17
T0 = Terminasi awal 5 ekor tikus T1 = Terminasi hari ke-7 5 ekor tikus setiap kelompok, total 20 tikus
T2 = Terminasi hari ke-14 5 ekor tikus setiap kelompok, total 20 tikus T3 = Terminasi hari ke-21 5 ekor tikus tiap kelompok, total 25 tikus
3.2.2.1 Perlakuan pada Tikus Percobaan
Perlakuan pada tikus percobaan dijelaskan pada Tabel 2. Jumlah populasi EPEC yang diberikan yaitu sebanyak 10
7
cfuml. Hal ini didasarkan pada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa dosis 10
5
– 10
10
sel EPEC dapat menyebabkan diare Sussman 1997. Tabel 2. Perlakuan pada tikus percobaan
Kelompok Perlakuan
1 Tikus kontrol negatif yaitu tikus yang hanya diberikan ransum standar dan
diberikan akuades secara oral menggunakan sonde 2
Tikus yang diberikan ransum standar dengan diiringi pemberian yogurt sinbiotik terpilih sebanyak 1 ml 10
9
cfu BALml secara oral menggunakan sonde mulai hari ke-1 sampai hari ke-21
3 Tikus yang diberikan ransum standar dengan diiringi pemberian yogurt
sinbiotik terpilih sebanyak 1 ml 10
9
cfu BALml secara oral menggunakan sonde mulai hari ke-1 sampai hari ke-21, diselingi dengan infeksi EPEC 10
7
cfuml pada hari ke-8 sampai ke-14 secara oral menggunakan sonde. 4
Tikus yang hanya diberikan ransum standar dan infeksi EPEC 10
8
cfuml sebanyak 1 ml per hari selama 7 hari hari ke-8 sampai ke-14 tanpa
pemberian yogurt. 5
Tikus yang diberikan ransum standar disertai yogurt prebiotik konvensional 10
9
cfuml selama 21 hari. Probiotik yang dicekok pada tikus kelompok yogurt sinbiotik dan yogurt sinbiotik+EPEC
sebanyak 10
9
cfuml karena kecukupan jumlah sel hidup atau “therapeutic minimum” yang harus dikonsumsi secara regular agar probiotik dapat memberikan efek kesehatan kepada konsumen
sebaiknya lebih dari 100 g per hari bio-yogurt yang mengandung lebih dari 10
6
cfuml Rybka Kailasapathy 1995 di dalam Hattingh Viljoen 2001. Gambar 3 menunjukkan cara pencekokan
yogurt maupun EPEC pada tikus.
Gambar 3. Cara pencekokan yogurt atau EPEC pada tikus percobaan
18
3.2.2.2 Pembuatan ransum standar AOAC 1995
Pembuatan ransum standar mengikuti metode AOAC 1995 dengan komposisi gizi kasein yang digunakan Lampiran 9. Tabel 3 memperlihatkan komposisi ransum standar yang diberikan
pada semua tikus percobaan. Tabel 3. Penentuan ransum percobaan AOAC 1995
3.2.2.3 Penimbangan Berat Badan Tikus
Penimbangan berat badan tikus dilakukan setiap tiga hari sekali dengan menggunakan timbangan yang terdapat di Laboratorium Hewan SEAFAST Center. Penimbangan dilakukan hingga
hari ke-21.
3.2.2.4 Pengukuran Kadar Air Feses Metode Oven SNI 01-2891-1992