Sistem Pencernaan dan Sistem Pertahanan Tubuh

9

2.6 Sistem Pencernaan dan Sistem Pertahanan Tubuh

Mikroflora saluran pencernaan adalah komponen yang sangat penting untuk pertahanan tubuh. Sebuah kajian kritikal literatur mengindikasikan bahwa suplementasi probiotik pada mikloflora saluran pencernaan mungkin meningkatkan pertahanan tubuh, terutama dengan mencegah kolonisasi dari patogen secara tidak langsung, melalui adjuvant like stimulation dari pertahanan nonspesifik dan fungsi imun. Meskipun demikian, bukti bahwa probiotik yang memediasi peningkatan dari daya imun belum cukup meyakinkan. Untuk secara penuh mengetahui mekanisme dari mikroorganisme probiotik yang mungkin memodulasi fungsi imun, kita perlu meninjau kembali peranan dari nonpatogenik bakteri dalam perkembangan sistem imun dan melindungi inang dari serangan patogen, khususnya pada hewan dan manusia secara spesifik McCracken Gaskin 1999. Saluran pencernaan mamalia dihuni oleh banyak dan berbagai mikroorganisme dari luar. Namun mekanisme sistem imun tubuh kita tetap berjalan dengan normal dan dalam kondisi homeostatis. Hal ini karena terdapat simbiosis mutualisme antara mikroflora alami usus dan inang. Sebagai contoh, bakteri saluran pencernaan menyediakan inang dengan berbagai nutrisi, termasuk di dalamnya short chain fatty acids, beberapa vitamin B, dan asam amino. Berbagai pertahanan antimikroba baik secara spesifik maupun nonspesifik terdapat pada saluran pencernaan yang mampu membatasi kolonisasi bakteri asing. Pertahanan nonimunologis meliputi keasaman lambung, gerak peristaltik usus kecil, penutupan dan penghilangan secara tidak langsung bakteri oleh mukus, dan kehadiran komponen antimikroba dari inang seperti lizozim dan defensins yaitu sekelompok peptida yang bersifat antimikroba yang memiliki spektrum yang luas dalam melawan bakteri, fungi, protozoa, dan virus. Pertahanan nonspesifik innate defense walaupun bukan bagian dari kumpulan sistem imun, berkontribusi penting dalam perlindungan inang dan banyak kasus penyimpangan dari mikloflora patogen. Lapisan pertama pada sel epitel berperan penting dalam meregulasi pertahanan inang dan sebagai tambahan untuk menyediakan pertahanan fisik. Sebagai contoh, sel epitel usus kecil dan usus besar menghasilkan sel epitel yang menghasilkan lysozim dan defensins seperti yang dilakukan oleh Paneth cells, sebuah sel epitel khusus yang terletak di dalam usus kecil McCracken Gaskin 1999. Peneth cells atau sel mukosa di usus mengeluarkan zat-zat yang menjaga kestabilan mukosa. Sel-sel ini mengeluarkan zat-zat kimia seperti laktoferin, laktoperoksidase, dan lizozim yang bersifat bakteriolitik atau bakteriostatik serta menghasilkan pula peptida seperti kriptidin Schroder 1999. Mukosa usus membentuk lapisan pelindung pada enterocytes sehingga mampu mengurangi penempelan bakteri patogen pada enterocytes Kudsk 2002 Sel epitel usus diperlengkapi dengan beberapa fungsi imunologis, termasuk di dalamnya terdapat molekul antigen major histocompability complex MHC. Sel epitel saluran pencernaan juga menghasilkan berbagai respon inflamasi dan regulasi cytokines yang diproduksi oleh makrofag. Bioaktif cytokines yang diproduksi oleh sel epitel secara kolektif menstimulasi perkembangan seluler dari sistem imun usus dan menjaga kesetimbangan imun di dalam usus. Selama terpapar dengan bakteri patogen, sel epitel saluran pencernaan meregulasi kembali produksi dari proinflamatory dan kemotaksis dari cytokines, termasuk interlukin-8 IL-8, monocyte chemoattractant protein MCP-1, dan tumor necrosis factor- TNF- , dengan demikian menstimulasi neutrofil dan migrasi makrofag ke sisi infeksi selanjutnya mengaktifasi sel T dan sel B, yang kemudian akan berusaha melawan patogen yang menginvasi jaringan usus inang McCracken Gaskin 1999. 10

2.7 Probiotik dan Limfosit