42
Lampiran 2. Penentuan aktivitas SOD 2.1. Persiapan sampel
Hati tikus diekstrasi dengan PBS dengan perbandingan 1: 10. Hasil ekstrasi di sentrifuse pada 3000 rpm selama 10 menit dalam keadaan dingin menggunakan sentrifuse dingin suhu 4°C.
Supernatan homogenat disimpan pada suhu -15°C sampai saat akan diukur.
2.2. Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase SOD
Aktivitas SOD ditentukan berdasarkan metode yang dikembangkan oleh Misra dan Fridovich 1972. Prinsip metode Misra dan Fredovich ini berdasarkan kepada kemampuan dari SOD dalam
menghambat autooksidasi epinefrin menjadai adenokrom. Satu unit aktivitas SOD adalah kemampuan dari SOD untuk menghambat 50 autooksidasi epinefrin menjadi adenokrom. Adenokrom pada
panjang gelombang 480 nm memberikan warna coklat muda yang dapat dideteksi menggunakan spektrofotometer.
2.3. Persiapan pengukuran sampel
1 ml homogenate hati atau ginjal ditambahkan dengan 1.6 ml campuran kloroform-etanol 96 3 : 5, vortex selama 1 menit kemudian disentrifus pada 3000 rpm selama sepuluh menit, pada
suhu 4°C.
2.4. Pembuatan larutan epinefrin 0.003 M
Larutan epinefrin 0.003 M dibuat dengan jalan melarutkan 5.496 mg epinefrin dengan 10 ml HCl 0.01 N simpan dalam botol bewarna, larutan ini tahan untuk beberapa hari.
2.5. Pengukuran serapan dengan alat spektrofotometer
Ke dalam kuvet tambahkan 2800 µl buffer natrium karbonat 0.05 M pH 10.2, 100 µl sampel supernatan hati atau ginjal dan 100 µl larutan epinefrin. Serapan dibaca pada panjang gelombang
480 nm dan menit ke 1, 2, 3, 4 setelah penambahan epinefrin 0.003 M. Perubahan absorban dicatat. Sebagai blanko digunakan campuran HCL dan air bebas ion.
Larutan tanpa sampel diukur dengan cara menambahkan 2800µl buffer natrium karbonat 0.05 M pH 10.2, 100 µl sampel diganti dengan 100 µl air bebas ion dan 100 µl larutan epinefrin.
2.6. Kurva standar
Kurva standar dibuat dengan menggunakan SOD standar yang telah diketahui aktivitasnya 3000 unit dilarutkan dengan buffer phospat pH 7.0 atau akuades pH 7.0 pada berbagai konsentrasi.
Sebanyak 2800 µl buffer natrium karbonat 0.05 M pH 10.2 ditambah 100 µl epinefrin 0.003 M dan 10 µl larutan standar SOD berbagai unit . Serapan dibaca pada panjang gelombang 480 nm pada menit
ke- 1, 2, 3, dan 4. Hasil serapan dikonversikan ke dalam bentuk hambatan sumbu Y dan aktivitas SOD dalam unit mg protein sumbu X.
Absorbansi dan hambatan dari SOD. No
SOD standar Umg protein ∆Absmenit
hambatan 1.
0.0 0.00
0.00 2.
50.0 0.020
16.67 3.
100.0 0.017
29.17 4.
150.0 0.013
45.83 5.
200.0 0.011
54.17 6.
250.0 0.006
75.00 7.
300.0 0.005
79.78
43
Gambar 11. Kurva Standar SOD
44
Lampiran 3. Aktivitas antibakteri yogurt
Formula Yogurt
Metode kontak 2 jam Nilai Log kematian EPEC
Jenis Bakteri Ulangan
1 Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 4 Rata-
Rata Standar
Deviasi
F1 L.bulgaricus
S.thermophilus 2.56
2.12 3.24
3.21 2.78
0.54
F2 L.bulgaricus,
S.thermpohilus L. plantarum
2C12 2.64
2.16 2.72
3.05 2.73
0.22
F3 L. bulgaricus
S.thermophilus L. fermentum 2B4
2.49 2.42
2.79 3.07
2.69 0.30
F4 L.bulgaricus,
S.thermophilus L. plantarum L.
fermentum 2.33
3.02 3.11
1.56 2.51
0.72
Formula Yogurt
Metode kontak 4 jam Nilai Log kematian EPEC
Jenis Bakteri Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 4
Rata- Rata
Standar Deviasi
F1 L.bulgaricus
S.thermophilus 2.72
3.06 3.32
2.99 3.03
0.25
F2 L. bulgaricus,
S.thermpohilus, L. plantarum
2C12 3.43
3.64 2.50
3.05 3.15
0.50
F3 L. bulgaricus,
S.thermophilus L. fermentum 2B4
3.27 3.49
3.31 4.09
3.54 0.38
F4 L.bulgaricus,
S.thermophilus, L. plantarum L.
fermentum 3.43
3.94 3.47
3.61 3.61
0.23
45
Formula Yogurt
Metode kontak 6 jam Nilai Log kematian EPEC
Jenis Bakteri Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 4 Rata-
Rata Standar
Deviasi
F1 L. bulgaricus
S.thermophilus 3.62
4.13 4.20
3.96 3.98
0.26
F2 L. bulgaricus,
S.thermpohilus, L. plantarum
2C12 4.50
4.47 3.67
3.63 4.07
0.48
F3 L. bulgaricus,
S.thermophilus, L. fermentum 2B4
4.29 5.54
3.92 3.50
4.31 0.88
F4 L.bulgaricus,
S.thermophilus, L. plantarum L.
fermentum 4.25
4.67 4.24
3.61 4.19
0.43
46
Lampiran 4. Uji statistik ANOVA dengan SPSS untuk aktivitas antimikroba yogurt selama 2 jam
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Penghambatan_2jam Source
Type III Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Model 115.493
a
7 16.499
64.988 .000
Formula .174
3 .058
.228 .875
Ulangan .557
3 .186
.731 .559
Error 2.285
9 .254
Total 117.778
16 a. R Squared = .981 Adjusted R Squared = .966
47
Lampiran 5. Uji statistik ANOVA dengan SPSS untuk aktivitas antimikroba yogurt selama 4 jam
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Penghambatan_4jam
Source Type III Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Model
178.835
a
7 25.548
204.719 .000
Formula .999
3 .333
2.669 .111
Ulangan .393
3 .131
1.049 .417
Error 1.123
9 .125
Total 179.959
16 a. R Squared = .994 Adjusted R Squared = .989
48
Lampiran 6. Uji statistik ANOVA dengan SPSS untuk aktivitas antimikroba yogurt selama 6 jam
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Penghambatan Source
Type III Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Model 276.447
a
7 39.492
223.360 .000
Formula .254
3 .085
.478 .705
Ulangan 2.204
3 .735
4.155 .042
Error 1.591
9 .177
Total 278.038
16 a. R Squared = .994 Adjusted R Squared = .990
49
Lampiran 7. Uji statistik ANOVA dengan SPSS untuk aktivitas antimikroba yogurt secara keseluruhan
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Rata2_Penghambatan
Source Type III Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Model
138.570
a
6 23.095
1.052E3 .000
Formula .046
3 .015
.693 .589
Ulangan 4.391
2 2.195
100.024 .000
Error .132
6 .022
Total 138.702
12 a. R Squared = .999 Adjusted R Squared = .998
50
Lampiran 8. Hasil pengukuran pH keempat formula yogurt
Formula Yogurt pH
Rata-Rata Standar
Deviasi Ulangan 1
Ulangan 2
L. bulgaricus dan S.thermophilus
4.45 4.77
4.61 0.23
L. bulgaricus, S. thermophlus, dan L.
plantarum 4.24
4.50 4.37
0.18 L. bulgaricus, S.
thermophilus, dan L. fermentum
4.46 4.56
4.51 0.07
L. bulgaricus, S. thermophilus, L.
plantarum, dan L. fermentum
4.20 4.64
4.42 0.31
51
Lampiran 9. Hasil perhitungan komponen ransum tikus percobaan
a. Protein
b. Lemak
c. Mineral
d. Vitamin e. Serat
f. Air
g. Pati
Komponen Sumber
Jumlah Perhitungan
Protein Protein kasein
10 Lemak
Minyak jagung 8
Mineral Campuran mineral
5 Vitamin
Campuran vitamin 1
1 Serat
Carboxymethylcell ulose CMC
1 Air
Air 5
Pati Maizena pati
jagung Sisanya
100 – lainnya
52
Lampiran 10. Data berat badan tikus dan perubahan berat badan tikus selama pemeliharaan
Kelompok Berat badan gram
HO H1
H3 H6
H9 H12
H15 H 18
H 21 Kontrol
negatif
84.00 103.00 113.00 120.33 124.00
129.00 134.33
138.67 144.67
Yogurt sinbiotik
83.33 98.67
109.00 118.00 128.00 133.00
135.00 141.00
146.00
Yogurt sinbiotik +
EPEC 105.67 115.33 125.00 129.33 134.67
139.33 145.00
150.00 155.67
Kontrol positif
104.33 113.67 122.33 127.33 129.67 135.33
142.33 147.67
152.67
Yogurt prebiotik
konvensional
85.00 99.00
108.67 118.33 126.00 130.33
134.67 142.33
144.67
Kelompok Kenaikan berat badan
H1 H3
H6 H9
H12 H15
H 18 H21
Rata- Rata
Standar deviasi
Kontrol negatif
19.00 10.00
7.33 3.67
5.00 5.33
4.33 6.00 7.58
5.02
Yogurt sinbiotik
15.33 10.33
9.00 10.00
5.00 2.00
6.00 5.00
7.83 4.17
Yogurt sinbiotik +
EPEC
9.67 9.67
4.33 5.33
4.67 5.67
5.00 5.67
6.25 2.02
Kontrol positif
9.33 8.67
5.00 2.33
5.67 7.00
5.33 5.00
6.04 2.24
Yogurt prebiotik
konvensional
14.00 9.67
9.67 7.67
4.33 4.33
7.67 2.33
7.46
53
3.75
Lampiran 11. Kadar air feses pada hari ke-13 dan hari ke-14
Kelompok perlakuan
Bobot Cawan Kosong W2 g
Bobot Sampel Sebelum
Dikeringkan W g
Bobot Sampel + Cawan Kering
W1 g Kadar Air
Feses Kadar
Air Feses
Rata- rata
Standar Deviasi
sd 1
2 1
2 1
2 1
2 Kontrol
negatif 4.6178
5.8039 0.2266
0.1481 4.7108
5.8730 58.96
53.34 56.15