19
III
.
KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Langkah awal dalam menganalisis suatu risiko adalah dengan melakukan identifikasi pada risiko dan sumber risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan,
sehingga perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk mengatasi risiko tersebut.
3.1.1. Defenisi dan Konsep Dasar risiko
Risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diukur oleh pembuat keputusan. Pada umumnya peluang terhadap suatu kejadian dapat
ditentukan oleh pembuat keputusan berdasarkan pengalaman mengelola kegiatan usaha.
Menurut Kountur 2004 risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Ketidakpastian terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi yang
menyangkut apa yang akan terjadi. Ketidakpastian yang dihadapi perusahaan bisa berdampak merugikan atau mungkin saja menguntungkan. Apabila ketidakpastian
yang dihadapi memberi dampak yang merugikan maka hal tersebut dikenal dengan istilah kesempatan opportunity. Jika kepastian berdampak merugikan
dikenal dengan istilah risiko risk. Risiko berhubungan dengan suatu kejadian, dimana kejadian tersebut memiliki kemungkinan untuk terjadi atau tidak terjadi,
dan jika terjadi ada akibat berupa kerugian yang ditimbulkan. Risiko adalah kemungkinan kejadian yang menimbulkan kerugian
Harwood et al, 1999. Setiap bisnis yang dijalankan pasti memiliki risiko dan ketidakpastian. Hal ini bertentangan dengan perilaku individu yang menginginkan
kepastian dalam berusaha. Indikasi adanya risiko dalam kegiatan bisnis dapat dilihat dengan adanya variasi dan fluktuasi, seperti fluktuasi produksi, harga atau
pendapatan. Untuk meminimalkan risiko yang mungkin dihadapi, dibutuhkan penilaian atau analisis risiko yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan.
Menurut Darmawi 2005, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk kerugian yang tidak diinginkan atau tidak terduga.
Penggunaan kata “kemungkinan” tersebut sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian itu merupakan kondisi yang menyebabkan
20
tumbuhnya risiko, sedangkan kondisi yang tidak pasti tersebut timbul karena berbagai hal, antara lain :
1. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir.
Makin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastiannya. 2.
Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan. 3.
Keterbatasan pengetahuan atau ketrampilan mengambil keputusan, dan lain sebagainya.
3.1.2. Klasifikasi Risiko