Identifikasi Sumber-Sumber Risiko ANALISIS RISIKO PRODUKSI

56

VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI

6.1. Identifikasi Sumber-Sumber Risiko

Usaha pengurangan risiko melalui diversifikasi tanaman hias adenium tidak sepenuhnya mampu menghilangkan risiko. Adanya risiko dalam suatu usaha akan mempengaruhi tingkat produksi yang dihasilkan. Oleh karena itu adanya fluktuasi produksi mengindikasikan adanya risiko yang dihadapi suatu perusahaan. Adanya risiko akan berdampak pada penerimaan suatu usaha dan berpengaruh langsung terhadap keberhasilan suatu usaha. Tanaman hias adenium adalah tanaman hias yang memiliki keunggulan karena memiliki bonggol yang unik dan warna bunga yang beranekaragam. Dalam memproduksi tanaman hias adenium dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan generatif yaitu dengan biji dan dengan vegetatif yaitu dengan sambung. Pada Perusahaan Anisa Adenium, produksi tanaman hias adenium dengan menggunakan biji yaitu dilakukan pada varietas Arabicum dan Taisoco. Sedangkan produksi dengan cara sambung dilakukan pada varietas Obesum. Untuk varietas Arabicum dan Taisoco, perbanyakan dilakukan dengan biji yang diperoleh dari Thailand. Pada dasarnya antara varietas Arabicum dan Taisoco tidak ada perbedaan. Letak perbedaannya yaitu pada warna bonggolnya, dimana bonggol varietas Taisoco berwarna abu-abu dan lebih mengkilap. Pada proses produksinya, tanaman hias adenium kedua varietas ini memiliki tingkat kesulitan pada saat proses perkecambahan. Daya tumbuh yang relatif lebih rendah menjadi pemicu adanya ketidak seragaman pertumbuhan adenium. Hal ini merupakan salah satu pemicu adanya risiko dalam memproduksi tanaman hias adenium varietas Arabicum dan Taisoco. Proses produksi secara generatif dapat dilihat pada Lampiran 5. Sedangkan untuk tanaman hias adenium varietas Obesum diperbanyak dengan cara sambung. Proses produksi dengan cara sambung dapat dilihat pada Lampiran 6. Untuk batang bawahnya Perusahaan Anisa Adenium membeli dari petani lokal, sedangkan untuk entres diperoleh dari Thailand. Pengadaan input yang baik dan sehat menjadi salah satu point penting dalam keberhasilan produksi. Namun, dalam pada saat proses penyambungan perlu diperhatikan keterampilan dari tenaga kerja. Dimana, tenaga kerja yang terampil dan sterilisasi 57 alat dan bahan yang digunakan menjadi faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil yang baik, oleh karena itu hal tersebut harus benar-benar diperhatikan. Sumber-sumber risiko yang ada pada perusahaan Anisa Adenium dalam mengusahakan tanaman hias adenium antara lain dikarenakan perubahan 1 cuaca atau iklim; 2 serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit erat kaitannya dengan kondisi cuaca, dimana pada musim kemarau hama lebih menyerang tanaman, sedangkan pada musim hujan penyakit lebih sering menyerang tanaman; 3 teknik perbanyakan tanaman yang kurang tepat; 4 kondisi peralatan dan bangunan yang kurang memadai pada kegiatan produksi; 5 tenaga kerja yang kurang terampil. Risiko usaha tanaman hias adenium yang dibahas dalam penelitian ini difokuskan pada tiga varietas adenium yang diusahakan oleh Perusahaan Anisa Adenium yaitu Arabicum, Obesum, dan Taisoco. Penentuan risiko produksi pada penelitian ini didasarkan pada penilaian varians, standar deviasi, dan koefisien variasi yang diperoleh dari hasil peluang terjadinya suatu kejadian. Peluang terjadinya suatu kejadian dapat dilihat dari kondisi tertinggi, normal, dan terendah dari persentase keberhasilan yang dihasilkan oleh masing-masing varietas. Penentuan peluang kondisi tertinggi, normal dan terendah ditentukan perusahaan berdasarkan pengetahuan tentang budidaya tanaman. Dimana bila persentase keberhasilan diatas 80 persen merupakan keberhasilan yang maksimal yang diperoleh oleh perusahaan sehingga perusahaan memperoleh keuntungan maksimal, sedangkan jika persentase di bawah 60 persen merupakan tingkat keberhasilan terendah yang dapat membuat perusahaan tidak mencapai keuntungan maksimal bahkan perusahaan bisa memperoleh kerugian karena biaya produksi yang dikeluarkan tidak dapat tertutupi oleh penjualan produk yang dihasilkan. Kondisi normal merupakan kondisi rata-rata perusahaan, dimana persentase keberhasilannya berada diantara kondisi tertinggi dan kondisi terendah. Pada kondisi normal perusahaan dapat mengembalikan biaya produksi yang dikeluarkan, karena pada kondisi ini perusahaan dapat memperoleh keuntungan atau hanya dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan. Dengan kata lain, pada kondisi normal perusahaan berada pada titik impas. 58 Pada Tabel 18, produksi pada masing-masing varietas Arabicum, Obesum, dan Taisoco diperoleh dari jumlah perbanyakan masing-masing 600, 2000 dan 300, dimana hasil produksi pada setiap periode produksi tidak tetapbervariasi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat keberhasilan produksi yang dihasilkan. Penerimaan yang didapat pada Tabel 18, diperoleh dari jumlah produksi tanaman yang berumur 3 bulan dengan harga tanaman hias adenium varietas Arabicum, Obesum , dan Taisoco masing-masing adalah Rp 35.000pot, Rp 25.000pot, Rp 50.000pot. Peluang yang didapat dari ketiga varietas pada delapan periode yaitu 0,25 untuk kondisi tertinggi, 0,50 untuk kondisi normal dan 0,25 untuk kondisi terendah. Penentuan peluang untuk masing-masing kondisi ditentukan berdasarkan persentase keberhasilan produksi tanaman hias adenium yang dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 18 . Rata-rata Produksi, Persen Keberhasilan dan Penerimaan Perusahaan Anisa Adenium Tahun 2009-2010 Varietas Adenium Kondisi Peluang Rata-rata Penerimaan Rp Produksi Pot Keberhasilan Arabicum Tertinggi 0,25 495,00 82,50 17.325.000 Normal 0,50 423,00 70,50 14.805.000 Terendah 0,25 333,00 55,50 11.655.000 Obesum Tertinggi 0,25 1630,00 81,50 40.750.000 Normal 0,50 1345,00 67,25 33.625.000 Terendah 0,25 1170,00 58,50 29.250.000 Taisoco Tertinggi 0,25 241,50 80,50 12.075.000 Normal 0,50 212,25 70,75 10.612.500 Terendah 0,25 177,00 59,00 8.850.000 Tabel 18 juga menunjukkan kondisi produksi, persentase keberhasilan dan pendapatan masing-masing varietas adenium pada setiap periode. Adanya produksi, persentase keberhasilan dan pendapatan yang berfluktuasi mengindikasikan peluang perusahaan memperoleh produksi dan pendapatan pada setiap periode kejadian dapat diamati dengan mempertimbangkan periode waktu selama proses produksi berlangsung. Tabel 18 memperlihatkan bahwa adenium varietas Obesum memiliki produksi tertinggi dibandingkan dengan kedua varietas yang lain yaitu berkisar dari 1.140 pot sampai 1.660 pot dengan persentase 59 keberhasilan rata-rata berkisar antara 58,5 persen sampai 81,5 persen. Demikian juga halnya dengan dengan range pendapatan antara ketiga varietas adenium, varietas Obesum memiliki range pendapatan yang paling tinggi berkisar antara Rp. 22.500.000 sampai Rp. 41.500.000. Produksi tertinggi merupakan tingkat produksi maksimal yang pernah diperoleh perusahaan selama periode produksi berlangsung sedangkan produksi normal merupakan tingkat produksi yang sering terjadi. Berbeda halnya dengan produksi terendah yang merupakan tingkat produksi minimal yang diperoleh perusahaan selama produksi berlangsung. Produksi yang diharapkan oleh perusahaan adalah produksi tertinggi dengan frekuensi yang tinggi karena akan berimplikasi positif terhadap pendapatan yang diperoleh perusahaan. Dalam hal ini terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya risiko pada usaha tanaman hias adenium diantaranya sebagai berikut: a. Kondisi cuaca atau iklim Kondisi cuaca atau iklim menjadi salah satu faktor munculnya risiko dalam produksi tanaman hias adenium. Hal ini dikarenakan perubahan cuaca yang sulit diprediksi. Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan adenium. Secara teknik tanaman hias adenium sangat rentan terhadap kelebihan air, sehingga curah hujan yang terlalu tinggi dapat berdampak negatif kepada produksi dan keberhasilan dalam perbanyakan tanaman hias adenium. Keberhasilan tanaman hias adenium dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan iklim, dimana apabila curah hujan terlalu tinggi akan membuat merusak tanaman karena kadar air di dalam bonggol adenium akan meningkat sehingga dapat menyebabkan bonggol menjadi busuk. Perubahan kondisi cuaca akan berhubungan dengan serangan hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman hias adenium. Ketika musim kemarau, umumnya populasi hama meningkat sementara ketika musim hujan umumnya penyakit lebih sering menyerang. Perusahaan Anisa Adenium dalam memproduksi tanaman hias adenium menerapkan sistem tanam tanpa menggunakan pelindung dalam proses penanamannya, sehingga tanaman dapat langsung terkena cahaya matahari. Pemilihan lokasi usaha yang memiliki curah hujan yang relatif rendah dapat menjadi salah satu alternatif untuk menekan risiko 60 produksi adenium. Di samping ini juga perusahaan menerapkan sistem penanaman dengan menggunakan rak tanaman agar tanaman dapat lebih teratur, dan juga jarak antara pot tanaman dapat diatur agar tidak terlalu rapat sehingga dapat menekan pertumbuhan hama dan penyakit. Untuk dapat menekan risiko yang disebabkan oleh cuaca dan iklim, sebaiknya perusahaan dapat menerapkan sistem pemasangan paranet pada saat musim hujan, agar jumlah air yang masuk ke dalam pot tanaman dapat lebih ditekan sehingga kerusakan tanaman lebih sedikit. Namun, kendala penggunaan sistem ini adalah biaya untuk pembuatan paranet yang cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan biaya produksi tanaman hias adenium. b. Serangan Hama dan Penyakit Hama dan penyakit merupakan salah satu sumber risiko yang dapat merusak tanaman dan menyebabkan produksi tanaman hias adenium menjadi tidak optimal. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman hias adenium pada umumnya berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim di tempat produksi. Serangan hama pada umumnya lebih sering menyerang tanaman pada musim kemarau dengan curah hujan rendah, terpaan sinar matahari panjang dan suhu udara yang relatif tinggi. Sedangkan pada musim hujan, penyakit lebih sering menyerang tanaman. Berdasarkan hasil wawancara di lapangan oleh pihak pemilik dan karyawan, maka dapat diketahui bahwa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman hias adenium di perusahaan Anisa Adenium cukup banyak. Adapun jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman hias adenium antara lain Red spider Tungau Merah, Aphids kutu kuning, Mealy bugs kutu putih, Thrips sp, Stink bugs , Nematoda, Larva lepidptera ulat, Cendawan dothiorella sp, Cendawan white spot dan bakteri. Upaya penanganan yang dilakukan oleh perusahaan Anisa Adenium adalah dengan melakukan penyemprotan pestisida secara rutin, dan selalu memantau tanaman setiap hari, sehingga jika terdapat hama dan penyakit pada tanaman maka dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin. 61 c. Teknik Perbanyakan Pada tanaman hias adenium terdapat dua terknik perbanyakan yaitu secara generatif dengan menggunakan biji untuk varietas adenium Arabicum dan Taisoco dan secara vegetatif dengan teknik sambung untuk varietas Obesum. Benih atau bibit tanaman menjadi salah satu sumber risiko dalam proses produksi adenium. Kualitas benih atau bibit berpengaruh terhadap perbanyakan tanaman, dimana benih atau bibit yang mempunyai kualitas rendah akan mempengaruhi produksi adenium. Kualitas benih atau bibit yang kurang baik akan menjadikan pertumbuhan tanaman tidak normal dan rentan terhadap penyakit. Untuk tanaman hias adenium varietas Arabicum dan Taisoco, kualitas benih yang ditanam sangat mempengaruhi keberhasilan tanaman, dimana jika kualitas benih yang kurang baik akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Kualitas benih yang kurang baik akan menghambat daya tumbuh tanaman sehingga akan menghasilkan tanaman yang tidak seragam. Hal ini menjadi sumber risiko yang perlu diperhatikan, sebab pertumbuhan yang tidak seragam akan berdampak pada kriteria tanaman hias adenium yang telah ditentukan oleh perusahaan, sehingga pada saat panen, tanaman yang tidak memenuhi kriteria akan digolongkan ke dalam tanaman tidak berhasil sebab kualitas tanaman tidak seperti kualitas tanaman yang normal. Sedangkan untuk tanaman hias adenium varietas Obesum, kualitas bibit yang digunakan juga harus diperhatikan, baik batang atas maupun batang bawah. Penggunaan batang atas dan batang bawah yang baik akan mempengaruhi penyambungan tanaman. Kualitas batang atas dan batang bawah yang baik akan mempengaruhi keberhasilan sambungan. Di samping itu juga, proses penyambungan juga harus tetap di perhatikan karena pada saat proses penyambungan kondisi alat harus steril sehingga bekas sayatan sambungan tidak terkontaminasi oleh bakteri. Untuk itu, perusahaan Anisa Adenium mengupayakan untuk selalu selektif dalam memilih benih atau bibit yang akan digunakan, dan juga memperhatikan teknik-teknik dalam memproduksi tanaman hias adenium untuk dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan dan kegagalan dalam proses 62 perbanyakan, sehingga hasil dari produksi yang akan diperoleh dapat sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. d. Peralatan dan Bangunan Peralatan dan bangunan dapat menjadi sumber yang menyebabkan risiko dalam pengusahaan tanaman hias adenium. Peralatan dan bangunan yang terpelihara dengan baik dapat mendukung keberhasilan suatu usaha. Namun, peralatan dan bangunan yang kurang terpelihara dengan baik dapat menghambat kegiatanusaha yang dijalankan sehingga menjadi sumber risiko bagi kelangsungan suatu usaha. Bangunan dan peralatan yang paling berperan penting dalam kegiatan produksi tanaman hias adenium adalah rak tanaman dan peralatan perbanyakan tanaman. Dimana, rak tanaman berfungsi sebagai tempat penyimpanan tanaman, sehingga jika kondisi rak tidak dijaga kebersihan dan perawatannya maka akan menjadi sumber risiko pada tanaman. Dengan adanya perawatan dan kondisi yang bersih pada rak tanaman maka akan memperkecil serangan hama dan penyakit dan juga tanaman tidak mengalami kerusakan dan dapat mempermudah dalam mengontrol tanaman hias adenium. Kerusakan rak tanaman akan menjadikan tanaman adenium tidak dapat tersusun dengan baik dan juga akan menghambat proses perawatan tanaman sehingga tanaman dapat mengalami kerusakan. Peralatan yang kurang baik dan tidak memadai akan menghambat pertumbuhan tanaman dan juga akan menjadikan proses produksi tidak efektif dari segi waktu dan biaya. Peralatan pembuatan media, peralatan perbanyakan tanaman dan peralatan perawatan tanaman yang kurang diperhatikan akan menjadi sumber risiko pada tanaman hias adenium. Peralatan pembuatan media yang tidak memadai akan mempengaruhi kualitas media yang digunakan, sebab media yang kurang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yang akan ditanam. Peralatan perbanyakan yang kurang steril akan memicu adanya penyakit yang dapat menjadikan produksi tidak optimal sehingga akan mempengaruhi keberhasilan tanaman hias adenium. Apabila peralatan perawatan tanaman yang tidak memadai dan tidak baik juga dapat menjadi pemicu timbulnya risiko dalam memproduksi tanaman hias adenium. Jika peralatan perawatan tidak memadai, akan menjadikan proses produksi tidak efisien, karena akan menghambat proses 63 produksi dan juga akan mempengaruhi sumberdaya yang digunakan khususnya dalam penggunaan tenaga kerja. Sedangkan peralatan perawatan yang tidak steril akan memicu serangan hama dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk itu, perusahaan Anisa Adenium sebaiknya memperhatikan bangunan dan peralatan yang digunakan, baik peralatan pembuatan media, peralatan perbanyakan tanaman maupun peralatan perawatan tanaman. Bangunan dan peralatan yang memadai akan menjadikan prose produksi lebih efisien, sedangkan peralatan dan bangunan yang bersih dan streril dapat mencegah serangan hama dan penyakit sehingga dapat meminimalkan risiko dalam memproduksi tanaman hias adenium. e. Keterampilan Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan sumberdaya yang penting bagi perusahaan karena akan dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan. Adanya tenaga kerja yang terampil, berpendidikan, dan berpengalaman sangat penting untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Tenaga kerja yang kurang terampil dapat menjadi sumber risiko bagi perusahaan, hal ini berpengaruh negatif terhadap hasil produksi tanaman. Berdasarkan wawancara di lapangan, tenaga kerja pernah melakukan kesalahan dalam kegiatan produksi tanaman hias adenium. Kesalahan tersebut terjadi pada saat penanaman biji, penyambungan benih, pemberian pestisida dan pupuk yang salah dan berlebihan. Tenaga kerja yang tidak terampil dapat menjadi sumber risiko yang dapat mempengaruhi keberhasilan tanaman hias adenium. Pada perbanyakan tanaman hias adenium, tenaga kerja mempunyai peran yang sangat besar dalam keberhasilan tanaman. Tenaga kerja yang kurang terampil dan ceroboh akan mempengaruhi keberhasilan tanaman. Jika tenaga kerja tidak terampil maka pada proses penanaman biji dan pernyambungan tanaman akan mengalami kegagalan yang berakibat terhadap daya tumbuh dan keberhasilan sambungan. Begitu juga pada saat perawatan tanaman, tenaga kerja yang kurang terampil akan mengakibatkan perawatan yang kurang maksimal sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. 64 Untuk itu, perusahaan melakukan upaya pencegahan dengan selalu melakukan pengawasan pada proses produksi mulai dari pemilihan biji dan bibit, pembuatan media, penanaman, perawatan dan juga perbanyakan tanaman. Selain itu juga, perusahaan juga memberi pelatihan bagi karyawan untuk dapat memproduksi tanaman hias adenium dengan baik dan juga untuk mengembangkan pengetahuan tentang tanaman hias adenium. Namun, pelatihan bagi karyawan akan mempengaruhi biaya produksi tanaman hias adenium, sehingga biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Sebaiknya perusahaan Anisa Adenium harus mengalokasikan dana khusus untuk pelatihan karyawan agar dapat mengembangkan pengetahuan karyawan dalam memproduksi tanaman hias adenium. Penyebab tidak tercapainya keberhasilan produksi dari tanaman adenium sehat dan siap dipasarkan berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan Anisa Adenium untuk varietas Arabicum dan Taisoco adalah : 1. Kadar air yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan bonggol menjadi busuk sedangkan kadar air yang rendah dapat membuat bonggol keriput dan mengecil, untuk itu kadar air harus benar-benar diperhatikan. Permukaan bonggol juga harus diperhatikan, permukaan bonggol harus bebas dari serangan hama dan penyakit terutama jamur karena serangan hama dan penyakit dapat merusak permukaan bonggol dan menjadikan bonggol menjadi kusam sehingga dapat merusak tanaman secara keseluruhan. 2. Pertumbuhan batang tanaman hias adenium juga harus diperhatikan. Perawatan dan pemberian nutrisi sesuai akan membuat batang tumbuh dengan baik. Pada batang juga harus diperhatikan serangan hama dan penyakit, karena hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan juga dapat merusak batang. Batang tanaman hias adenium sangat rentan terhadap jamur yang membuat warna batang menjadi kusam. Hal ini juga dapat dipicu oleh adanya kondisi dan cuaca yang tidak mendukung. 3. Untuk daun tanaman hias adenium harus benar-benar diperhatikan karena daun merupakan tempat untuk menghasilkan makanan untuk tanaman tersebut. Pemberian nutrisi dan perawatan serta pengendalian hama dan penyakit yang baik akan menghasilkan daun adenium yang berwarna hijau 65 segar, tidak kusam, tidak ada bercak goresan, bekas telur hama atau bekas sarang serangga lainnya. Sedangkan untuk tanaman hias adenium varietas Obesum perlu diperhatikan terlebih dahulu batang bawah yang akan digunakan. Batang bawah yang dipilih harus benar-benar sehat karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman hias adenium pada saat akan disambung. Pada saat proses penyambungan, hal yang perlu diperhatikan adalah alat dan bahan yang digunakan, dimana harus disterilisasikan dahulu dengan menggunakan alkohol, kemudian pekerja yang melakukan sambung juga harus benar-benar sudah terlatih karena kecepatan dan ketepatan dalam menyambung batang atas dan batang bawah menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan sambungan. Setelah melakukan sambung, maka tanaman harus diperhatikan penempatannya agar berhasil. Tanaman adenium varietas Obesum dikatakan berhasil jika tanaman yang disambung dibuka dari sungkupnya setelah 7-8 hari, tanaman sudah mengeluarkan tunas daun baru dari batang yang telah disambung, warna tunas hijau segar, bonggol dan batang tidak kusam, dan tidak banyak bekas luka sayatan, tanaman dalam keadaan sehat dan siap untuk dipasarkan.

6.2. Analisis Risiko Produksi