22
keuntungan, dan 2 risiko spekulatif, yaitu risiko yang memungkinkan untuk menimbulkan suatu kerugian atau menimbulkan keuntungan.
3. Risiko Dari Sudut Pandang Aktivitas
Aktivitas dapat menimbulkan berbagai macam risiko, misalnya aktivitas pemberian kredit oleh bank yang risikonya dikenal dengan risiko kredit. Contoh
lain dari sudut pandang penyebab terjadinya risiko adalah ketika seseorang melakukan perjalanan dan dalam perjalanannya dihadapkan pada risiko. Risiko
semacam ini disebut juga dengan risiko perjalanan. Banyaknya risiko dari sudut pandang penyebab adalah sebanyak jumlah aktivitas yang ada.
4. Risiko Dari Sudut Pandang Kejadian
Risiko yang dinyatakan berdasarkan kejadian merupakan pernyataan risiko yang paling baik, misalnya terjadi kebakaran, maka risiko yang terjadi adalah
risiko kebakaran. Contoh lain adalah kejadian anjloknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Risiko yang dinyatakan dari kejadian ini adalah risiko
anjloknya nilai tukar rupiah.
3.1.3. Risiko Portofolio dalam Diversifikasi
Pengukuran risiko menjadi sangat penting dalam tahapan analisis risiko karena tahapan ini dapat menentukan relatifitas penting atau tidaknya risiko
tersebut untuk ditangani dan untuk memperoleh informasi yang akan menolong dalam menetapkan kombinasi strategi manajemen risiko. Untuk menentukan
banyaknya kejadian yang dianggap berisiko dapat menggunakan konsep perhitungan peluang. Hasil dari perhitungan peluang ini akan menunjukkan
seberapa sering perusahaan menghadapi periode atau hasil yang sesuai dengan harapan, melebihi harapan dan tidak sesuai dengan harapan.
Pengukuran risiko juga mencakup proses penilaian risiko. Menurut Elton dan Grubber 1995 terdapat beberapa penilaian risiko yaitu: perhitungan varian
variance, standar baku standard deviation dan koefisien variasi coefficient variation
. Ketiga alat ukur penilaian risiko ini saling berkaitan satu sama lain dengan nilai varian sebagai dasar perhitungan untuk pengukuran lainnya. Standar
baku merupakan akar kuadrat dari perhitungan nilai varian sedangkan koefisien variasi merupakan rasio antara nilai standar baku dengan nilai expected return.
23
Expected return merupakan nilai atau hasil yang diharapkan oleh pengusaha atau
pelaku usaha. Expected return dapat berbentuk jumlah produksi, jumlah penjualan dan penerimaan atau pendapatan.
Alat penilaian risiko dengan model varian dan standar baku sering sekali dianggap kurang tepat apabila dibandingkan dengan penerimaan return. Varian
dan standar baku hanya menunjukkan nilai risiko secara absolut. Khususnya apabila dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan dalam manajemen
perusahaan, model perhitungan dengan varian dan standar baku tidak layak. Untuk mengatasi hal itu model perhitungan dengan menggunakan koefisien
variasi merupakan model yang peling sesuai. Koefisien variasi sudah memperhitungkan antara nilai risiko yang dihadapi sebuah perusahaan dan
perbandingannya dengan setiap satu satuan penerimaan return yang diperoleh oleh perusahaan. Sehingga pada akhirnya pernyataan yang mengatakan „ high risk
high return ‟ dapat diuji dan dilihat kebenarannya dalam kasus yang dihadapi
perusahaan. Pelaku bisnis mempunyai banyak alternatif dalam melakukan investasi.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan pelaku bisnis dalam menginvestasikan dananya dengan melakukan kombinasi dari beberapa kegiatan usaha atau aset.
Kombinasi dari beberapa kegiatan usaha atau aset dinamakan dengan diversifikasi.
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan dari beberapa investasi. Teori portofolio merupakan teori yang menjelaskan penyaluran modal ke dalam
berbagai macam investasi dengan tujuan menekan risiko dan menjamin pendapatan seaman dan seuntung mungkin. Teori portofolio membahas portofolio
yang optimum yaitu portofolio yang memberikan hasil pengembalian tertinggi pada suatu tingkatan risiko tertentu atau tingkat risiko paling rendah dengan suatu
hasil tertentu. Teori portofolio menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya
harus dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam pembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori
portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi distribusi
24
pengembalian. Dengan asumsi tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan linear antara risiko dan pengembalian
5
. Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko portofolio, yaitu dengan
cara mengkombinasi atau dengan menambah investasi assetaktivasekuritas. Hal ini berdasarkan pertimbangan apabila salah satu asset menghasilkan return
yang rendah maka asset yang lain diharapkan menghasilkan yang tinggi sehingga kerugian bisa tertutupi. Keputusan manajemen untuk mengusahakan satu usaha
tunggal spesialisasi atau diversifikasi bisa murni termotivasi karena tingkat keuntungan yang diharapkan expected profit tanpa mempertimbangkan
kaitannya dengan upaya menurunkan risiko. Teori portofolio membantu manajemen dalam pengambilan keputusan
mengenai kombinasi investasi yang paling aman dikaitkan dengan tingkat risiko yang dihadapi. Dasar teori ini adalah pada kenyataannya investor tidak
menginvestasikan seluruh dana hanya untuk satu jenis investasi tetapi melakukan diversifikasi dengan tujuan menekan risiko. Fluktuasi tingkat keuntungan akan
berkurang karena saling menghilangkan jika memiliki beberapa jenis investasi.
3.1.4. Strategi Penanganan Risiko