4 http:www.bppk.depkeu.go.id Pengertian Manajemen Risiko [26 Juli 2011] 14 tentang Analisis risiko pengusahaan bunga pada PT Saung Mirwan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat menemukan bahwa sumber-sumber risiko pengusahaan bunga adalah cuaca atau iklim, hama dan penyakit, bibit, peralatan dan bangunan, tenaga kerja, dan harga produk. Berbeda halnya dengan analisis risiko produksi sayuran organik pada Permata Hati Organic Farm di Bogor, Jawa Barat. Risiko usaha yang dihadapi dalam penelitian yang dilakukan Tarigan 2009 menyimpulkan bahwa sumber- sumber risiko pada usaha sayuran organik yaitu cuaca dan iklim, serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan penurunan pendapatan perusahaan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Markhamah 2010 tentang manajemen risiko bunga potong sebagai bahan baku produk karangan bunga pada Florist X di Pasar Bunga Wastukencana Bandung, menemukan bahwa sumber-sumber risiko pada usaha bunga potong Florist X adalah fluktuasi penggunaan bahan baku setiap periode pengiriman barang dan juga sistem quality control yang kurang baik, sehingga mengakibatkan pemakaian bahan baku yang tidak menentu dan kualitas bahan baku yang kurang baik yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Ditinjau dari segi non-teknis sumber-sumber risiko pasar pada usaha pertanian mencakup fluktuasi harga input dan output. Pada penelitian yang dilakukan Arfah 2009 tentang analisis risiko penjualan anggrek Phalaenopsis pada PT Ekakarya Graha Flora di Cikampek, Jawa Barat menyimpulkan bahwa sumber risiko penjualan anggrek adalah klaim penjualan baik pemasaran lokal maupun ekspor yang disebabkan oleh pengembalian tanaman dan pemusnahan tanaman, kontaminasi dan kerusakan mekanis serta tanaman yang tidak sesuai kriteria standar pemesanan yang sulit untuk diduga sebelumnya, sehingga dapat mempengaruhi realisasi penjualan dan ketidakpastian terhadap keuntungan atau pendapatan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Sementara itu Firmansyah 2009 dalam penelitiannya tentang risiko portofolio pemasaran sayur organik pada perusahaan Permata Hati Organic Farm mengungkapkan ketidakpastian pesanan merupakan sumber utama risiko pasar yang dihadapi perusahaan. Hal yang sama juga ditemukan Sari 2009 yang meneliti tentang risiko harga cabai merah keriting dan cabai merah besar di Indonesia. Hasil analisis risiko harga pada kedua komoditas tersebut menunjukkan 15 bahwa fluktuasi harga tidak terlepas dari pengaruh permintaan dan penawaran pasar. Harga cabai merah biasanya naik pada akhir tahun dimana banyak perayaan hari-hari besar keagamaan seperti lebaran, natal dan tahun baru. Harga rendah terjadi pada bulan-bulan Mei-Agustus dimana pada saat tersebut terjadi oversupply diakibatkan adanya panen serentak lahan pertanian cabai Indonesia. Dari penelitian-penelitian terdahulu diperoleh variabel-variabel yang menjadi sumber-sumber risiko yaitu faktor cuaca, hama dan penyakit, kerusakan teknismekanis, dan efektivitas penggunaan input. Variabel-variabel tersebut juga diduga menjadi sumber risiko produksi pada penggunaan tanaman hias adenium yang diteliti dalam penelitian ini.

2.2. Metode Analisis Risiko